Warga Kendal Kirim SMS Sebelum Bunuh Diri
A
A
A
KENDAL - Warga perumahan Mutiara Permai, Desa Sarirejo, Kecamatan Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, pagi tadi digegerkan dengan aksi nekat seorang warganya yang menggantung diri di dalam rumahnya.
Korban ditemukan istrinya telah tergantung dengan tali plastik di pintu belakang. Sebelum melakukan aksi nekatnya, korban sempat mengirimkan pesan singkat ke anak dan kerabatnya.
Istri korban Sri Sulastuti mengatakan, peristiwa itu terjadi saat dirinya hendak mengambil air wudhu untuk menunaikan salat Subuh. Awalnya, dia kaget melihat suaminya Widi Handoko (61), berdiri di depan pintu.
Namun saat lampu dinyalakan, Sri kaget suaminya sudah tergantung dengan tali plastik. Teriakan istri korban langsung membuat tetangga berdatangan, dan melaporkan kejadian itu ke Polsek Kaliwungu.
Polisi yang datang ke lokasi langsung memeriksa kondisi korban yang menggantung di pintu belakang dan memeriksa sejumlah saksi. Dari keterangan istri korban, sebelumnya korban tidak ada masalah.
Bahkan, malam sebelum suaminya gantung diri, korban sempat menangis melihat istrinya salat tahajud. Bahkan korban sempat mengirim pesan singkat melalui telepon genggamnya ke anaknya yang tidur di kamar sebelah.
Sang anak sempat melihat ke kamar korban, namun dilihatnya korban sudah tertidur sehingga tidak curiga. Dalam pesan singkatnya, korban meminta maaf dan hendak pergi. Bahkan dalam pesannya, jika korban meninggal minta dimakamkan ke kampung halamannya, di Yogjakarta.
Kapolsek Kaliwungu AKP Ujang Syamsudin mengatakan, dugaan sementara faktor ekonomi yang memicu korban nekat gantung diri. Menurut keterangan saksi, korban sudah lama tidak bekerja.
Korban juga sudah berniat mengakhiri hidupnya, dengan bukti pesan singkat kepada anaknya. Berdasarkan pemeriksaan petugas kesehatan, korban meninggal murni akibat gantung diri. Tidak ada tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban. Polisi kemudian menyerahkan jenazah korban ke keluarganya untuk dimakamkan.
Korban ditemukan istrinya telah tergantung dengan tali plastik di pintu belakang. Sebelum melakukan aksi nekatnya, korban sempat mengirimkan pesan singkat ke anak dan kerabatnya.
Istri korban Sri Sulastuti mengatakan, peristiwa itu terjadi saat dirinya hendak mengambil air wudhu untuk menunaikan salat Subuh. Awalnya, dia kaget melihat suaminya Widi Handoko (61), berdiri di depan pintu.
Namun saat lampu dinyalakan, Sri kaget suaminya sudah tergantung dengan tali plastik. Teriakan istri korban langsung membuat tetangga berdatangan, dan melaporkan kejadian itu ke Polsek Kaliwungu.
Polisi yang datang ke lokasi langsung memeriksa kondisi korban yang menggantung di pintu belakang dan memeriksa sejumlah saksi. Dari keterangan istri korban, sebelumnya korban tidak ada masalah.
Bahkan, malam sebelum suaminya gantung diri, korban sempat menangis melihat istrinya salat tahajud. Bahkan korban sempat mengirim pesan singkat melalui telepon genggamnya ke anaknya yang tidur di kamar sebelah.
Sang anak sempat melihat ke kamar korban, namun dilihatnya korban sudah tertidur sehingga tidak curiga. Dalam pesan singkatnya, korban meminta maaf dan hendak pergi. Bahkan dalam pesannya, jika korban meninggal minta dimakamkan ke kampung halamannya, di Yogjakarta.
Kapolsek Kaliwungu AKP Ujang Syamsudin mengatakan, dugaan sementara faktor ekonomi yang memicu korban nekat gantung diri. Menurut keterangan saksi, korban sudah lama tidak bekerja.
Korban juga sudah berniat mengakhiri hidupnya, dengan bukti pesan singkat kepada anaknya. Berdasarkan pemeriksaan petugas kesehatan, korban meninggal murni akibat gantung diri. Tidak ada tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban. Polisi kemudian menyerahkan jenazah korban ke keluarganya untuk dimakamkan.
(san)