Diduga Gas Meledak, 400 Rumah Ludes di Tallo
A
A
A
MAKASSAR - Diduga gas meledak, rumah milik Yani, serta 399 rumah lainnya ikut terbakar. Informasi yang berkembang saat memasak Yani tidak memperhatikan kompor gasnya lantaran diduga berada di luar rumah.
Api yang membakar seisi rumahnya membuat rumah tetangganya juga ludesterbakar. Diperkirakan mencapai 400 rumah. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 11.00, wita, Jumat, (29/8).
Api yang mengamuk di pemukiman warga RW 02 Jalan Sunu, Kelurahan Lembo Kecamatan Tallo itu menghaguskan deretan rumah dalam sekejap, lantaran saat ini musim panas, apalagi angin bertiup kencang.
Belum diketahui adanya korban jiwa lantaran warga panik menyelamatkan barang berharganya masing masing.
Menurut Ketua RT01 RW2, Muhammad Asbar, api membakar dengan cepat dan berasal dari RT 01 dari arah Timur ke arah Barat. Pemilik rumah panik dan mengungsi di sekolah sekolah dan perkuburan. Bantuan dari pemerintah hanya dapur makan dan belum ada tenda darurat yang diberikan.
Menurutnya, dari data sementara warga yang kehilangan rumah mencapai 200 lebih kepala keluarga (KK). Saat ini pihaknya masih berusaha mencari bantuan dan melakukan koordinasi dengan pemerintah.
Warganya ada yang terluka dan dibawa ke rumah sakit namun belum diketahui identitasnya lantaran masih harus mengurusi warga pada umumnya.
"Ada warga saya terbakar anak kecil, tapi saya belum tahu posisinya," kata Asbar kepada Sindonews.com Jumat (29/8).
Korban Mahyudin menuturkan, saat kebakaran dirinya sedang berada di Mesjid Babul Jannah melakukan pengajian. Dirinya mengetahui kebakaran saat asap mulai meninggi. Dia mengaku hanya berusaha menyelamatkan anak muridnya yang sedang mengaji.
Mesjid yang dijadikan sebagai Tempat Pengajian Alqura'an juga ikut terbakar. Atap sengnya dan sejumlah dinding mesjid juga terbakar namun masih kokoh.
Tidak ada barang yang kami selamatkan, karena apinya cepat menjalar," kata Mahyudin.
Berdasarkan Pantauan di TKP, sekitar 26 unit mobil dinas pemadam kebakaran yang dikerahkan, bersusah payah untuk memadamkan kobaran api yang secepat kilat menjalar kebeberapa rumah didalam kompleks yang dihuni warga yang memiliki kelas ekonomi menengah kebawah itu.
Sulitnya medan berada dalam lorong, serta kencangnya angin semakin membuat pemadam kesulitan untuk mencapai titik api. Alhasil api seketika melumat habis 400 rumah penduduk.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran, Imran Samad mengatakan, sejauh ini penyebab kebakaran masih diselidiki oleh pihak kepolisian, saat ini pihaknya masih melakukan pendataan terhadap pemilik rumah yang mengungsi di SD Baraya III.
"Korban kebakaran sudah diungsikan ke SD Baraya III untuk didata dan mendaptkan tempat yang layak, hingga saat ini belum ada laporan tentang korban jiwa," kata dia.
Sementara itu, Ketua RW, Sumardi membenarkan kejadian yang meludeskan hampir seluruh rumah warganya, menurut dia api berawal dari rumah Daeng Bollo (50) anak dari Ani. Pada saat itu tiba-tiba saja terdengar suara ledakan yang sangat besar lalu diikuti oleh kobaran api yang besar.
"Pemadam juga terlambat datang, sudah banyak yang terbakar baru tiba dilokasi, kami bersama pihak kepolisian masih melakukan pencarian terhadap korban. Karena ada yang bilang terdapat korban jiwa yang terbakar serta tertimbun puing-puing sisa kebakaran," jelasnya.
Hingga berita ini diturunkan, lokasi diduga munculnya api masih dibersihkan oleh warga dan pemilik rumah dan belum dipasangi police line.
Kapolsekta Tallo Kompol Woro Susilo mengatakan, sejauh ini pihaknya telah melakukan olah TKP. Tim identifikasi Polrestabes telah mengumpulkan seluruh bukti untuk melakukan pemeriksaan di Labfor Polri Cabang Makassar.
"Sejauh ini kami belum menemukan adanya korban jiwa, semoga saja tidak ada. Total rumah yang ludes sekitar 400. Dugaan sementara akibat ledakan tabung gas," ujarnya.
Api yang membakar seisi rumahnya membuat rumah tetangganya juga ludesterbakar. Diperkirakan mencapai 400 rumah. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 11.00, wita, Jumat, (29/8).
Api yang mengamuk di pemukiman warga RW 02 Jalan Sunu, Kelurahan Lembo Kecamatan Tallo itu menghaguskan deretan rumah dalam sekejap, lantaran saat ini musim panas, apalagi angin bertiup kencang.
Belum diketahui adanya korban jiwa lantaran warga panik menyelamatkan barang berharganya masing masing.
Menurut Ketua RT01 RW2, Muhammad Asbar, api membakar dengan cepat dan berasal dari RT 01 dari arah Timur ke arah Barat. Pemilik rumah panik dan mengungsi di sekolah sekolah dan perkuburan. Bantuan dari pemerintah hanya dapur makan dan belum ada tenda darurat yang diberikan.
Menurutnya, dari data sementara warga yang kehilangan rumah mencapai 200 lebih kepala keluarga (KK). Saat ini pihaknya masih berusaha mencari bantuan dan melakukan koordinasi dengan pemerintah.
Warganya ada yang terluka dan dibawa ke rumah sakit namun belum diketahui identitasnya lantaran masih harus mengurusi warga pada umumnya.
"Ada warga saya terbakar anak kecil, tapi saya belum tahu posisinya," kata Asbar kepada Sindonews.com Jumat (29/8).
Korban Mahyudin menuturkan, saat kebakaran dirinya sedang berada di Mesjid Babul Jannah melakukan pengajian. Dirinya mengetahui kebakaran saat asap mulai meninggi. Dia mengaku hanya berusaha menyelamatkan anak muridnya yang sedang mengaji.
Mesjid yang dijadikan sebagai Tempat Pengajian Alqura'an juga ikut terbakar. Atap sengnya dan sejumlah dinding mesjid juga terbakar namun masih kokoh.
Tidak ada barang yang kami selamatkan, karena apinya cepat menjalar," kata Mahyudin.
Berdasarkan Pantauan di TKP, sekitar 26 unit mobil dinas pemadam kebakaran yang dikerahkan, bersusah payah untuk memadamkan kobaran api yang secepat kilat menjalar kebeberapa rumah didalam kompleks yang dihuni warga yang memiliki kelas ekonomi menengah kebawah itu.
Sulitnya medan berada dalam lorong, serta kencangnya angin semakin membuat pemadam kesulitan untuk mencapai titik api. Alhasil api seketika melumat habis 400 rumah penduduk.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran, Imran Samad mengatakan, sejauh ini penyebab kebakaran masih diselidiki oleh pihak kepolisian, saat ini pihaknya masih melakukan pendataan terhadap pemilik rumah yang mengungsi di SD Baraya III.
"Korban kebakaran sudah diungsikan ke SD Baraya III untuk didata dan mendaptkan tempat yang layak, hingga saat ini belum ada laporan tentang korban jiwa," kata dia.
Sementara itu, Ketua RW, Sumardi membenarkan kejadian yang meludeskan hampir seluruh rumah warganya, menurut dia api berawal dari rumah Daeng Bollo (50) anak dari Ani. Pada saat itu tiba-tiba saja terdengar suara ledakan yang sangat besar lalu diikuti oleh kobaran api yang besar.
"Pemadam juga terlambat datang, sudah banyak yang terbakar baru tiba dilokasi, kami bersama pihak kepolisian masih melakukan pencarian terhadap korban. Karena ada yang bilang terdapat korban jiwa yang terbakar serta tertimbun puing-puing sisa kebakaran," jelasnya.
Hingga berita ini diturunkan, lokasi diduga munculnya api masih dibersihkan oleh warga dan pemilik rumah dan belum dipasangi police line.
Kapolsekta Tallo Kompol Woro Susilo mengatakan, sejauh ini pihaknya telah melakukan olah TKP. Tim identifikasi Polrestabes telah mengumpulkan seluruh bukti untuk melakukan pemeriksaan di Labfor Polri Cabang Makassar.
"Sejauh ini kami belum menemukan adanya korban jiwa, semoga saja tidak ada. Total rumah yang ludes sekitar 400. Dugaan sementara akibat ledakan tabung gas," ujarnya.
(ilo)