Siaga Bencana, Banjir Wajo Meluas di 5 Kecamatan
Siaga Bencana, Banjir Wajo Meluas di 5 Kecamatan
A
A
A
SENGKANG - Banjir di Kabupaten Wajo meluas. Setelah Kecamatan Pammmana, Sabbangparu, Tempe, dan Belawa, kemarin sejumlah daerah di Kecamatan Tanasitolo, juga sudah mulai terendam banjir.
"Sudah ada beberapa wilayah di lima kecamatan yang terendam banjir," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wajo Alamsyah, kepada wartawan, Selasa (27/5/2014).
Kendati demikian, di daerah Pammana dan Belawa, debit air mulai surut. Namun di Kecamatan Tempe, debit air masih terus bertambah. "Untuk jumlah pasti rumah yang terendam, dan kerugian, kami masih mengiventarisir," jelasnya.
Sementara itu, di Kelurahan Laelo Kecamatan Tempe, data yang dihimpun wartawan menyebutkan, lebih 300 rumah sudah terendam banjir dengan ketinggian air sekitar satu meter lebih.
"Debit air masih terus naik, kalau jumlah rumah di sini ada 400 rumah. Namun ada sekitar 90 rumah yang belum terendam banjir," kata salah seorang warga Kelurahan Laelo Baharuddin.
Untuk itu, dirinya berharap Pemerintah Kabupaten Wajo untuk cepat tanggap terhadap bencana banjir di daerahnya, terutama pada penyaluran air bersih.
"Untuk saat ini warga membutuhkan air bersih, dan kalau banjir terus naik, tentu warga juga membutuhkan bambu sebagai penahan enceng gondok yang bisa merusak rumah warga," terangnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, tingginya intensitas hujan di Kabupaten Wajo beberapa hari terakhir, membuat beberapa daerah di empat kecamatan di Kabupaten Wajo terendam banjir.
Ke empat kecamatan tersebut, yakni Kecamatan Tempe, Pammmana, Belawa, dan Sabbangparu. Khusus di Kecamatan Pammana, tepatnya di Desa Pallawarukka, Jalan Poros Bone-Wajo yang merupakan jalan nasional terendam banjir sepanjang 25 meter dengan ketinggian sampai 30 cm. Hal ini menyebabkan kondisi lalulintas di daerah tersebut terganggu.
Sementara itu, Badan Penanggulagan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wajo, pada Senin 26 Mei 2014 menetapkan status siaga bencana di Kabupaten Wajo.
"Sudah ada beberapa wilayah di lima kecamatan yang terendam banjir," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wajo Alamsyah, kepada wartawan, Selasa (27/5/2014).
Kendati demikian, di daerah Pammana dan Belawa, debit air mulai surut. Namun di Kecamatan Tempe, debit air masih terus bertambah. "Untuk jumlah pasti rumah yang terendam, dan kerugian, kami masih mengiventarisir," jelasnya.
Sementara itu, di Kelurahan Laelo Kecamatan Tempe, data yang dihimpun wartawan menyebutkan, lebih 300 rumah sudah terendam banjir dengan ketinggian air sekitar satu meter lebih.
"Debit air masih terus naik, kalau jumlah rumah di sini ada 400 rumah. Namun ada sekitar 90 rumah yang belum terendam banjir," kata salah seorang warga Kelurahan Laelo Baharuddin.
Untuk itu, dirinya berharap Pemerintah Kabupaten Wajo untuk cepat tanggap terhadap bencana banjir di daerahnya, terutama pada penyaluran air bersih.
"Untuk saat ini warga membutuhkan air bersih, dan kalau banjir terus naik, tentu warga juga membutuhkan bambu sebagai penahan enceng gondok yang bisa merusak rumah warga," terangnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, tingginya intensitas hujan di Kabupaten Wajo beberapa hari terakhir, membuat beberapa daerah di empat kecamatan di Kabupaten Wajo terendam banjir.
Ke empat kecamatan tersebut, yakni Kecamatan Tempe, Pammmana, Belawa, dan Sabbangparu. Khusus di Kecamatan Pammana, tepatnya di Desa Pallawarukka, Jalan Poros Bone-Wajo yang merupakan jalan nasional terendam banjir sepanjang 25 meter dengan ketinggian sampai 30 cm. Hal ini menyebabkan kondisi lalulintas di daerah tersebut terganggu.
Sementara itu, Badan Penanggulagan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wajo, pada Senin 26 Mei 2014 menetapkan status siaga bencana di Kabupaten Wajo.
(san)
Explore More