Sadis, Remaja Tewas Dengan 19 Luka Tusuk

Senin, 26 Mei 2014 - 16:31 WIB
Sadis, Remaja Tewas...
Sadis, Remaja Tewas Dengan 19 Luka Tusuk
A A A
SEMARANG - Aksi kejahatan jalanan di Kota Semarang semakin mengerikan. Dini hari kemarin, seorang remaja tewas setelah menjadi korban pengeroyokan, di Jalan Pawiyatan Luhur atau depan kampus Unika Soegijapranata.

Korban diketahui bernama Zhoonathan Ivanqhow (19), warga Jalan Dworowati VI, RT1/9, Kelurahan Krobokan, Semarang Barat. Zhoonathan ditemukan tewas dengan 19 luka bekas sabetan celurit dan tusukan disekujur tubuhnya.

Jenazah Zhoonathan ditemukan oleh warga sekitar pukul 02.00 WIB. Saat ditemukan, Zhoonathan sudah tewas dengan luka di pinggang bagian kiri, punggung, dan lengan tangan kanan. Luka di pinggang tersebut diduga tembus hingga mengenai jantung.

“Saya mendapat laporan dari warga tentang temuan jenazah itu, kemudian saya mengecek, ternyata benar. Tubuh remaja itu sudah sangat mengenaskan,” kata penjaga keamanan Unika Soegijapranata Samudi, saat ditemui, Senin (26/5/2014).

Samudi mengatakan, luka yang dialami korban sangatlah parah. Darah terus mengalir di bagian luka yang sepertinya bekas tusukan dan sabetan senjata tajam itu. “Kami tidak berani melakukan apa-apa, kami langsung lapor polisi,” imbuhnya.

Sementara itu, Kapolsek Gajahmungkur Kompol Meiliyan Rahmadi mengatakan, korban diduga terlibat perkelahian dengan kelompok lain yang berjumlah tiga orang mengendarai dua sepeda motor. Korban dikeroyok oleh kelompok tersebut.

"Dari hasil pemeriksan, dugaan sementara mengarah ke pengeroyokan. Korban kalah jumlah dan ditinggal sendirian,” kata dia.

Rahmadi menambahkan, informasi yang berhasil dihimpunnya menemukan jika ada satu teman korban yang terluka. Namun, korban melarikan diri dan saat ini masih dicari keberadaannya.

“Kami masih cari teman korban yang menurut informasi terluka itu, soalnya dia pasti mengetahui kronologis kejadian ini. Selain itu, kami juga masih memburu para pelaku yang menurut informasi bertiga dan menggunakan kendaraan sepeda motor jenis matic,” imbuhnya.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara, polisi menemukan sebilah pedang, sarung celurit, topi, dan sepasang sandal jepit warna putih. Sementara jenazah remaja nahas tersebut dibawa ke RS Bhayangkara Semarang.

Apa yang dialami oleh Zhoonathan menambah panjang daftar korban aksi kriminalitas jalanan di Kota Semarang. Tidak hanya mengincar harta benda milik korban, para pelaku juga tak segan untuk melukai korban hingga meninggal dunia.

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Djihartono mengakui, aksi kriminalitas di Kota Semarang masih marak. Untuk mencegah hal itu, berbagai cara telah dia lakukan, baik secara preventif maupun represif.

“Sudah banyak cara yang kami lakukan untuk mencegah aksi kriminalitas tersebut, seperti razia malam dan sebagainya. Meski sudah banyak pelaku berhasil kami tangkap, tapi memang aksi kriminalitas itu masih terus terjadi,” kata dia.

Untuk itu, pihaknya berjanji akan terus meningkatkan kegiatan razia malam untuk meminimalisir aksi tersebut. Seluruh jajarannya juga telah diimbau untuk menjadikan operasi pelaku yang meresahkan masyarakat itu sebagai program utama.

“Kami akan terus berusaha menekan angka kriminalitas di jalanan dengan jalan operasi rutin. Selama ini, hal itu kami rasa sangat efektif untuk menekan angka kejahatan jalanan yang meresahkan masyarakat,” pungkasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8108 seconds (0.1#10.140)