Rp9 Juta Melayang karena Tertipu Teman Facebook
A
A
A
SEMARANG - Kasus penipuan melalui akun facebook di Kota Semarang kembali terjadi. Seorang warga Jalan Purwomukti Dalam VI/16 Rt8/7 Pedurungan Lor, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang bernama Atiek Widowati (44) menjadi korbannya hingga mengalami kerugian Rp9 juta.
Saat ditemui di Mapolrestabes Semarang, Atiek mengaku menjadi korban penipuan rekan Facebooknya bernama Asep Riyadi dan Wahyu S.
“Sudah kenal di Facebook dengan mereka sejak lama, namun lama juga sudah tidak tegur sapa,” kata dia kepada wartawan saat melaporkan kejadian tersebut kepada polisi, Selasa (27/5/2014).
Namun pada awal Mei lalu, dirinya kembali dihubungi Asep Riyadi. Karena merasa sudah kenal, akhirnya keakraban diantara mereka berdua kembali tumbuh.
Bahkan, karena akrabnya Atiek mengaku menceritakan bahwa dirinya sedang menghadapi permasalahan rumah tangganya kepada Asep.
“Karena dia (Asep) mengaku sebagai anggota polisi, dia menjanjikan akan membantu saya menghadapi permasalahan itu,” imbuhnya.
Namun hal itulah yang membuat Atiek mengalami nasib apes. Sebab, Asep yang mengaku sedang berdinas di Lampung meminta bantuan kepada Atiek untuk mutasi kerja ke Polda Jateng di Kota Semarang. Tujuannya agar lebih mudah membantu dirinya.
“Dia bilang kebetulan dirinya juga akan mutasi ke Jateng. Kemudian dia meminta saya untuk membantunya mengurus biaya pindah dari Lampung ke Polda Jateng itu termasuk meminta saya untuk mengirimkan uang untuk keperluan mengurus biaya pistolnya,” paparnya.
Karena percaya dan berharap Asep dapat membantu menyelesaikan masalahnya, akhirnya Atiek menyetujuinya. Ia kemudian mengirimkan uang kepada Asep senilai Rp9 juta dengan cara transfer melalui rekening.
“Uang saya kirim secara bertahap, yakni pada tanggal 20,23 dan 26 Mei yang lalu. Totalnya sudah Rp9 juta saya kirim ke Asep melalui nomor rekening 5580201001924501,” jelasnya.
Namun setelah lama ditunggu, Asep tidak memberikan kabar kedatangannya ke Semarang. Setelah mencoba dihubungi, nomor Asep sudah tidak aktif.
Mulai curiga menjadi korban penipuan, akhirnya Atiek mendatangi Mapolda Jateng untuk mencari Asep. Ternyata dugaannya benar, tidak ada petugas bernama Asep yang baru pindah dari Lampung.
“Akhirnya saya menjadi lemas, lemas karena masalah rumah tangga yang berat ditambah tertipu hingga jutaan rupiah. Ini saya laporkan agar pelakunya tertangkap,” pungkasnya.
Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Wika Hardianto mengatakan, kasus tersebut harus menjadi pelajaran bagi masyarakat.
Pihaknya mengimbau agar masyarakat tidak mudah percaya dengan tipu muslihat pelaku kriminalitas dengan modus seperti itu.
"Sebenarnya itu modus lama, tapi masyarakat masih saja terjebak dan menjadi korban dalam modus itu. Intinya masyarakat harus waspada dan jangan mudah percaya," kata dia.
Sementara untuk penanganan kasus itu, lanjut Wika, pihaknya akan segera melakukan pendalaman guna mengungkap kasus itu.
Pihaknya akan melakukan pengejaran dengan mengecek akun facebook milik terlapor juga nomor rekening yang digunakan pelaku.
"Kami juga akan melakukan pengejaran melalui nomor rekening pelaku yang ditransfer oleh korban itu. Dengan hal itu maka diharapkan identitas pelaku dan keberadaannya akan jelas," pungkasnya.
Saat ditemui di Mapolrestabes Semarang, Atiek mengaku menjadi korban penipuan rekan Facebooknya bernama Asep Riyadi dan Wahyu S.
“Sudah kenal di Facebook dengan mereka sejak lama, namun lama juga sudah tidak tegur sapa,” kata dia kepada wartawan saat melaporkan kejadian tersebut kepada polisi, Selasa (27/5/2014).
Namun pada awal Mei lalu, dirinya kembali dihubungi Asep Riyadi. Karena merasa sudah kenal, akhirnya keakraban diantara mereka berdua kembali tumbuh.
Bahkan, karena akrabnya Atiek mengaku menceritakan bahwa dirinya sedang menghadapi permasalahan rumah tangganya kepada Asep.
“Karena dia (Asep) mengaku sebagai anggota polisi, dia menjanjikan akan membantu saya menghadapi permasalahan itu,” imbuhnya.
Namun hal itulah yang membuat Atiek mengalami nasib apes. Sebab, Asep yang mengaku sedang berdinas di Lampung meminta bantuan kepada Atiek untuk mutasi kerja ke Polda Jateng di Kota Semarang. Tujuannya agar lebih mudah membantu dirinya.
“Dia bilang kebetulan dirinya juga akan mutasi ke Jateng. Kemudian dia meminta saya untuk membantunya mengurus biaya pindah dari Lampung ke Polda Jateng itu termasuk meminta saya untuk mengirimkan uang untuk keperluan mengurus biaya pistolnya,” paparnya.
Karena percaya dan berharap Asep dapat membantu menyelesaikan masalahnya, akhirnya Atiek menyetujuinya. Ia kemudian mengirimkan uang kepada Asep senilai Rp9 juta dengan cara transfer melalui rekening.
“Uang saya kirim secara bertahap, yakni pada tanggal 20,23 dan 26 Mei yang lalu. Totalnya sudah Rp9 juta saya kirim ke Asep melalui nomor rekening 5580201001924501,” jelasnya.
Namun setelah lama ditunggu, Asep tidak memberikan kabar kedatangannya ke Semarang. Setelah mencoba dihubungi, nomor Asep sudah tidak aktif.
Mulai curiga menjadi korban penipuan, akhirnya Atiek mendatangi Mapolda Jateng untuk mencari Asep. Ternyata dugaannya benar, tidak ada petugas bernama Asep yang baru pindah dari Lampung.
“Akhirnya saya menjadi lemas, lemas karena masalah rumah tangga yang berat ditambah tertipu hingga jutaan rupiah. Ini saya laporkan agar pelakunya tertangkap,” pungkasnya.
Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Wika Hardianto mengatakan, kasus tersebut harus menjadi pelajaran bagi masyarakat.
Pihaknya mengimbau agar masyarakat tidak mudah percaya dengan tipu muslihat pelaku kriminalitas dengan modus seperti itu.
"Sebenarnya itu modus lama, tapi masyarakat masih saja terjebak dan menjadi korban dalam modus itu. Intinya masyarakat harus waspada dan jangan mudah percaya," kata dia.
Sementara untuk penanganan kasus itu, lanjut Wika, pihaknya akan segera melakukan pendalaman guna mengungkap kasus itu.
Pihaknya akan melakukan pengejaran dengan mengecek akun facebook milik terlapor juga nomor rekening yang digunakan pelaku.
"Kami juga akan melakukan pengejaran melalui nomor rekening pelaku yang ditransfer oleh korban itu. Dengan hal itu maka diharapkan identitas pelaku dan keberadaannya akan jelas," pungkasnya.
(sms)