P2TP2A Jabar luncurkan Gerakan 20 Menit Ortu Dampingi Anak

Jum'at, 16 Mei 2014 - 19:54 WIB
P2TP2A Jabar luncurkan Gerakan 20 Menit Ortu Dampingi Anak
P2TP2A Jabar luncurkan Gerakan 20 Menit Ortu Dampingi Anak
A A A
Sindonews.com - Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jawa Barat membuat Gerakan 20 Menit Orangtua Mendampingi Anak. Gerakan itu akan dilakukan pada 20 Mei 2014 secara serentak di Jawa Barat pada pukul 18.30-18.50 WIB.

Ketua P2TP2A Jabar Netty Prasetiyani Heryawan mengatakan, gerakan itu adalah gerakan penyadaran bagi orangtua akan pentingnya mendampingi anak untuk memberikan perhatian dan pelindungan.

Lewat gerakan itu, diharapkan orangtua akan terpacu dalam mendampingi anak. Sebab saat ini banyak orangtua yang memiliki sedikit waktu untuk mendampingi anaknya.

Hal itu justru berdampak negatif di mana anak menjadi kurang terperhatikan. Terlebih, komunikasi orangtua dan anak juga terhambat karena digitalisasi. "Hari ini masyarakat (orangtua dan anak) terbentuk dengan pola komunikasi yang instan lewat BBM, SMS, bahkan kalau perlu tidak usah bertatap muka," kata Netty di Bandung, Jawa Barat, Jumat (16/5/2014).

Padahal, komunikasi dan pendampingan terhadap anak sangat penting. Jika anak tidak berkomunikasi dan didampingi dengan baik oleh orangtua, berbagai dampak negatif akan timbul. Orangtua juga tidak akan peka terhadap perubahan yang terjadi pada anaknya. Bahkan ketika anaknya bisa jadi korban atau pelaku kekerasan seksual di luar sana, orangtua tidak tahu.

"Ada benang merah korban dan pelaku kekerasan tidak bisa dilepaskan dari permaslahan di titik hulu, yaitu pola pengasuhan di keluarga," tuturnya.

Lewat Gerakan 20 Menit Orangtua Mendampingi Anak, para orangtua diharapkan sadar atas peran yang harus dijalankannya. Gerakan itu pun diharapkan jadi titik awal untuk menumbuhkan kembali kesadaran orangtua. "Gerakan ini diharapkan jadi starting poin untuk menyemangati dan merevitalisasi keluarga," ucap Netty.

Disinggung soal waktu 20 menit yang digunakan, Netty menyebut itu berkaitan dengan Hari Kebangkitan Nasional pada 20 Mei. "Kalau kita pilih waktu 2 jam, mungkin orangtua akan bingung mau melakukan apa saat gerakan ini berlangsung," cetusnya.

Dalam waktu 20 menit, orangtua bisa melakukan hal sederhana tapi bermakna. Misalnya dengan cara makan bersama anak, mengaji bersama, menemani anak belajar, hingga mendengarkan cerita anaknya. Agar gerakan itu dilakukan serentak se-Jawa Barat, Netty mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak agar sosialisasi dilakukan dengan baik, di antaranya jaringan PKK, tenaga penggerak desa, serta seluruh jaringan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se-Jawa Barat.

Setelah gerakan itu dilakukan dan orangtua kembali menjalankan perannya dengan baik, anak diharapkan tidak lagi jadi korban kekerasan. Mereka diharapkan tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, termasuk paham seputar kekerasan seksual dan apa yang harus dilakukan.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7150 seconds (0.1#10.140)