Pemkot Samarinda Bentuk Tim Khusus Atasi Anak Jalanan
A
A
A
SAMARINDA - Menyikapi banyaknya anak jalanan dan pengemis di bulan Ramadan ini, Pemerintah Kota Samarinda telah menginstruksikan Satpol PP untuk membentuk tim khusus. Tim ini akan menangani persoalan anak jalanan dan pengemis yang berkeliaran dan mengganggu ketenteraman masyarakat.
Tim khusus ini setiap hari berpatroli mencari anak jalanan dan pengemis. "Kalau ditemukan langsung angkut karena nantinya mereka akan kita bina melalui kerja sama Dinas Sosial Kota maupun Provinsi Kaltim," kata Wakil Walikota Samarinda Nusyirwan Ismail, Senin (30/6/2014).
Dia menambahkan, Pemkot Samarinda telah memiliki rumah singgah yang bisa dimanfaatkan sebagai wadah untuk melakukan pembinaan kepada anak jalanan dan pengemis. Pembinaan ini tentunya dengan melibatkan pondok pesantren yang ada di Samarinda.
"Bagaimana kalau dananya tidak ada untuk membina mereka di Dinas Sosial, maka kita bisa memanfaatkan dana infak warga yang diambil dari Badan Amil Zakat Kota Samarinda, nanti saya yang akan mengoordinasikannya," katanya.
Nusyirwan berharap, persimpangan maupun perempatan jalan harus tertib dari anak jalanan maupun pengemis sehingga tidak mengganggu suasana Ramadan. "Sebenarnya semua tujuan kita ini lebih kepada memanusiakan mereka. Jangan biarkan telantar tanpa ada pembinaan di jalanan dengan masa depan yang tak jelas. Karena pemerintah juga berupaya mereka harus bersekolah," tambahnya.
Dia juga meminta agar Satpol PP segera mencari koordinator anak jalanan dan pengemis yang memanfaatkan keberadaan mereka agar dapat meraih untung. Jika ditemukan, para koordinator ini akan diproses secara hukum.
Tim khusus ini setiap hari berpatroli mencari anak jalanan dan pengemis. "Kalau ditemukan langsung angkut karena nantinya mereka akan kita bina melalui kerja sama Dinas Sosial Kota maupun Provinsi Kaltim," kata Wakil Walikota Samarinda Nusyirwan Ismail, Senin (30/6/2014).
Dia menambahkan, Pemkot Samarinda telah memiliki rumah singgah yang bisa dimanfaatkan sebagai wadah untuk melakukan pembinaan kepada anak jalanan dan pengemis. Pembinaan ini tentunya dengan melibatkan pondok pesantren yang ada di Samarinda.
"Bagaimana kalau dananya tidak ada untuk membina mereka di Dinas Sosial, maka kita bisa memanfaatkan dana infak warga yang diambil dari Badan Amil Zakat Kota Samarinda, nanti saya yang akan mengoordinasikannya," katanya.
Nusyirwan berharap, persimpangan maupun perempatan jalan harus tertib dari anak jalanan maupun pengemis sehingga tidak mengganggu suasana Ramadan. "Sebenarnya semua tujuan kita ini lebih kepada memanusiakan mereka. Jangan biarkan telantar tanpa ada pembinaan di jalanan dengan masa depan yang tak jelas. Karena pemerintah juga berupaya mereka harus bersekolah," tambahnya.
Dia juga meminta agar Satpol PP segera mencari koordinator anak jalanan dan pengemis yang memanfaatkan keberadaan mereka agar dapat meraih untung. Jika ditemukan, para koordinator ini akan diproses secara hukum.
(zik)