Gadis Tanpa Busana Ditemukan Tewas di Kebun Karet
A
A
A
KAYUAGUNG - Warga Dusun 2 Teluk Kumbang, Desa Jungkal, Kecamatan Pampangan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), dikejutkan dengan penemuan mayat seorang gadis belia dalam keadaan tanpa busana. Mayat Deti Surtini (14) yang ditemukan pada Kamis siang (7/8/2014) ini diduga telah diperkosa sebelum dibunuh.
Diketahui ABG ini beralamat di Sp 3, Blok A Desa Panca Warna, Kecamatan Pedamaran Timur, OKI, yang selama ini bekerja sebagai penyadap karet di lokasi penemuan mayat tersebut.
Kapolsek Pampangan AKP Novrizal didampingi Kanit Reskrim Ipda Amirudin, mengatakan korban ditemukan tewas dalam keadaan tanpa busana dan terdapat lebam bekas cekikan di leher korban.
"Korban diduga dibunuh oleh seseorang saat sedang menyadap karet, sebelum dibunuh korban diduga diperkosa lebih dulu," ungkapnya.
Menurut Kapolsek, berdasarkan keterangan orang tua Deti, sebelum kejadian pagi hari korban bersama ibunya sedang menyadap karet, sekitar pukul 10.00 WIB, keduanya menyadap di lokasi terpisah.
"Saat itulah diduga korban diperkosa dan dibunuh oleh seseorang. Karena saat pukul 12.00 WIB orang tuanya sudah menunggu di pondok, ternyata korban tidak kunjung pulang. Sehingga dicari ke kebun karet tempat korban menyadap," jelas Kapolsek.
Setelah dicari-cari, sekitar pukul 13.00 WIB, korban ditemukan dalam keadaan tewas terlentang dengan kondisi tanpa busana.
"Setelah kita olah TKP, selanjutnya pihaknya membawa mayat Deti ke RSUD Kayuagung untuk divisum, keluarga korban membuat laporan di Polres OKI," ungkapnya.
Kapolres OKI AKBP Erwin Rahmat melalui Kasat Reskrim AKP Novi Diyanto menyatakan, saat ini kasusnya masih dalam penyelidikan.
"Kita masih memintai keterangan saksi-saksi, pelakunya apakah warga setempat atau warga lain itu masih kita selidiki," pungkasnya.
Kades Jungkal, Kecamatan Pampangan, OKI, A Rafik mengatakan, korban sudah delapan bulan tinggal bersama kedua orang tuanya di kebun karet tersebut dengan cara membuat pondok.
"Dia sebenarnya warga Pedamaran Timur, tetapi bekerja menggarap kebun karet di wilayah kita. Kami berharap polisi bisa mengungkap kasus pembunuhan tersebut, saat ditemukan korban dalam keadaan bugil dan ada bekas cekikan di leher," kata kades.
Diketahui ABG ini beralamat di Sp 3, Blok A Desa Panca Warna, Kecamatan Pedamaran Timur, OKI, yang selama ini bekerja sebagai penyadap karet di lokasi penemuan mayat tersebut.
Kapolsek Pampangan AKP Novrizal didampingi Kanit Reskrim Ipda Amirudin, mengatakan korban ditemukan tewas dalam keadaan tanpa busana dan terdapat lebam bekas cekikan di leher korban.
"Korban diduga dibunuh oleh seseorang saat sedang menyadap karet, sebelum dibunuh korban diduga diperkosa lebih dulu," ungkapnya.
Menurut Kapolsek, berdasarkan keterangan orang tua Deti, sebelum kejadian pagi hari korban bersama ibunya sedang menyadap karet, sekitar pukul 10.00 WIB, keduanya menyadap di lokasi terpisah.
"Saat itulah diduga korban diperkosa dan dibunuh oleh seseorang. Karena saat pukul 12.00 WIB orang tuanya sudah menunggu di pondok, ternyata korban tidak kunjung pulang. Sehingga dicari ke kebun karet tempat korban menyadap," jelas Kapolsek.
Setelah dicari-cari, sekitar pukul 13.00 WIB, korban ditemukan dalam keadaan tewas terlentang dengan kondisi tanpa busana.
"Setelah kita olah TKP, selanjutnya pihaknya membawa mayat Deti ke RSUD Kayuagung untuk divisum, keluarga korban membuat laporan di Polres OKI," ungkapnya.
Kapolres OKI AKBP Erwin Rahmat melalui Kasat Reskrim AKP Novi Diyanto menyatakan, saat ini kasusnya masih dalam penyelidikan.
"Kita masih memintai keterangan saksi-saksi, pelakunya apakah warga setempat atau warga lain itu masih kita selidiki," pungkasnya.
Kades Jungkal, Kecamatan Pampangan, OKI, A Rafik mengatakan, korban sudah delapan bulan tinggal bersama kedua orang tuanya di kebun karet tersebut dengan cara membuat pondok.
"Dia sebenarnya warga Pedamaran Timur, tetapi bekerja menggarap kebun karet di wilayah kita. Kami berharap polisi bisa mengungkap kasus pembunuhan tersebut, saat ditemukan korban dalam keadaan bugil dan ada bekas cekikan di leher," kata kades.
(sms)