Liput Tawuran, Wartawan MNC Group Terkena Lemparan Batu

Liput Tawuran, Wartawan MNC Group Terkena Lemparan Batu
A
A
A
KENDAL - Tawuran terjadi saat Karnaval HUT ke-69 Kemerdekaan RI di Kecamatan Kaliwungu, Kendal, kemarin. Peristiwa tersebut menyisakan luka bagi para korban, termasuk salah seorang wartawan MNC Group, Eddie Prayitno, yang meliput tawuran tersebut.
"Awalnya saya hanya ikut menyaksikan karnaval, kebetulan rumah saya di Kaliwungu. Namun, tanpa sebab yang belum jelas tiba-tiba terjadi tawuran, saya pun langsung meliput peristiwa itu. Mereka saling lempar batu dan saya terkena lemparan pada lengan kanan," ujar Eddie Prayitno, Jumat (29/8/2014).
Meski demikian, Eddie masih melakukan peliputan hingga akhirnya sejumlah pihak melakukan mediasi di kantor kecamatan setempat, malam hari. Akibat lemparan batu itu, lengannya mengalami memar. "Tapi sudah saya obati sendiri, tidak apa-apa," lanjutnya.
Dia menceritakan, peristiwa tawuran berlangsung cepat dan belum diketahui secara pasti penyebabnya. Mulanya, rombongan karnaval mulai berjalan di tengah ribuan penonton yang menyaksikan di sisi Jalan Raya Kaliwungu.
Giliran kelompok kesenian Barongan sampai di depan Pasar Pagi Kaliwungu, papar Eddie, tiba-tiba aksi saling lempar terjadi.
"Entah siapa yang mendahului, namun saat rombongan Barongan sedang main tiba-tiba dari arah belakang ada yang melempar. Rombongan Barongan tersulut dan menyerang dengan batu ke arah kios depan Pasar Pagi," jelasnya.
Menerima tindakan tidak mengenakkan dari warga, rombongan Barongan melawan dan terjadi aksi saling lempar batu. "Bahkan warga mengejar rombongan Barongan hingga dihajar," imbuhnya.
Rombongan Barongan yang lari dihalau petugas dari Polsek Kaliwungu dan Koramil Kaliwungu. Namun tiba-tiba tawuran kembali pecah, saat datang rombongan barongan lainnya yang akhirnya terjadi perang batu.
"Warga sekitar ketakutan karena tidak tahu apa-apa. Toko yang sebelumnya buka langsung menutup tokonya karena takut dijarah," katanya.
Wakapolres Kendal Kompol Mulyawati Syam yang hadir dalam pertemuan mengatakan, warga tidak terpancing dan saling menjaga. "Saya meminta warga tetap hidup berdampingan dan tidak terpancing oknum yang ingin memperkeruh situasi dan memecah persatuan," tandasnya.
Sementara, situasi di lokasi hari ini kembali kondusif. Satu kompi Dalmas yang sebelumnya disiagakan di Mapolsek Kaliwungu sudah ditarik kembali ke Polres Kendal.
Dari pantauan KORAN SINDO, suasana di Pasar Pagi Kaliwungu sudah berjalan seperti biasanya. Warga berbelanja dan aktivitas toko yang sebelumnya tutup mulai buka. Petugas keamanan pun tidak lagi tampak di jalan ataupun di lokasi kejadian.
Diketahui, kemeriahan karnaval seni dan budaya memperingati HUT ke-69 Kemerdekaan RI di Kecamatan Kaliwungu, Kamis (28/8/2014) sore, berubah mencekam setelah terjadi aksi tawuran. Tawuran tersebut melibatkan warga sekitar dengan peserta karnaval.
"Awalnya saya hanya ikut menyaksikan karnaval, kebetulan rumah saya di Kaliwungu. Namun, tanpa sebab yang belum jelas tiba-tiba terjadi tawuran, saya pun langsung meliput peristiwa itu. Mereka saling lempar batu dan saya terkena lemparan pada lengan kanan," ujar Eddie Prayitno, Jumat (29/8/2014).
Meski demikian, Eddie masih melakukan peliputan hingga akhirnya sejumlah pihak melakukan mediasi di kantor kecamatan setempat, malam hari. Akibat lemparan batu itu, lengannya mengalami memar. "Tapi sudah saya obati sendiri, tidak apa-apa," lanjutnya.
Dia menceritakan, peristiwa tawuran berlangsung cepat dan belum diketahui secara pasti penyebabnya. Mulanya, rombongan karnaval mulai berjalan di tengah ribuan penonton yang menyaksikan di sisi Jalan Raya Kaliwungu.
Giliran kelompok kesenian Barongan sampai di depan Pasar Pagi Kaliwungu, papar Eddie, tiba-tiba aksi saling lempar terjadi.
"Entah siapa yang mendahului, namun saat rombongan Barongan sedang main tiba-tiba dari arah belakang ada yang melempar. Rombongan Barongan tersulut dan menyerang dengan batu ke arah kios depan Pasar Pagi," jelasnya.
Menerima tindakan tidak mengenakkan dari warga, rombongan Barongan melawan dan terjadi aksi saling lempar batu. "Bahkan warga mengejar rombongan Barongan hingga dihajar," imbuhnya.
Rombongan Barongan yang lari dihalau petugas dari Polsek Kaliwungu dan Koramil Kaliwungu. Namun tiba-tiba tawuran kembali pecah, saat datang rombongan barongan lainnya yang akhirnya terjadi perang batu.
"Warga sekitar ketakutan karena tidak tahu apa-apa. Toko yang sebelumnya buka langsung menutup tokonya karena takut dijarah," katanya.
Wakapolres Kendal Kompol Mulyawati Syam yang hadir dalam pertemuan mengatakan, warga tidak terpancing dan saling menjaga. "Saya meminta warga tetap hidup berdampingan dan tidak terpancing oknum yang ingin memperkeruh situasi dan memecah persatuan," tandasnya.
Sementara, situasi di lokasi hari ini kembali kondusif. Satu kompi Dalmas yang sebelumnya disiagakan di Mapolsek Kaliwungu sudah ditarik kembali ke Polres Kendal.
Dari pantauan KORAN SINDO, suasana di Pasar Pagi Kaliwungu sudah berjalan seperti biasanya. Warga berbelanja dan aktivitas toko yang sebelumnya tutup mulai buka. Petugas keamanan pun tidak lagi tampak di jalan ataupun di lokasi kejadian.
Diketahui, kemeriahan karnaval seni dan budaya memperingati HUT ke-69 Kemerdekaan RI di Kecamatan Kaliwungu, Kamis (28/8/2014) sore, berubah mencekam setelah terjadi aksi tawuran. Tawuran tersebut melibatkan warga sekitar dengan peserta karnaval.
(zik)