Petugas Temukan Tahu Berformalin di Pasar Induk Rau Serang
A
A
A
SERANG - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Serang menemukan tahu berformalin dijual di Pasar Induk Rau (PIR), Kota Serang, Banten. Tahu berformalin tersebut ditemukan dalam inspeksi mendadak (sidak) yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta kepolisian dari Polres Serang, Kamis (17/7/2014).
Kepala BPOM Serang Rustyawati mengatakan sejumlah pedagang PIR kedapatan menjual tahu yang mengandung formalin dengan beberapa kategori. Antara lain ada yang kadar sedang, bahkan ada yang kadarnya sudah membahayakan. Pihaknya mengimbau masyarakat mewaspadai peredaran tahu tersebut.
"Kebanyakan yang kita temukan yang positif adalah tahu. Dari dua belas sampel, sembilan tahu positif mengandung formalin dan tidak memenuhi syarat karena mengandung formalin. Empat jenis tahu itu tahu putih," katanya kepada wartawan di sela-sela sidak.
Pantaunan Sindonews.com, petugas melakukan pemeriksaan di lima lapak penjual tahu. Dan, semuanya mengandung formalin. Setelah mengetahui tahu mengandung formalin, petugas BPOM langsung memusnahkan tahu dengan cara dihancurkan. "Kita langsung musnahkan di tempat dengan cara menghancurkan tahu yang positif mengandung formalin," ujarnya.
Pihaknya juga belum mengetahui apakah zat yang berbahaya untuk tubuh manusia ini dipakai pada saat produksi atau distribusi. "Kami harus pastikan dulu penambahan formalinnya di level mana. Selain itu, ada tahapan-tahapan penanganan, mulai dari pembinaan sampai represif," terangnya.
Selain tahu, petugas juga memeriksa kandungan bahan berbahaya di daging sapi dan daging ayam. Namun, petugas tidak menemukan kandungan zat berbahaya di dalamnya."Kita akan terus melakukan razia hingga menjelang lebaran, tidak hanya barang makanan, parsel pun akan menjadi sasaran kami," pungkasnya.
Sementara itu, salah seorang pedagang tahu, Rohimi, mengaku tidak mengetahui dagangannya mengandung bahan pengawet untuk mayat. "Dikirim dari Tangerang, tidak tahu kalau mengandung formalin. Nggak bikin sendiri, setiap harinya hanya dikirim, saya nggak tahu apa apa."
Kepala BPOM Serang Rustyawati mengatakan sejumlah pedagang PIR kedapatan menjual tahu yang mengandung formalin dengan beberapa kategori. Antara lain ada yang kadar sedang, bahkan ada yang kadarnya sudah membahayakan. Pihaknya mengimbau masyarakat mewaspadai peredaran tahu tersebut.
"Kebanyakan yang kita temukan yang positif adalah tahu. Dari dua belas sampel, sembilan tahu positif mengandung formalin dan tidak memenuhi syarat karena mengandung formalin. Empat jenis tahu itu tahu putih," katanya kepada wartawan di sela-sela sidak.
Pantaunan Sindonews.com, petugas melakukan pemeriksaan di lima lapak penjual tahu. Dan, semuanya mengandung formalin. Setelah mengetahui tahu mengandung formalin, petugas BPOM langsung memusnahkan tahu dengan cara dihancurkan. "Kita langsung musnahkan di tempat dengan cara menghancurkan tahu yang positif mengandung formalin," ujarnya.
Pihaknya juga belum mengetahui apakah zat yang berbahaya untuk tubuh manusia ini dipakai pada saat produksi atau distribusi. "Kami harus pastikan dulu penambahan formalinnya di level mana. Selain itu, ada tahapan-tahapan penanganan, mulai dari pembinaan sampai represif," terangnya.
Selain tahu, petugas juga memeriksa kandungan bahan berbahaya di daging sapi dan daging ayam. Namun, petugas tidak menemukan kandungan zat berbahaya di dalamnya."Kita akan terus melakukan razia hingga menjelang lebaran, tidak hanya barang makanan, parsel pun akan menjadi sasaran kami," pungkasnya.
Sementara itu, salah seorang pedagang tahu, Rohimi, mengaku tidak mengetahui dagangannya mengandung bahan pengawet untuk mayat. "Dikirim dari Tangerang, tidak tahu kalau mengandung formalin. Nggak bikin sendiri, setiap harinya hanya dikirim, saya nggak tahu apa apa."
(zik)