Kriminalitas Tinggi Warga Semarang Resah
A
A
A
SEMARANG - Maraknya aksi kriminalitas jalanan membuat masyarakat di Kota Semarang resah. Sebab, tak hanya mengincar harta benda, para pelaku kejahatan kini juga tak segan untuk melukai korban-korbannya.
Tak jarang maraknya kejahatan jalanan di Kota Semarang membuat masyarakat resah. Sebab, pelaku kejahatan itu terus bermunculan, dengan modus dan model yang berbeda.
“Selain itu, para pelaku juga setiap hari bertambah banyak, kalau dulu hanya komplotan tertentu. Sekarang banyak pelaku baru yang terus bermunculan dan lebih cenderung ganas-ganas,” kata Imam Sodikin,36, warga Semarang Selatan, Senin (26/5/2014).
Menurut Imam, pelaku kejahatan jalanan di Kota Semarang usianya baru menginjak remaja. Mereka kerap nekat dan melukai korbannya. “Yang saya tahu selama ini mereka mengkonsumsi pil koplo (pil Trihex) dan miras sebelum beraksi. Jadi sudah pasti mereka hilang kesadaran dan dapat dengan mudah melukai korbannya,” imbuh Imam.
Imam berharap pihak kepolisian segera mengantisipai, agar korban tidak terus bermunculan. Sebab jika tidak, maka akan banyak korban lain yang bermunculan.
“Saya mewakili masyarakat di Kota Semarang berharap pengamanan oleh pihak kepolisian terus ditingkatkan. Meskipun kami senang melihat banyak pelaku yang ditangkap, namun hal itu belum juga membuat kami tenang karena masih banyak kejadian lain yang terjadi,” pungkasnya.
Kriminolog Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang Ramat Bowo mengatakan jika tingginya aksi kriminalitas di jalanan Kota Semarang merupakan sebuah hal yang tidak dapat dihindari. Sebab Kota Semarang merupakan salah satu kota Metropolitan yang banyak dijadikan jujukan para pelaku kejahatan dari berbagai daerah.
“Aksi kriminalitas merupakan sebuah hal yang tidak dapat dihindari di kota metropolitan seperti Semarang ini. Sebab, banyak sekali orang termasuk para pelaku kejahatan yang datang untuk beraksi di kota ini,” kata dia saat dikonfirmasi KORAN SINDO, kemarin.
Untuk menekan angka kriminalitas tersebut, Rahmat mengatakan jika pihak kepolisian harus lebih meningkatkan berbatai hal termasuk tindakan preventif maupun represif. Hal itu dirasa penting agar ruang gerak pelaku kriminal dapat dipersempit dan masyarakat dapat merasakan kehidupan aman.
“Petugas polisi sebagai pihak yang berwenang mengenai tanggungjawab keamanan harus terus mengupayakan berbagai hal untuk menekan angka kriminalitas itu. Banyak hal dapat dilakukan termasuk terus menggelar razia baik siang ataupun malam hari,” imbuhnya.
Selain itu, Rahmat juga berharap polisi menyebar nomor-nomor penting yang dapat dengan mudah diakses masyarakat jika melihat atau menjadi korban dari aksi kriminalitas jalanan tersebut. Sebab selama ini, banyak masyarakat yang kesulitan untuk melaporkan kejadian itu.
“Nomor-nomor penting harus disebarluaskan kepada masyarakat, sehingga mereka dapat dengan mudah melaporkan kejadian kejahatan yang dilihat ataupun dirasakannya. Hal itu penting untuk mempercepat penanganan dan penangkapan pelaku,” pungkasnya.
Tak jarang maraknya kejahatan jalanan di Kota Semarang membuat masyarakat resah. Sebab, pelaku kejahatan itu terus bermunculan, dengan modus dan model yang berbeda.
“Selain itu, para pelaku juga setiap hari bertambah banyak, kalau dulu hanya komplotan tertentu. Sekarang banyak pelaku baru yang terus bermunculan dan lebih cenderung ganas-ganas,” kata Imam Sodikin,36, warga Semarang Selatan, Senin (26/5/2014).
Menurut Imam, pelaku kejahatan jalanan di Kota Semarang usianya baru menginjak remaja. Mereka kerap nekat dan melukai korbannya. “Yang saya tahu selama ini mereka mengkonsumsi pil koplo (pil Trihex) dan miras sebelum beraksi. Jadi sudah pasti mereka hilang kesadaran dan dapat dengan mudah melukai korbannya,” imbuh Imam.
Imam berharap pihak kepolisian segera mengantisipai, agar korban tidak terus bermunculan. Sebab jika tidak, maka akan banyak korban lain yang bermunculan.
“Saya mewakili masyarakat di Kota Semarang berharap pengamanan oleh pihak kepolisian terus ditingkatkan. Meskipun kami senang melihat banyak pelaku yang ditangkap, namun hal itu belum juga membuat kami tenang karena masih banyak kejadian lain yang terjadi,” pungkasnya.
Kriminolog Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang Ramat Bowo mengatakan jika tingginya aksi kriminalitas di jalanan Kota Semarang merupakan sebuah hal yang tidak dapat dihindari. Sebab Kota Semarang merupakan salah satu kota Metropolitan yang banyak dijadikan jujukan para pelaku kejahatan dari berbagai daerah.
“Aksi kriminalitas merupakan sebuah hal yang tidak dapat dihindari di kota metropolitan seperti Semarang ini. Sebab, banyak sekali orang termasuk para pelaku kejahatan yang datang untuk beraksi di kota ini,” kata dia saat dikonfirmasi KORAN SINDO, kemarin.
Untuk menekan angka kriminalitas tersebut, Rahmat mengatakan jika pihak kepolisian harus lebih meningkatkan berbatai hal termasuk tindakan preventif maupun represif. Hal itu dirasa penting agar ruang gerak pelaku kriminal dapat dipersempit dan masyarakat dapat merasakan kehidupan aman.
“Petugas polisi sebagai pihak yang berwenang mengenai tanggungjawab keamanan harus terus mengupayakan berbagai hal untuk menekan angka kriminalitas itu. Banyak hal dapat dilakukan termasuk terus menggelar razia baik siang ataupun malam hari,” imbuhnya.
Selain itu, Rahmat juga berharap polisi menyebar nomor-nomor penting yang dapat dengan mudah diakses masyarakat jika melihat atau menjadi korban dari aksi kriminalitas jalanan tersebut. Sebab selama ini, banyak masyarakat yang kesulitan untuk melaporkan kejadian itu.
“Nomor-nomor penting harus disebarluaskan kepada masyarakat, sehingga mereka dapat dengan mudah melaporkan kejadian kejahatan yang dilihat ataupun dirasakannya. Hal itu penting untuk mempercepat penanganan dan penangkapan pelaku,” pungkasnya.
(lns)