Bawa Celurit, 2 Pelajar Belajar Merampok
A
A
A
JOMBANG - Bagi anda para orangtua jangan pernah bosan mengawasi pergaulan putra dan putri anda. Di Jombang, Jawa Timur, karena terbiasa bergaul dengan preman jalanan, dua orang pelajar nekat merampok di jalan sepi.
Namun nahas, meski kedua tersangka membawa sebilah celurit, korbannya ternyata berani melawan, hingga tersangka kabur dan ditangkap polisi.
Kedua pelajar edan itu adalah EN (16), dan DS (15). Keduanya warga Desa Trawasan, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Saat digelandang ke kantor polisi, keduanya hanya bisa pasrah.
Kedua tersangka yang masih duduk di bangku SMA dan SMP ini dibekuk polisi, setelah sebelumnya melakukan aksi perampokan terhadap Mardiono (20) dan Indri (19), warga Mojoagung, di Jalan Raya Baypas Mojoagung.
Kepada petugas, keduanya mengaku nekat merampok karena butuh uang untuk bersenang-senang dengan teman-temannya.
Terinspirasi dengan teman-temannya yang notabene preman jalanan, keduanya lantas membawa sebilah celurit dan mendatangi dua korban yang sedang berhenti di jalan sepi.
Layaknya penjahat profesional, salah satu tersangka langsung mengalungkan celurit ke leher korban pria dan yang satu lagi mengambil barang-barang berharga milik korban seperti uang dan handphone.
Namun nahas, pada saat kedua tersangka sibuk mengambil barang korban, korban yang laki-laki langsung memukul salah satu tersangka hingga celuritnya jatuh.
Secepat kilat, korban mengambil celurit tersebut sehingga kedua tersangka ketakutan dan lari tunggang langgang. Apesnya lagi, karena ketakutan dan lari sekencang-kencangnya, sandal dan motor kedua tersangka tertinggal di lokasi.
Setelah dilaporkan ke kantor polisi, dengan bekal sandal dan motor tersebut, kedua tersangka akhirnya berhasil ditangkap di rumahnya.
Belajar dari peristiwa ini, polisi mengimbau para orangtua agar tidak bosan mengawasi pergaulan putra-putrinya. Sebab bila salah bergaul, mereka dapat terpengaruh untuk melakukan hal-hal yang menyimpang dan melanggar hukum.
Namun nahas, meski kedua tersangka membawa sebilah celurit, korbannya ternyata berani melawan, hingga tersangka kabur dan ditangkap polisi.
Kedua pelajar edan itu adalah EN (16), dan DS (15). Keduanya warga Desa Trawasan, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Saat digelandang ke kantor polisi, keduanya hanya bisa pasrah.
Kedua tersangka yang masih duduk di bangku SMA dan SMP ini dibekuk polisi, setelah sebelumnya melakukan aksi perampokan terhadap Mardiono (20) dan Indri (19), warga Mojoagung, di Jalan Raya Baypas Mojoagung.
Kepada petugas, keduanya mengaku nekat merampok karena butuh uang untuk bersenang-senang dengan teman-temannya.
Terinspirasi dengan teman-temannya yang notabene preman jalanan, keduanya lantas membawa sebilah celurit dan mendatangi dua korban yang sedang berhenti di jalan sepi.
Layaknya penjahat profesional, salah satu tersangka langsung mengalungkan celurit ke leher korban pria dan yang satu lagi mengambil barang-barang berharga milik korban seperti uang dan handphone.
Namun nahas, pada saat kedua tersangka sibuk mengambil barang korban, korban yang laki-laki langsung memukul salah satu tersangka hingga celuritnya jatuh.
Secepat kilat, korban mengambil celurit tersebut sehingga kedua tersangka ketakutan dan lari tunggang langgang. Apesnya lagi, karena ketakutan dan lari sekencang-kencangnya, sandal dan motor kedua tersangka tertinggal di lokasi.
Setelah dilaporkan ke kantor polisi, dengan bekal sandal dan motor tersebut, kedua tersangka akhirnya berhasil ditangkap di rumahnya.
Belajar dari peristiwa ini, polisi mengimbau para orangtua agar tidak bosan mengawasi pergaulan putra-putrinya. Sebab bila salah bergaul, mereka dapat terpengaruh untuk melakukan hal-hal yang menyimpang dan melanggar hukum.
(san)