Anjal dan Pengamen di Pasuruan Resahkan Pengguna Jalan

Jum'at, 05 September 2014 - 21:19 WIB
Anjal dan Pengamen di Pasuruan Resahkan Pengguna Jalan
Anjal dan Pengamen di Pasuruan Resahkan Pengguna Jalan
A A A
PASURUAN - Keberadaan anak jalanan (anjal) dan pengamen yang berkeliaran di traffic light Kota Pasuruan meresahkan pengguna jalan. Selain memaksa meminta uang, anjal dan pengamen ini kerap melakukan perusakan kendaraan pengguna jalan yang menolak memberikan sumbangan.

Para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) ini biasanya mangkal di perempatan lampu merah sejak siang hingga malam hari. Dengan tampang lusuh dan hanya berbekal pembersih kaca, anjal dan pengamen menghampiri setiap kendaraan yang berhenti. Mereka langsung pergi setelah mendapatkan uang receh. Sebaliknya, jika tidak diberi uang mereka ngomel dan tak jarang menggores bodi kendaraan pengguna jalan.

"Pengguna jalan serba repot. Dengan memberi uang sama saja mendidik tindakan yang salah. Jika tidak memberi, mobil yang jadi sasaran," kata Fauzan, seorang warga Bugul Kidul, Kota Pasuruan, Jumat (5/9/2014).

Menurutnya, perilaku anjal dan pengamen di jalanan ini sudah kelewatan dan meresahkan pengguna jalan. Karena, setiap kali berhenti di lampu merah, pengguna jalan akan dihinggapi rasa waswas jika menghadapi anjal dan pengamen tersebut. Karena itu, pihaknya meminta agar pemerintah daerah dan aparat kepolisian bersikap tegas untuk menindaknya.

"Kaca mobil saya digedor-gedor anjal berwajah seram di perempatan Yonzipur. Saya menolak memberi uang. Ternyata ia membalas dengan menggoreskan benda tajam ke bodi mobil dan melarikan diri," kata Fitriyah, warga Bangil, Kabupaten Pasuruan, yang juga mengalami kejadian serupa.

Pihak kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pasuruan yang menerima keluhan masyarakat merespons dengan cepat dan menggelar razia di sejumlah kawasan. Mereka yang terjaring razia diminta untuk membuat surat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya.

Kepala Satpol PP Kota Pasuruan Erwin Hamonangan menyatakan, operasi ini sebenarnya dilakukan secara berkala. Menurutnya, petugas di lapangan kerap kucing-kucingan dengan anjal yang langsung melarikan diri setelah mengetahui kedatangan petugas.

"Beberapa di antaranya yang terjaring operasi sudah dilakukan pembinaan. Mereka diminta membuat pernyataan untuk tidak mengulang perbuatannya," kata Erwin Hamonangan.

Erwin berharap dengan ditingkatkannya operasi penertiban tersebut bisa menjadikan Kota Pasuruan bersih dari anjal dan pengamen di jalanan. Sehingga, para pengguna jalan yang melintas di Kota Pasuruan bisa merasa nyaman.

"Operasi penertiban ini akan kami tingkatkan agar masyarakat dan pengguna jalan merasa tenang dan nyaman," tandasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6044 seconds (0.1#10.140)