Jamaah Haji Rentan Terserang Virus Ebola

Senin, 18 Agustus 2014 - 14:46 WIB
Jamaah Haji Rentan Terserang Virus Ebola
Jamaah Haji Rentan Terserang Virus Ebola
A A A
SOLO - Jamaah Calon Haji (calhaj) Indonesia diminta untuk mewaspadai penyebaran Virus Ebola saat melakukan ibadah di Tanah Suci Mekkah. Karena dikhawatirkan penyebaran virus itu akan terjadi saat ibadah haji berlangsung.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Situ Wahyuningsih, menyebutkan tidak menutup kemungkinan virus itu akan masuk ke Wilayah Arab Saudi.

Pasalnya saat ibadah haji, seluruh umat muslim dari berbagai penjuru dunia bakal berkumpul menjadi satu, termasuk para kaum muslim yang berasal dari wilayah yang saat ini terserang virus ebola.

Dengan seperti itu, pihaknya meminta agar jamaah asal Indoensia untuk berhati-hati jia bertemu dengan para jamaah yang berasal dari negara-negara yang suspect ebola.

Para jamaah diminta untuk meminimalisasi kontak langsung, jika memang tidak diperlukan. Hal itu semata-mata untuk menjaga kesehatan para jamaah saat melakukan Ibadah di tanah suci.

“Bukannya pilih-pilih, akan tetapi jika memang tidak perlu, maka tidak usah melakukan interaksi dengan jemaah yang berasal dari wilayah suspect, dalam hal ini negara-negara kulit hitam,” ucapnya.

Ia menambahkan selain meningkatkan kewaspadaan, para jamaah juga harus bisa menjaga daya tahan tubuh mereka. Menurutnya virus apapun bisa menyerang jika daya tahan tubuh manusia sedang lemah. Begitu pula sebaliknya, jika daya tahan tubuh tinggi maka virus tidak akan menyerang ke tubuh manusia.

Guna meninmgkatkan daya tubuh itu, para jamaah harus menerapakan pola hidup bersih dan sehat serta makan makanan yang sehat saat melakukan ibadah haji. Apalagi kegiatan salam rangkaian Ibadah haji juga memerlukan tenaga yang tidak sedikit.

“Pola hidup bersih itu juga harus diterapkan saat para jemaah ada di penginapan, jangan sampai membiarkan penginapan kotor dan tidak terjaga, karena itu akan memicu datangnya kuman,” timpalnya.

Untuk meningkatkan daya tubuh para jamaah, pihaknya dalam waku dekat ini akan memberikan vaksin meningitis. Dengan vaksin tersebut, para jemaah akan lebih kebal terhadap virus dan penyakit yang menyerang.

Sementara itu Dokter KKP, Bandara Internasional Adi Soemarmo, Boyolali, Lucky Taufika, menyebutkan pihaknya terus mewaspadai penyebaran virus ebola. Meskipun sampai saat ini pihak KKP belum memiliki alat detektor virus tersebut.

“Setiap orang yang berpergian dari luar negeri akan kami perhatikan, salah satunya dengan detektor panas, jika ada yang panasnya tinggi akan kami periksa lebih lanjut,” tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5794 seconds (0.1#10.140)