15.000 Lubang Biopori Pecahkan Rekor MURI

Jum'at, 08 Agustus 2014 - 15:01 WIB
15.000 Lubang Biopori Pecahkan Rekor MURI
15.000 Lubang Biopori Pecahkan Rekor MURI
A A A
PROBOLINGGO - Pemkot Probolinggo berhasil memecahkan rekor MURI atas pembuatan 15.000 lubang resapan biopori yang tersebar di pemukiman warga.

Rekor MURI ini sekaligus menumbangkan rekor sebelumnya yang dicatat di Tangerang dengan 10.400 lubang resapan biopori, pada April 2011 lalu.

Gerakan aksi untuk lingkungan (Gaul) ini merupakan salah satu rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Aksi ini juga sebagai langkah melindungi ekosistem pesisir dari dampak perubahan iklim.

Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya menyatakan, apresiasinya atas gerakan yang bertujuan untuk membuka kesadaran semua pihak akan pentingnya melindungi dan mempertahankan keseimbangan ekosistem.

Persoalan lingkungan hidup tidak dapat dilihat sebagai sesuatu yang berdiri sendiri, namun sangat terkait dengan perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhannya.

"Saya sangat mengapresiasi kegiatan untuk menjaga kebersihan lingkungan kota. Karena setiap warga negara berhak mendapatkan lingkungan yang sehat, air dan udara bersih. Itu menjadi tugas pemerintah untuk memberikan pelayanan publik kepada masyarakatnya," kata Balthasar Kambuaya.

Menurut dia, aksi ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran dan perubahan perilaku masyarakat.

Bahwa pembuatan lubang resapan biopori dan pengolahan sampah tidak hanya berdampak bagi lingkungan, tetapi juga dapat meningkatkan ketahanan lingkungan dari dampak perubahan iklim.

"Lubang resapan biopori merupakan contoh yang sederhana yang baik, murah dan mudah untuk diterapkan di masyarakat. Selain untuk konservasi sumberdaya air hujan, sekaligus sebagai sarana dan prasarana mengolah sampah organik menjadi kompos," timpalnya.

Wali Kota Probolinggo Rukmini menyatakan, aksi nyata pembuatan lubang biopori ini merupakan salah satu bagian dari membangkitkan kesadaran dan kepedulian masyarakat di kawasan pesisir.

Lubang resapan biopori ini dalam jangka panjang merupakan penyimpanan cadangan air dan mencegah bencana banjir dan tanah longsor.

Kegiatan untuk menjaga kebersihan lingkungan ini telah dilakukan berbagai kelompok masyarakat terhadap lingkungan di sekitarnya.

Sebagai upaya untuk merangsang masyarakat, setiap karung kantong sampah yang disetor kepada Kantor Badan Lingkungan Hidup (BLH) diberikan imbalan berupa sembako.

Sementara itu, Manajer Museum Rekor Dunia Indonesia, Sri Widayati mengungkapkan, keberhasilan Pemkot Probolinggo dalam membuat 15.000 lubang resapan biopori ini telah menumbangkan rekor sebelumnya yang dicatat di Tangerang.

Pembuatan lubang resapan biopori yang tersebar di 5 kecamatan, 29 kelurahan, 200 rukun warga (RW) dan 600 rukun tetangga (RT) ini melibatkan 15.000 peserta.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3094 seconds (0.1#10.140)