Korban Dugaan Pelecehan Seksual Gubernur Riau Datangi Mabes Polri
A
A
A
JAKARTA - Pelapor dugaan kasus pelecehan seksual yang melibatkan Gubernur Riau Anas Makmun mendatangi Bareskrim Mabes Polri, di Jalan Trunojoyo, Jakarta.
Pelapor yang juga sekaligus korban, perempuan berinisial WW ini datang didampingi kuasa hukumnya.
Pantauan Sindonews di lokasi, Jumat (5/9/2014), WW tiba loby Bareskrim sekitar pukul 11.30 WIB. WW datang dengan menggunakan jilbab biru dongker panjang dengan cadar yang juga berwarna sama. Ia datang didampingi dua kuasa hukumnya.
Saat tiba, WW langsung memasuki ruang Bareskrim Polri tanpa memberikan statement apapun. Kuasa hukum korban yang bernama Erwin mengatakan, agenda hari ini adalah pemeriksaan pelapor.
"Pemeriksaan pelapor," kata Erwin yang langsung memasuki ruangan Bareskrim Mabes Polri Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Sementara itu, orangtua korban yang berinisial S, juga berada di Bareskrim, namun dia hanya menunggu di luar gedung.
"Saya kasih dukungan aja, ini kasus luar biasa. Saya tidak mau membuka aib orang, tapi jangan muruah saya diinjak-injak. Ini kan diinjak-injak, saya kirim surat pribadi ke dia (Gubernur Riau), saya klarifikasi ke dia, apa benar, tanggal 16 Juli, sampai sekarang tak ada balasan," kata dia.
Pelapor yang juga sekaligus korban, perempuan berinisial WW ini datang didampingi kuasa hukumnya.
Pantauan Sindonews di lokasi, Jumat (5/9/2014), WW tiba loby Bareskrim sekitar pukul 11.30 WIB. WW datang dengan menggunakan jilbab biru dongker panjang dengan cadar yang juga berwarna sama. Ia datang didampingi dua kuasa hukumnya.
Saat tiba, WW langsung memasuki ruang Bareskrim Polri tanpa memberikan statement apapun. Kuasa hukum korban yang bernama Erwin mengatakan, agenda hari ini adalah pemeriksaan pelapor.
"Pemeriksaan pelapor," kata Erwin yang langsung memasuki ruangan Bareskrim Mabes Polri Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Sementara itu, orangtua korban yang berinisial S, juga berada di Bareskrim, namun dia hanya menunggu di luar gedung.
"Saya kasih dukungan aja, ini kasus luar biasa. Saya tidak mau membuka aib orang, tapi jangan muruah saya diinjak-injak. Ini kan diinjak-injak, saya kirim surat pribadi ke dia (Gubernur Riau), saya klarifikasi ke dia, apa benar, tanggal 16 Juli, sampai sekarang tak ada balasan," kata dia.
(sms)