SPG Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya
A
A
A
SEMARANG - Kasus pembunuhan kembali terjadi di Kota Semarang. Seorang sales promotion girls (SPG) di salah satu mal di Kota Semarang ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya, daerah Kampung Batik Tengah Nomor 489 Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang.
Korban diketahui bernama Fatmasari Wijaya (18). Fatma ditemukan tewas mengenaskan dengan beberapa luka tusuk di bagian leher dan wajah. Fatma ditemukan pertama kali oleh ibunya, Oik Hook Jhon (52), sekitar pukul 13.30 WIB. Saat itu, Oik yang baru pulang dari kerja mendapati pintu rumah depannya sudah terbuka.
"Saya baru pulang kerja, pintu rumah sudah terbuka. Saat saya masuk saya terkejut melihat ada bercak darah di lantai rumah," kata dia di lokasi kejadian, Minggu (3/8/2014).
Oik kemudian memanggil-manggil Fatma namun tidak ada jawaban. Betapa terkejutnya dia saat menemukan anak perempuan satu-satunya itu telah tergeletak di dalam kamar dengan bersimbah darah. "Anak saya sudah dalam posisi telentang dan bersimbah darah. Di sampingnya ada gunting yang penuh dengan darah. Saya langsung lemas melihat hal itu dan berteriak minta tolong ke warga,” imbuhnya sambil terus menangis.
Warga kemudian mendatangi lokasi kejadian dan melaporkan kejadian itu kepada polisi. Tak berapa lama kemudian, petugas Inafis Polrestabes Semarang mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah TKP.
"Korban meninggal karena luka tusuk di bagian leher dan wajah. Hingga saat ini belum diketahui berapa jumlah tusukannya. Diduga kuat pelaku menusuk korban dengan gunting karena kami menemukan gunting di dekat korban yang penuh dengan darah," kata salah satu petugas Inafis.
Jenazah Fatma kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk diautopsi. Sementara polisi terus melakukan penyelidikan untuk mengejar pelaku. Tak butuh waktu lama, sekitar dua jam pencarian, tim yang dipimpin Kasat Reskrim Polsek Gayamsari AKP Suharto menemukan titik terang keberadaan pelaku. Kemudian petugas menangkap pelaku yang diketahui adalah seorang sales obat herbal bernama Dede Saharial (23), warga asal Medan yang bekerja di salah satu perusahan obat herbal di Kota Semarang.
"Kami tangkap saat dirinya berobat di rumah sakit karena luka di tangannya. Karena berusaha kabur, kami terpaksa melumpuhkan kakinya dengan timah panas," ujarnya.
Dari pemeriksaan sementara, motif pembunuhan itu didasari karena sakit hati. Pelaku yang saat itu menawarkan obat herbal kepada korban dituduh penipu oleh korban. "Saat itu pelaku menawarkan produk kepada korban, kemudian pelaku melakukan cek kesehatan kepadanya. Saat pelaku meminta bayaran dari proses cek kesehatan itu, korban menolak dan mengatakan dirinya penipu," ujarnya.
Pelaku yang emosi dituduh penipu kemudian menendang korban hingga terjatuh. Kemudian, korban masuk ke kamar dan mengambil gunting untuk melindungi diri dan menggunakannya untuk melukai tangan pelaku.
"Dari keterangan tersangka ini korban mengambil gunting dan melukai tangan tersangka. Karena emosi, tersangka Dede ini kemudian merebut gunting yang dibawa korban dan menusukkannya ke bagian leher dan wajah korban hingga berkali-kali. Selain itu pelaku juga memukuli korban di bagian kepala," jelasnya.
Setelah itu, lanjut Suharto, korban mencuci bekas darah di tangannya di kamar mandi rumah korban. Kemudian, pelaku kabur ke rumah sakit untuk mengobati luka bekas gunting di tangannya. "Saat di rumah sakit itulah kami melakukan penangkapan. Saat ini masih didalami lebih lanjut oleh petugas terkait detail peristiwa itu," pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolsek Gayamsari, Kota Semarang. Sementara jenazah Fatma masih diautopsi di RS Bhayangkara Semarang.
Korban diketahui bernama Fatmasari Wijaya (18). Fatma ditemukan tewas mengenaskan dengan beberapa luka tusuk di bagian leher dan wajah. Fatma ditemukan pertama kali oleh ibunya, Oik Hook Jhon (52), sekitar pukul 13.30 WIB. Saat itu, Oik yang baru pulang dari kerja mendapati pintu rumah depannya sudah terbuka.
"Saya baru pulang kerja, pintu rumah sudah terbuka. Saat saya masuk saya terkejut melihat ada bercak darah di lantai rumah," kata dia di lokasi kejadian, Minggu (3/8/2014).
Oik kemudian memanggil-manggil Fatma namun tidak ada jawaban. Betapa terkejutnya dia saat menemukan anak perempuan satu-satunya itu telah tergeletak di dalam kamar dengan bersimbah darah. "Anak saya sudah dalam posisi telentang dan bersimbah darah. Di sampingnya ada gunting yang penuh dengan darah. Saya langsung lemas melihat hal itu dan berteriak minta tolong ke warga,” imbuhnya sambil terus menangis.
Warga kemudian mendatangi lokasi kejadian dan melaporkan kejadian itu kepada polisi. Tak berapa lama kemudian, petugas Inafis Polrestabes Semarang mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah TKP.
"Korban meninggal karena luka tusuk di bagian leher dan wajah. Hingga saat ini belum diketahui berapa jumlah tusukannya. Diduga kuat pelaku menusuk korban dengan gunting karena kami menemukan gunting di dekat korban yang penuh dengan darah," kata salah satu petugas Inafis.
Jenazah Fatma kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk diautopsi. Sementara polisi terus melakukan penyelidikan untuk mengejar pelaku. Tak butuh waktu lama, sekitar dua jam pencarian, tim yang dipimpin Kasat Reskrim Polsek Gayamsari AKP Suharto menemukan titik terang keberadaan pelaku. Kemudian petugas menangkap pelaku yang diketahui adalah seorang sales obat herbal bernama Dede Saharial (23), warga asal Medan yang bekerja di salah satu perusahan obat herbal di Kota Semarang.
"Kami tangkap saat dirinya berobat di rumah sakit karena luka di tangannya. Karena berusaha kabur, kami terpaksa melumpuhkan kakinya dengan timah panas," ujarnya.
Dari pemeriksaan sementara, motif pembunuhan itu didasari karena sakit hati. Pelaku yang saat itu menawarkan obat herbal kepada korban dituduh penipu oleh korban. "Saat itu pelaku menawarkan produk kepada korban, kemudian pelaku melakukan cek kesehatan kepadanya. Saat pelaku meminta bayaran dari proses cek kesehatan itu, korban menolak dan mengatakan dirinya penipu," ujarnya.
Pelaku yang emosi dituduh penipu kemudian menendang korban hingga terjatuh. Kemudian, korban masuk ke kamar dan mengambil gunting untuk melindungi diri dan menggunakannya untuk melukai tangan pelaku.
"Dari keterangan tersangka ini korban mengambil gunting dan melukai tangan tersangka. Karena emosi, tersangka Dede ini kemudian merebut gunting yang dibawa korban dan menusukkannya ke bagian leher dan wajah korban hingga berkali-kali. Selain itu pelaku juga memukuli korban di bagian kepala," jelasnya.
Setelah itu, lanjut Suharto, korban mencuci bekas darah di tangannya di kamar mandi rumah korban. Kemudian, pelaku kabur ke rumah sakit untuk mengobati luka bekas gunting di tangannya. "Saat di rumah sakit itulah kami melakukan penangkapan. Saat ini masih didalami lebih lanjut oleh petugas terkait detail peristiwa itu," pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolsek Gayamsari, Kota Semarang. Sementara jenazah Fatma masih diautopsi di RS Bhayangkara Semarang.
(zik)