Risma Ajari Pejabat Malaysia Soal Pengelolaan Taman

Selasa, 20 Mei 2014 - 21:42 WIB
Risma Ajari Pejabat...
Risma Ajari Pejabat Malaysia Soal Pengelolaan Taman
A A A
SURABAYA - Pejabat dari dua kota di Malaysia, yakni Kota Batu Pahat dan Johor Bahru, Selasa (20/5/2014) datang berkunjung ke Surabaya.

Kunjungan pejabat kedua kota dari negeri Jiran ini ingin belajar mengenai pengelolaan lingkungan yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Ketua Delegasi Majlis Perbandaran Batu Pahat, Norashikin Binti Mohd Yasin mengaku sangat senang bisa melihat sendiri Taman Bungkul yang mendapatkan penghargaan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai taman terbaik.

Menurutnya, fasilitas yang ada di Taman Bungkul sudah mengakomodir kebutuhan setiap eleman masyarakat. Bahkan, taman ini sudah menjadi tempat bertemunya semua warga Surabaya.

“Kunjungan saya ke Surabaya tidak lain untuk melihat langsung taman-taman di Surabaya. Wali kota telah membangun taman di Surabaya dengan baik. Sehingga, Surabaya sekarang berubah menjadi kota yang bersih, hijau, dan nyaman,” ungkapnya.

Pernyataan senada juga disampaikan Datuk Bandar Johor Bahru, Tuan Haji Abdul Rahman bin Muhamed Dewam.

Dia mengaku sangat mengagumi penataan kota berjuluk Kota Pahlawan ini. Hampir setiap sudut jalan kota terlihat bersih dan terawat. Tak heran jika Surabaya meraih banyak penghargaan, baik dari dalam maupun luar negeri.

“10 tahun lalu, saya pernah berkunjung ke Surabaya. Kondisinya tidak seperti ini. Memang saya mendengar perkembangan dan prestasi Surabaya dari media. Ketika hari ini saya berkunjung langsung ke Surabaya, ternyata perubahannnya sangat luar biasa. Saya harap, apa yang kami terima hari ini bisa diaplikasikan di Johor Bahru,” katanya.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dalam pertemuan yang digelar di ruang sidang wali kota Balai Kota Surabaya ini menjelaskan awal mula dibangunnya taman.

Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini ingin menghapus kesenjangan sosial warga Kota Surabaya. Saat itu, masih banyak masyarakat Surabaya yang kekurangan tempat untuk berkumpul.

“Saya beranggapan taman merupakan tempat berkumpulnya warga. Disana ada yang kaya, miskin, tua, muda dan sebagainya. Pasti di tamanlah mereka akan bersosilisasi,” pungkasnya.

Hampir di setiap kawasan di Surabaya dibangun taman. Taman yang dibangunpun memiliki tema berbeda-beda.

Risma, panggilan Tri Rismaharini mencontohkan taman paliatif, yang dibangun dan diperuntukkan agi masyarakat yang menderita kanker.

Ada juga taman persahabatan, taman kunang-kunang, taman prestasi, taman buah, dan masih banyak lainnya.

“Pada bulan Oktober dan November, pohon-pohon di pinggir jalan Kota Surabaya mulai berbunga. Bapak ibu kalau mau melihat pohon-pohon berbunga seperti di Jepang bisa berkunjung ke Surabaya di bulan Oktober dan November,” ajaknya dihadapan para delegasi.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8300 seconds (0.1#10.140)