Identitas Mayat Wanita di Lapangan Bola Terungkap
A
A
A
SERANG - Aparat kepolisian berhasil mengungkap identitas mayat wanita, korban pembunuhan yang dibuang di lapangan bola, lingkungan Pule, RT02/04, Kelurahan Tembong, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, pada Sabtu 24 Mei 2014.
Mayat wanita berambut ikal itu bernama Dewi Permata Sari, warga Kampung Cirampayak, Desa Kadubeureum, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Banten. Korban berusia 16 tahun, baru tiga bulan bekerja sebagai pembantu rumah tangga, di salah satu perumahan, kawasan Bekasi, Jawa Barat.
Ibu korban, Terukmini mengatakan, Dewi merupakan anak bungsu dari dua bersudara. Dia tidak pernah menyangka jika anaknya itu akan meninggal dengan cara tragis.
“Dewi itu orangnya baik dan rajin. Di rumah juga nurut. Setelah lulus SMP, dia langsung kerja di Bekasi, di perumahan. Ya, bantu-bantu gitu,” katanya, dengan mata berkaca, ditemui di rumahnya, Senin (26/5/2014).
Istri dari Apipi itu menambahkan, sebelum kejadian tersebut, Dewi baru pulang dari Bekasi untuk mengisi liburan selama dua hari. Namun, nasib berkata lain. “Waktu itu (Jumat), dia datangnya Magrib dan belum sempat ganti baju. Bada Isya, dia minta izin mau ke pameran di Tembong, mau beli bakso," terangnya.
Karena larut malam, Ibunda Dewi mulai cemas dan punya firasat buruk, karena sang anak tak kunjung pulang. Kemudian, dia pun meminta kakak Dewi, Sunawiyah untuk menelpon korban. Namun handphone Dewi tidak aktif.
Keesokan harinya, keluarga baru mengetahui dari televisi minggu sore. Dari semua ciri-ciri korban, persis yang dikenakan Dewi semalam, sebelum berangkat ke pameran.
Sewaktu berangkat, Dewi menggunakan motor. Namun saat mayat korban ditemukan, motornya hilang. Ibu yang terlihat syok ini mengaku belum pernah melihat korban mengajak teman laki-lakinya ke rumah.
"Motornya yang hilang itu merk Mio warna merah putih, lainnya HP merk Nexian dan dompet, isi dompetnya kurang tahu,” ungkapnya.
Mayat wanita berambut ikal itu bernama Dewi Permata Sari, warga Kampung Cirampayak, Desa Kadubeureum, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Banten. Korban berusia 16 tahun, baru tiga bulan bekerja sebagai pembantu rumah tangga, di salah satu perumahan, kawasan Bekasi, Jawa Barat.
Ibu korban, Terukmini mengatakan, Dewi merupakan anak bungsu dari dua bersudara. Dia tidak pernah menyangka jika anaknya itu akan meninggal dengan cara tragis.
“Dewi itu orangnya baik dan rajin. Di rumah juga nurut. Setelah lulus SMP, dia langsung kerja di Bekasi, di perumahan. Ya, bantu-bantu gitu,” katanya, dengan mata berkaca, ditemui di rumahnya, Senin (26/5/2014).
Istri dari Apipi itu menambahkan, sebelum kejadian tersebut, Dewi baru pulang dari Bekasi untuk mengisi liburan selama dua hari. Namun, nasib berkata lain. “Waktu itu (Jumat), dia datangnya Magrib dan belum sempat ganti baju. Bada Isya, dia minta izin mau ke pameran di Tembong, mau beli bakso," terangnya.
Karena larut malam, Ibunda Dewi mulai cemas dan punya firasat buruk, karena sang anak tak kunjung pulang. Kemudian, dia pun meminta kakak Dewi, Sunawiyah untuk menelpon korban. Namun handphone Dewi tidak aktif.
Keesokan harinya, keluarga baru mengetahui dari televisi minggu sore. Dari semua ciri-ciri korban, persis yang dikenakan Dewi semalam, sebelum berangkat ke pameran.
Sewaktu berangkat, Dewi menggunakan motor. Namun saat mayat korban ditemukan, motornya hilang. Ibu yang terlihat syok ini mengaku belum pernah melihat korban mengajak teman laki-lakinya ke rumah.
"Motornya yang hilang itu merk Mio warna merah putih, lainnya HP merk Nexian dan dompet, isi dompetnya kurang tahu,” ungkapnya.
(san)