Gubernur Bali Gandeng MUI Tangkal ISIS
A
A
A
DENPASAR - Pemerintah Provinsi Bali mengajak semua umat Muslim di Pulau Dewata untuk menangkal gerakan dan paham radikal Islamic State Iraq and Syiria (ISIS).
"Begini ya, sebenarnya yang tahu bagaimana ISIS itu kan dari umat Islam sendiri, ya tentu saya mengajak umat Islam di Bali untuk bersama-sama menangkal mencegah penyebarannya sejak dini agar paham itu agar tidak masuk," tandas Gubernur Bali Made Mangku Pastika, usai halal bi halal dengan MUI Bali, di Denpasar, Sabtu (23/6/2014).
Menurutnya, semua komponen dari institusi pemerintah, TNI/Polri, hingga MUI, tidak bisa mentolerir ISIS masuk ke Indonesia. Itu karena tingkah laku, atau apa yang dilakukan mereka tidak mencerminkan agama Islam.
"Kami berharap, MUI Bali bisa mengajak umat Islam disemua daerah agar tidak kemasukan ideologi paham ISIS, yang sangat membayakan keutuhan bangsa," ungkapnya.
Dia melanjutkan, yang paling merasakan keberadaan ISIS itu, umat Islam sendiri. Banyak lembaga formal, dan informal, baik madrasah, pesantren, maupun sekolah lainnya berperan besar dalam membentengi generasi muda atau siswanya dari ISIS.
"Kalau ISIS saya sudah clear, jelas dilarang di Indonesia. Ya, mari kita bersama-sama jaga lingkungan masing-masing dengan baik, jangan sampai memberi ruang bagi berkembangnya ISIS," terangnya.
Pihaknya juga meminta, kepolisian terus meningkatkan kesiap siagaan dalam mengantisipasi masuknya ISIS, yaitu dengan menjaga tempat-tempat stretegis yang kemungkinan menjadi sasaran ancaman ISIS.
"Tempat-tempat ibadah seperti masjid, geraja, pura, harus tetap dijaga dengan baik oleh masyarakat, bersama petugas. Jangan sampai lengah dari kemungkinannya menjadi target aksi kelompok ISIS," pungkasnya.
"Begini ya, sebenarnya yang tahu bagaimana ISIS itu kan dari umat Islam sendiri, ya tentu saya mengajak umat Islam di Bali untuk bersama-sama menangkal mencegah penyebarannya sejak dini agar paham itu agar tidak masuk," tandas Gubernur Bali Made Mangku Pastika, usai halal bi halal dengan MUI Bali, di Denpasar, Sabtu (23/6/2014).
Menurutnya, semua komponen dari institusi pemerintah, TNI/Polri, hingga MUI, tidak bisa mentolerir ISIS masuk ke Indonesia. Itu karena tingkah laku, atau apa yang dilakukan mereka tidak mencerminkan agama Islam.
"Kami berharap, MUI Bali bisa mengajak umat Islam disemua daerah agar tidak kemasukan ideologi paham ISIS, yang sangat membayakan keutuhan bangsa," ungkapnya.
Dia melanjutkan, yang paling merasakan keberadaan ISIS itu, umat Islam sendiri. Banyak lembaga formal, dan informal, baik madrasah, pesantren, maupun sekolah lainnya berperan besar dalam membentengi generasi muda atau siswanya dari ISIS.
"Kalau ISIS saya sudah clear, jelas dilarang di Indonesia. Ya, mari kita bersama-sama jaga lingkungan masing-masing dengan baik, jangan sampai memberi ruang bagi berkembangnya ISIS," terangnya.
Pihaknya juga meminta, kepolisian terus meningkatkan kesiap siagaan dalam mengantisipasi masuknya ISIS, yaitu dengan menjaga tempat-tempat stretegis yang kemungkinan menjadi sasaran ancaman ISIS.
"Tempat-tempat ibadah seperti masjid, geraja, pura, harus tetap dijaga dengan baik oleh masyarakat, bersama petugas. Jangan sampai lengah dari kemungkinannya menjadi target aksi kelompok ISIS," pungkasnya.
(san)