Bahan Pembuat Kue Mengandung Boraks Ditemukan di Polman
A
A
A
POLEWALI - Masyarakat Polewali Mandar diminta untuk hati-hati dan jeli dalam membeli bahan kue. Sebab, ditemukan adanya bahan pembuat kue yang mengandung zat yang dapat membahayakan kesehatan, seperti boraks.
Hal itu diketahui setelah Tim Pemantau dan Pengawas Bahan Makanan Pemkab Polman melakukan survei dan pemantauan di sejumlah pasar. Menurut Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Polman, Jaya GN, hasil pemantauan yang dilakukan beberapa hari ini, ditemukan adanya barang yang mengandung boraks, khususnya untuk bahan pembuatan kue.
Dia menyebutkan, bahan pembuat kue yang diambil sampelnya, kemudian diteliti di laboratorium Dinas Kesehatan. Hasinya, ada dua jenis bahan kue yang diduga mengandung boraks. "Dua bahan kue ini diteliti, hasilnya ada kandungan boraks di dalamnya, sehingga konsumen diminta untuk berhati-hati jika membeli bahan kue," ujar Jaya kepada KORAN SINDO, Senin (30/6/2014).
Jaya menambahkan, bahan kue yang mengandung boraks sangat berbahaya bagi kesehatan sehingga sangat dilarang untuk digunakan. Sebab, boraks hanya digunakan untuk solder, pembersih, pengawet kayu, dan pembasmi kecoa. "Jika dikonsumsi oleh manusia, dampaknya adalah terjadinya kumulatif pada otak, hati, lemak, dan ginjal," jelas Jaya.
Karena itu, lanjut Jaya, untuk mengatisipasi peredaran kedua jenis barang tersebut, Pemkab segera memasang pengumuman di sejumlah tempat, khususnya penjual bahan kue, sehingga masyarakat dapat mengetahui hal ini dan teliti dalam membeli.
Sementara itu, para pedagang bahan kue, khususnya yang ditemukan menjual bahan mengandung boraks diminta tidak memajang lagi barang tersebut di etalase. "Sebaiknya dikembalikan kepada distributornya. Sehingga, pedagang juga tidak mengalami kerugian. Itu juga agar para pedagang tidak dikenakan sanksi. Sebab, jika masih ditemukan menjual, pemerintah akan langsung memberikan sanksi," tegas Jaya.
Selain bahan makanan mengandung boraks, tim pemantau bahan makanan juga menemukan beberapa barang kedaluwarsa dan takaran yang tidak sesuai. Untuk kasus tersebut, tim langsung melakukan penyitaan.
Terpisah, salah seorang pedagang campuran yang menjual berbagai macam aneka bahan kue, Musdalifah, mengakui dua jenis bahan kue yang dijualnya telah diambil sampelnya mengandung boraks. "Kami tidak tahu ini mengandung bahan berbahaya. Karena, kita cuma menjual saja," ujarnya.
Hal itu diketahui setelah Tim Pemantau dan Pengawas Bahan Makanan Pemkab Polman melakukan survei dan pemantauan di sejumlah pasar. Menurut Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Polman, Jaya GN, hasil pemantauan yang dilakukan beberapa hari ini, ditemukan adanya barang yang mengandung boraks, khususnya untuk bahan pembuatan kue.
Dia menyebutkan, bahan pembuat kue yang diambil sampelnya, kemudian diteliti di laboratorium Dinas Kesehatan. Hasinya, ada dua jenis bahan kue yang diduga mengandung boraks. "Dua bahan kue ini diteliti, hasilnya ada kandungan boraks di dalamnya, sehingga konsumen diminta untuk berhati-hati jika membeli bahan kue," ujar Jaya kepada KORAN SINDO, Senin (30/6/2014).
Jaya menambahkan, bahan kue yang mengandung boraks sangat berbahaya bagi kesehatan sehingga sangat dilarang untuk digunakan. Sebab, boraks hanya digunakan untuk solder, pembersih, pengawet kayu, dan pembasmi kecoa. "Jika dikonsumsi oleh manusia, dampaknya adalah terjadinya kumulatif pada otak, hati, lemak, dan ginjal," jelas Jaya.
Karena itu, lanjut Jaya, untuk mengatisipasi peredaran kedua jenis barang tersebut, Pemkab segera memasang pengumuman di sejumlah tempat, khususnya penjual bahan kue, sehingga masyarakat dapat mengetahui hal ini dan teliti dalam membeli.
Sementara itu, para pedagang bahan kue, khususnya yang ditemukan menjual bahan mengandung boraks diminta tidak memajang lagi barang tersebut di etalase. "Sebaiknya dikembalikan kepada distributornya. Sehingga, pedagang juga tidak mengalami kerugian. Itu juga agar para pedagang tidak dikenakan sanksi. Sebab, jika masih ditemukan menjual, pemerintah akan langsung memberikan sanksi," tegas Jaya.
Selain bahan makanan mengandung boraks, tim pemantau bahan makanan juga menemukan beberapa barang kedaluwarsa dan takaran yang tidak sesuai. Untuk kasus tersebut, tim langsung melakukan penyitaan.
Terpisah, salah seorang pedagang campuran yang menjual berbagai macam aneka bahan kue, Musdalifah, mengakui dua jenis bahan kue yang dijualnya telah diambil sampelnya mengandung boraks. "Kami tidak tahu ini mengandung bahan berbahaya. Karena, kita cuma menjual saja," ujarnya.
(zik)