Sumsel Jadi Tuan Rumah Hari Pangan Sedunia Tingkat Nasional ke 35
A
A
A
PALEMBANG - Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) siap menjadi tuan rumah peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke- 35 tingkat Nasional tahun 2015 mendatang.
Moment internasional ini setiap tahunnya diperingati kurang lebih 194 negara anggota organisasi pangan dan pertanian dunia (FAO).
Ditunjuknya Provinsi Sumsel sebagai tuan rumah Peringatan HPS tahun 2015 ini berdasarkan peran aktif Pemprov Sumsel di bidang pertanian dan ketahanan pangan serta untuk menunjang program diversifikasi pangan sesuai dengan Surat Menteri Pertanian RI No : 153/TU/.220/M/6/2014 Tanggal 11 Juni 2014 tentang kesediaan Provinsi Sumsel sebagai penyelenggaraan HPS ke 35 Tahun 2015.
Berbagai langkah persiapan telah dilakukan Pemprov Sumsel melalui Badan Ketahanan Provinsi Sumsel diantaranya dengan menggelar rapat pembahasan persiapan peringatan HPS ke 35 tahun 2015 di Provinsi Sumsel, Selasa (8/7/2014) di Ruang Rapat Bina Praja Pemprov Sumsel.
Rapat ini dipimpin langsung staf ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Keuangan Provinsi Sumsel, Muslim.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumsel Amruzi Minha mengatakan, peringatan HPS ke-35 ini akan berlangsung selama limahari dengan puncak peringatannya pada 16 Oktober 2015 yang direncanakan akan digelar di Jakabaring Sport City, Palembang.
Dalam Peringatan tahunan ini akan menampilkan berbagai rangkaian kegiatan seperti seminar, pameran dan bazar produk pertanian, perlombaan, pengabdian masyarakat, publikasi dan penyiaran, hari puncak peringatan HPS, gelar teknologi, diplomatic tour, rekor Muri, pencanangan oleh Presiden RI.
“Selain itu, direncanakan juga pada acara puncak peringatan akan dilakukan pencanangan gerakan, pemberian penghargaan pada petani/nelayan/kehutanan teladan, pemberian bantuan kepada petani berupa benih, bibit, peralatan pertanian dan lain-lain. Selain itu diberikan penghargaan ketahanan pangan nasional, arahan Presiden, melihat/meninjau gelar teknologi, lomba cipta menu beragam bergizi seimbang dan aman (B2SA), dan peninjauan pameran oleh Presiden RI,” paparnya.
Amruzi Minha menambahkan, acara ini direncanakan akan dibuka langsung Presiden RI dan dihadiri jajaran menteri kabinet, gubernur dan bupati/wali kota seluruh Indonesia, duta besar negara sahabat, perwakilan organisasi internasional, organisasi dan asosiasi petani, nelayan, ketua Gapoktan seluruh Indonesia, petugas lapangan di lingkup sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan (seperti penyuluh, mantri tani, mantri statistik, mantri kecamatan, jaga wana), PKK, masyarakat agribisnis Indonesia dan pelaku usaha.
“Diperkirakan pada hari puncak peringatan HPS ini akan dihadiri 4.000 orang undangan, “ ujarnya.
Peringatan HPS ini bertujuan untuk meningkatnya kesadaran dan perhatian masyarakat internasional akan pentingnya penangan masalah pangan baik di tingkat global, regional dan khususnya tingkat nasional.
Serta memperkokoh solidaritas antar bangsa dalam usaha memberantas kekurangan pangan dan gizi yang masih dialami oleh sebagian penduduk dunia terutama di negara berkembang.
Manfaat yang dapat diambil dari kegiatan ini diantaranya masyarakat luas mengetahui peran pemerintah, swasta, perguruan tinggi, dan masyarakat dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Selain itu tumbuhnya kesadaran seluruh lapisan masyarakat terhadap potensi sumberdaya alam, serta tantangan dalam mewujudkan ketahanan pangan terkait dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya.
Moment internasional ini setiap tahunnya diperingati kurang lebih 194 negara anggota organisasi pangan dan pertanian dunia (FAO).
Ditunjuknya Provinsi Sumsel sebagai tuan rumah Peringatan HPS tahun 2015 ini berdasarkan peran aktif Pemprov Sumsel di bidang pertanian dan ketahanan pangan serta untuk menunjang program diversifikasi pangan sesuai dengan Surat Menteri Pertanian RI No : 153/TU/.220/M/6/2014 Tanggal 11 Juni 2014 tentang kesediaan Provinsi Sumsel sebagai penyelenggaraan HPS ke 35 Tahun 2015.
Berbagai langkah persiapan telah dilakukan Pemprov Sumsel melalui Badan Ketahanan Provinsi Sumsel diantaranya dengan menggelar rapat pembahasan persiapan peringatan HPS ke 35 tahun 2015 di Provinsi Sumsel, Selasa (8/7/2014) di Ruang Rapat Bina Praja Pemprov Sumsel.
Rapat ini dipimpin langsung staf ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Keuangan Provinsi Sumsel, Muslim.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumsel Amruzi Minha mengatakan, peringatan HPS ke-35 ini akan berlangsung selama limahari dengan puncak peringatannya pada 16 Oktober 2015 yang direncanakan akan digelar di Jakabaring Sport City, Palembang.
Dalam Peringatan tahunan ini akan menampilkan berbagai rangkaian kegiatan seperti seminar, pameran dan bazar produk pertanian, perlombaan, pengabdian masyarakat, publikasi dan penyiaran, hari puncak peringatan HPS, gelar teknologi, diplomatic tour, rekor Muri, pencanangan oleh Presiden RI.
“Selain itu, direncanakan juga pada acara puncak peringatan akan dilakukan pencanangan gerakan, pemberian penghargaan pada petani/nelayan/kehutanan teladan, pemberian bantuan kepada petani berupa benih, bibit, peralatan pertanian dan lain-lain. Selain itu diberikan penghargaan ketahanan pangan nasional, arahan Presiden, melihat/meninjau gelar teknologi, lomba cipta menu beragam bergizi seimbang dan aman (B2SA), dan peninjauan pameran oleh Presiden RI,” paparnya.
Amruzi Minha menambahkan, acara ini direncanakan akan dibuka langsung Presiden RI dan dihadiri jajaran menteri kabinet, gubernur dan bupati/wali kota seluruh Indonesia, duta besar negara sahabat, perwakilan organisasi internasional, organisasi dan asosiasi petani, nelayan, ketua Gapoktan seluruh Indonesia, petugas lapangan di lingkup sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan (seperti penyuluh, mantri tani, mantri statistik, mantri kecamatan, jaga wana), PKK, masyarakat agribisnis Indonesia dan pelaku usaha.
“Diperkirakan pada hari puncak peringatan HPS ini akan dihadiri 4.000 orang undangan, “ ujarnya.
Peringatan HPS ini bertujuan untuk meningkatnya kesadaran dan perhatian masyarakat internasional akan pentingnya penangan masalah pangan baik di tingkat global, regional dan khususnya tingkat nasional.
Serta memperkokoh solidaritas antar bangsa dalam usaha memberantas kekurangan pangan dan gizi yang masih dialami oleh sebagian penduduk dunia terutama di negara berkembang.
Manfaat yang dapat diambil dari kegiatan ini diantaranya masyarakat luas mengetahui peran pemerintah, swasta, perguruan tinggi, dan masyarakat dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Selain itu tumbuhnya kesadaran seluruh lapisan masyarakat terhadap potensi sumberdaya alam, serta tantangan dalam mewujudkan ketahanan pangan terkait dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya.
(sms)