Stok Beras di Polman Aman hingga Januari 2015
A
A
A
POLEWALI - Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), menjamin kebutuhan beras untuk masyarakat Polman, Majene, dan Mamasa bisa dipenuhi.
Kepala Sub Divre Bulog Polman Abdul Arsyad Jabar mengatakan, persediaan beras di gudang mencapai 16 ribu ton. Persediaan beras itu sebagian hasil pengadaan 2014, dan sisanya stok dari tahun 2013. Stok beras ini akan bisa memenuhi kebutuhan beras bagi masyarakat Polman untuk delapan bulan ke depan atau hingga Januari 2015.
Arsyad mengatakan, persediaan beras itu tersebar di empat gudang penyimpanan. Serapan beras yang dilakukan Bulog pada tahun ini hampir seluruhnya merupakan hasil panen dari Polman. "Hasil panen di Majene dan Mamasa memang ada. Tetapi, kami tidak menyerapnya karena hanya untuk konsumsi pribadi. Semua beras yang diserap ini merupakan produk pertanian di Polman," ujar Arsyad.
Arsyad menjelaskan, meskipun serapan beras itu tidak memenuhi target awal yakni 13 ribu ton, Bulog optimistis target pengadaan sebanyak 21 ribu ton bisa dicapai. Paling tidak, mendekati target. Sesuai target, pada panen kedua nanti, lanjutnya, Bulog membutuhkan serapan beras kurang lebih 13 ribu ton lebih. Dengan target tersebut, secara berkesinambungan akan menjamin pemenuhan kebutuhan beras bagi masyarakat setiap delapan bulan yang akan datang.
Sebelumnya, Arsyad mengatakan, pengadaan beras Bulog tergantung pada hasil panen masyarakat di Polman. Jika mampu memanen tiga kali dalam satu tahun, target itu akan sangat mudah tercapai. Namun, dengan kondisi cuaca yang tidak menentu seperti saat ini, sepertinya sulit.
Kepala Sub Divre Bulog Polman Abdul Arsyad Jabar mengatakan, persediaan beras di gudang mencapai 16 ribu ton. Persediaan beras itu sebagian hasil pengadaan 2014, dan sisanya stok dari tahun 2013. Stok beras ini akan bisa memenuhi kebutuhan beras bagi masyarakat Polman untuk delapan bulan ke depan atau hingga Januari 2015.
Arsyad mengatakan, persediaan beras itu tersebar di empat gudang penyimpanan. Serapan beras yang dilakukan Bulog pada tahun ini hampir seluruhnya merupakan hasil panen dari Polman. "Hasil panen di Majene dan Mamasa memang ada. Tetapi, kami tidak menyerapnya karena hanya untuk konsumsi pribadi. Semua beras yang diserap ini merupakan produk pertanian di Polman," ujar Arsyad.
Arsyad menjelaskan, meskipun serapan beras itu tidak memenuhi target awal yakni 13 ribu ton, Bulog optimistis target pengadaan sebanyak 21 ribu ton bisa dicapai. Paling tidak, mendekati target. Sesuai target, pada panen kedua nanti, lanjutnya, Bulog membutuhkan serapan beras kurang lebih 13 ribu ton lebih. Dengan target tersebut, secara berkesinambungan akan menjamin pemenuhan kebutuhan beras bagi masyarakat setiap delapan bulan yang akan datang.
Sebelumnya, Arsyad mengatakan, pengadaan beras Bulog tergantung pada hasil panen masyarakat di Polman. Jika mampu memanen tiga kali dalam satu tahun, target itu akan sangat mudah tercapai. Namun, dengan kondisi cuaca yang tidak menentu seperti saat ini, sepertinya sulit.
(zik)