40 Adegan Rekonstruksi Pembunuhan SPG Cantik di Semarang
A
A
A
SEMARANG - Jajaran Polsek Gayamsari Kota Semarang menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan SPG cantik Fatma Sari Wiijaya (18), di Tempat Kejadian Perkara (TKP) rumah korban, yakni Kampung Batik Tengah, Nomor 489, Kecamatan Semarang Timur.
Proses rekonstruksi mendapat pengawalan penuh dari kepolisian. Ratusan warga yang hendak melihat dihadang di gang masuk rumah agar tidak mengganggu proses rekonstruksi. Dimulai sekitar pukul 10.00 WIB, rekonstruksi berjalan dengan 40 adegan.
Adegan diperankan langsung oleh tersangka, Dede Syahrial (23), saksi Remundo, dan peran pengganti dari korban Fatma Sari Wijaya dan ibunya Oik Hok Jhon. Tersangka Dede dengan lancar memperagakan semua adegan pembunuhan itu.
Datang dengan menggunakan kursi roda, Dede tertatih memperagakan adegan, karena kakinya belum sembuh akibat ditembak polisi saat penangkapan.
"Saya datang melihat dia (Fatma) sedang duduk di ruang tamu memainkan handphone. Kemudian saya masuk dan tawarkan obat," ujarnya kepada petugas, saat rekonstruksi, Rabu (20/8/2014).
Setelah itu, Dede memperagakan saat dirinya melakukan tes kesehatan kepada Fatma. Hingga proses adu mulut dan pemukulan berujung penusukan leher dan kepala korban menggunakan gunting.
"Saya pukul dulu, kemudian dia masuk kamar dan saya pukul lagi. Saya cekek lehernya dengan kaki kemudian dia ambil gunting dan melukai tangan saya. Setelah itu langsung gunting saya rebut dan tusukkan," terang pria asal Pemantang Siantar, Sumatera Barat itu.
Usai rekonstruksi, Dede mengaku jika saat datang menjajakan barang dagangannya sedang memiliki masalah dengan pacarnya. Emosinya memuncak saat dibilang penipu, dan terluka akibat sabetan gunting oleh korban.
"Saya lagi ada masalah dengan pacar saya, makanya emosinya tidak terkendali," ujarnya.
Proses rekonstruksi mendapat pengawalan penuh dari kepolisian. Ratusan warga yang hendak melihat dihadang di gang masuk rumah agar tidak mengganggu proses rekonstruksi. Dimulai sekitar pukul 10.00 WIB, rekonstruksi berjalan dengan 40 adegan.
Adegan diperankan langsung oleh tersangka, Dede Syahrial (23), saksi Remundo, dan peran pengganti dari korban Fatma Sari Wijaya dan ibunya Oik Hok Jhon. Tersangka Dede dengan lancar memperagakan semua adegan pembunuhan itu.
Datang dengan menggunakan kursi roda, Dede tertatih memperagakan adegan, karena kakinya belum sembuh akibat ditembak polisi saat penangkapan.
"Saya datang melihat dia (Fatma) sedang duduk di ruang tamu memainkan handphone. Kemudian saya masuk dan tawarkan obat," ujarnya kepada petugas, saat rekonstruksi, Rabu (20/8/2014).
Setelah itu, Dede memperagakan saat dirinya melakukan tes kesehatan kepada Fatma. Hingga proses adu mulut dan pemukulan berujung penusukan leher dan kepala korban menggunakan gunting.
"Saya pukul dulu, kemudian dia masuk kamar dan saya pukul lagi. Saya cekek lehernya dengan kaki kemudian dia ambil gunting dan melukai tangan saya. Setelah itu langsung gunting saya rebut dan tusukkan," terang pria asal Pemantang Siantar, Sumatera Barat itu.
Usai rekonstruksi, Dede mengaku jika saat datang menjajakan barang dagangannya sedang memiliki masalah dengan pacarnya. Emosinya memuncak saat dibilang penipu, dan terluka akibat sabetan gunting oleh korban.
"Saya lagi ada masalah dengan pacar saya, makanya emosinya tidak terkendali," ujarnya.
(san)