Berburu Asem-asem di Tengah Hutan

Minggu, 03 Agustus 2014 - 10:02 WIB
Berburu Asem-asem di...
Berburu Asem-asem di Tengah Hutan
A A A
NGANJUK - Aneka makanan khas di daerah selalu diburu pemudik saat pulang ke kampung halamannya. Tak terkecuali asem-asem, makanan khas masyarakat di sebuah kecamatan terpencil di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Meski lokasinya berada jauh dari kota bahkan di tengah hutan, asem-asem tetap diburu pemudik yang pulang ke Nganjuk.

Ngluyu merupakan sebuah kecamatan terpencil yang terletak di tengah hutan, sekitar 35 kilometer dari pusat kota Nganjuk, Jawa Timur. Namun, di Desa Gampeng, Kecamatan Ngluyu, ada sebuah makanan khas yang selalu dirindukan warga Nganjuk saat pulang ke kampung halamannya, yakni asem-asem. Meski namanya asem-asem, jangan dikira makanan ini sayur asam. Karena, asem-asem khas Ngluyu ini adalah sayur khas yang berbahan dasar kambing.

Sepintas mirip dengan gulai kambing, tapi ada beberapa jenis bumbu yang membedakannya, salah satunya adalah daun kedondong. Ya, untuk membuat rasa asam, asem-asem khas Ngluyu memang tidak menggunakan buah asam, tetapi memakai daun kedondong. Selain itu, cara memasaknya juga tidak boleh menggunakan gas elpiji, tetapi memakai kayu bakar.

Meski kuno, konon itulah yang membuat asem-asem Ngluyu memiliki rasa yang khas. "Perpaduan rasa asam daun kedondong dengan aneka rempah-rempah lainnya yang gurih, pedas, dan segar membuat asem-asem selalu dirindukan pemudik saat pulang ke Nganjuk," kata Sujarwo, salah seorang pemudik.

Berbeda dengan hari biasa, saat Lebaran seperti sekarang jumlah pembeli asem-asem meningkat tajam. Harsuni, salah satu pedagang asem-asem menjelaskan, pada hari biasa ia hanya menyembelih satu ekor kambing per hari. Namun, saat Lebaran seperti sekarang, jumlah pembelinya meningkat sehingga ia harus menyembelih tiga sampai empat ekor kambing setiap harinya.

Meski terbuat dari bahan dasar daging kambing muda, harga asem-asem cukup terjangkau, sekitar Rp25 ribu per porsi. Anda ingin mencoba asem-asem khas Ngluyu ini?
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9679 seconds (0.1#10.140)