Harga Anjlok, Petani Biarkan Cabai Membusuk
A
A
A
MALANG - Para petani cabai rawit di Kecamatan Dau, Malang, Jawa Timur, terpaksa membiarkan tanaman cabainya membusuk di sawah. Sebab, harga cabai yang terus anjlok hingga Rp 5 ribu per kilogram tidak mampu menutupi biaya memanen.
Salah satu petani setempat, Jupri, hanya memanen untuk kebutuhan sehari-hari dan membiarkan cabai yang ditanam di lahannya seluas 250 meter per segi banyak yang membusuk. "Sekarang harganya lima ribu per kilo," kata Jupri, lirih, Jumat (30/5/2014).
Menurutnya, harga cabai sebelumnya di tingkat petani mencapai Rp10 ribu pada bulan lalu. Namun, beberapa minggu terakhir terus turun hingga Rp5 ribu per kg. Padahal, per hari hanya menghasilkan cabai antara 50-75 kg sehingga tak bisa menutupi ongkos panen.
Kata Jupri, ongkos panen per orang mencapai Rp 100 ribu per hari, sehingga hasil panen dipastikan tidak bisa menutupi biaya panen. Saat ini, ia mencabuti tiang lanjaran dari bambu yang biasanya digunakan menopang tanaman cabai.
Salah satu petani setempat, Jupri, hanya memanen untuk kebutuhan sehari-hari dan membiarkan cabai yang ditanam di lahannya seluas 250 meter per segi banyak yang membusuk. "Sekarang harganya lima ribu per kilo," kata Jupri, lirih, Jumat (30/5/2014).
Menurutnya, harga cabai sebelumnya di tingkat petani mencapai Rp10 ribu pada bulan lalu. Namun, beberapa minggu terakhir terus turun hingga Rp5 ribu per kg. Padahal, per hari hanya menghasilkan cabai antara 50-75 kg sehingga tak bisa menutupi ongkos panen.
Kata Jupri, ongkos panen per orang mencapai Rp 100 ribu per hari, sehingga hasil panen dipastikan tidak bisa menutupi biaya panen. Saat ini, ia mencabuti tiang lanjaran dari bambu yang biasanya digunakan menopang tanaman cabai.
(zik)