Korban L300 Sempat Telepon dari Dasar Jurang
A
A
A
TAPANULI TENGAH - Hal miris dan ironi ternyata masih menyimpan cerita duka dibalik peristiwa maut jatuhnya mobil penumpang "Kurnia" di Jurang sedalam 100 meter tersebut.
Salah seorang penumpang yang saat ini sedang kritis Lisdon Nadapdap, warga Sei Bilah, Kabupaten Sergei, ternyata sempat menghubungi keluarganya (ipar)nya saat berada di dasar jurang.
Di tengah kesadaran dan rasa sakitnya, Nadapdap meminta keluarganya yang diketahui bernama S Manurung (33) warga Rawang III, Kelurahan Aek Muara Pinang, Kecamatan Sibolga Selatan, Kota Sibolga untuk menghubungi loket Kurnia di Terminal dan mengabarkan untuk datang menjemput mereka yang sedang berada di dasar jurang.
"Itu lah telepon ipar saya saat itu dari dalam jurang kepada saya," kata S Manurung.
Lelaki ini mengatakan, Lisdon Nadapdap merupakan Ipar dari adiknya Helman Manurung (29).
Helman, adiknya juga merupakan penumpang mobil maut tersebut dan diketahui telah tewas dari Ipar mereka Lisdon Nadapdap saat itu juga di lokasi kejadian.
"Saya yang memberangkatkan mereka berdua (adik saya Helman dan Ipar kami Lisdon Nadapdap) dari loket untuk menuju pulang ke Sergei. Tapi beginilah yang terjadi. Padahal adik saya Helman datang ke kota Sibolga untuk menemui saya karena rasa rindunya sama saya. Tapi inilah kedatangannya yang pertama dan sekaligus terakhir," ungkap S Manurung, yang saat itu raut wajahnya tampak memucat dan lemas.
Salah seorang penumpang yang saat ini sedang kritis Lisdon Nadapdap, warga Sei Bilah, Kabupaten Sergei, ternyata sempat menghubungi keluarganya (ipar)nya saat berada di dasar jurang.
Di tengah kesadaran dan rasa sakitnya, Nadapdap meminta keluarganya yang diketahui bernama S Manurung (33) warga Rawang III, Kelurahan Aek Muara Pinang, Kecamatan Sibolga Selatan, Kota Sibolga untuk menghubungi loket Kurnia di Terminal dan mengabarkan untuk datang menjemput mereka yang sedang berada di dasar jurang.
"Itu lah telepon ipar saya saat itu dari dalam jurang kepada saya," kata S Manurung.
Lelaki ini mengatakan, Lisdon Nadapdap merupakan Ipar dari adiknya Helman Manurung (29).
Helman, adiknya juga merupakan penumpang mobil maut tersebut dan diketahui telah tewas dari Ipar mereka Lisdon Nadapdap saat itu juga di lokasi kejadian.
"Saya yang memberangkatkan mereka berdua (adik saya Helman dan Ipar kami Lisdon Nadapdap) dari loket untuk menuju pulang ke Sergei. Tapi beginilah yang terjadi. Padahal adik saya Helman datang ke kota Sibolga untuk menemui saya karena rasa rindunya sama saya. Tapi inilah kedatangannya yang pertama dan sekaligus terakhir," ungkap S Manurung, yang saat itu raut wajahnya tampak memucat dan lemas.
(sms)