Kunci Sukses Afi Meraih Nilai UN Tertinggi

Rabu, 21 Mei 2014 - 06:01 WIB
Kunci Sukses Afi Meraih Nilai UN Tertinggi
Kunci Sukses Afi Meraih Nilai UN Tertinggi
A A A
YOGYAKARTA - Menduduki peringkat pertama nilai Ujian Nasional (UN) jurusan IPS se-Indonesia ternyata di luar perkiraan Nur Afifah Widyaningrum. Siswi SMA Negeri 1 Yogyakarta ini awalnya pesimistis memperoleh nilai baik.

Ditemui saat berkumpul dengan teman-teman sekolahnya untuk merayakan kelulusan, Afi, sapaan akrabnya, menceritakan betapa susahnya soal UN tahun ini. Menurutnya, soal yang keluar bahkan di luar prediksinya dan juga berbeda dengan semua soal-soal try out yang dikerjakan saat latihan.

"Saya tidak menyangka bisa meraih nilai baik karena soalnya memang susah. Setelah UN saja saya selalu mengeluh pada ayah ibu karena takut nilai saya jelek. Begitu diberi tahu nilai saya terbaik nasional untuk IPS, jelas sangat kaget," kata anak pertama dari dua bersaudara ini.

Afi mengungkapkan, selama ini tidak ada cara belajar khusus yang ia lakukan. Jam belajar yang lebih intensif pun baru ia lakukan jelang pelaksanaan UN. Namun memang sejak awal menjalani kelas 12, Afi mengaku mulai mengumpulkan buku-buku soal dan materi-materi yang sesuai dengan kisi-kisi UN, bahkan sebelum sekolah aktif melatih para siswa menghadapi UN. Berlokasi di rumahnya di Jogokariyan MJ III No 745 Yogyakarta, Afi melahap semua materi pelajaran yang diperolehnya.

"Waktu belajar saya tidak pasti. Belajar sebisanya saja. Seringnya pun belajar sendiri di rumah ketimbang dengan teman-teman. Tapi kelas IPS memang punya kegiatan khusus belajar bersama sebelum UTS atau UAS. Kami biasanya datang lebih awal untuk saling sharing dan tanya jawab sebelum ujian," paparnya.

Dalam UN 2014, Afi memperoleh nilai 55,85 dari enam mata pelajaran dengan nilai rata-rata 9. Untuk nilai sekolah, Afi memperoleh rata-rata 8,89. Selama ini, Afi memang selalu menduduki rangking tiga besar di kelasnya. Untuk UN SMA/MA/SMK keseluruhan di DIY, Afi menduduki peringkat tiga UN terbaik.

"Target saya sejak awal tidak muluk-muluk. Maunya bisa segera selesai ujian dan lulus. Karena dari enam pelajaran yang diujikan yakni Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, Sosiologi, Geografi, dan Ekonomi, hanya Bahasa Inggris saja yang saya rasa yakin dapat menguasai dengan baik," kata gadis kelahiran Yogyakarta, 5 Maret 1996 ini.

Kesukaannya pada mata pelajaran Bahasa Inggris membuatnya pernah berniat mengambil kelas jurusan bahasa. Namun sayangnya, syarat kuota membuka kelas bahasa di sekolahnya tidak bisa terpenuhi sehingga kelas bahasa ditiadakan. Merasa kemampuan ilmu eksaknya juga lemah, Afi pun lebih memilih mengambil jurusan IPS.

Diakui Afi, dirinya memiliki hobi membaca dan menulis. Cita-cita tersebut pun membuatnya memilih Prodi Sastra Inggris UGM sebagai pilihan pertama saat mendaftar SNMPTN. Putri pasangan Sunarso dan Khusniyah Purwani ini ingin menjadi dosen seperti profesi sang ayah yang merupakan dosen Sastra Indonesia di UGM.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1167 seconds (0.1#10.140)