Pelaku pembobolan bank Rp21 M seorang apoteker

Sabtu, 10 Mei 2014 - 15:50 WIB
Pelaku pembobolan bank...
Pelaku pembobolan bank Rp21 M seorang apoteker
A A A
Sindonews.com - Pelaku pembobolan bank swasta dengan mesin gesek EDC dan ATM sebesar Rp21 miliar yang ditangkap Mabes Polri adalah seorang apoteker yang tinggal di Jalan Jaya Wijaya 1 Mojosongo, Jebres, Kota Surakarta.

Saat wartawan mengunjungi rumah pelaku Didik Agung Gunawan, pintu rumah tampak tertutup rapat dan terkunci dari luar. Rumah hanya ditempati ibu mertua, dan anak pelaku. Ibu mertua pelaku sempat keluar menemui wartawan.

Berdasarkan informasi yang terhimpun, rumah itu sebelumnya diperuntukkan untuk toko fashion dan apotek. Kesehariannya, pelaku dikenal sebagai orang yang baik.

"Dia dan istrinya adalah apoteker. Mereka pernah mempuyai apotek di wilayah Mojosongo dan akhirnya pindah di Jalan Jaya Wijaya ini," ujar tetangga pelaku Priyo, kepada wartawan, Sabtu (10/5/2014).

Seperti dirilis Mabes Polri, Didik membobol sebuah bank swasta dengan menggunakan mesin gesek EDC dan ATM dan telah mengeruk uang hingga Rp21 miliar. Semua uang itu dipindah ke rekening pribadi dia dan istrinya.

Pada awalnya, saldo rekening kedua tersangka hanya Rp23-100 ribu. Namun begitu, istri pelaku belum menikmati uangnya hasil curian tersebut.

Terungkapnya kasus pembobolan itu berawal pada 10 April 2014. Sekira pukul 23.30 WIB, bank sedang melakukan upgrade system. Saat itu, Didik langsung masuk dan melakukan pembobolan.

Diduga karena ada kesalahan sistem, transaksi Didik terjadi berulang-ulang. Uang yang dipindahkan ke rekening pribadi dan istrinya itu, terjadi hingga 11 April 2014, pukul 16.00 WIB.

Polisi yang mendapat laporan segera melakukan pemblokiran rekening Didik dan istrinya, serta beberapa rekening yang mendapat aliran dana. Setelah diblokir, uang dalam rekining yang ditransfer Didik tak bisa keluar.

Kemudian, polisi melakukan pelacakan dan ditemukan alamat Didik, di Mojosongo Solo. Pelaku mengoperasikan pembobolan seorang diri. Sedang istrinya disebut polisi tak terlibat.

Hingga kini, polisi masih melakukan penyelidikan apakah Didik tahu, kalau bank itu melakukan upgrade system. Dugaan sementara, informasi itu melibatkan tenaga IT.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1141 seconds (0.1#10.140)