Wanita tanpa busana di Karawang ternyata dibunuh kekasihnya
A
A
A
Sindonews.com - Misteri mayat perempuan tanpa busana yang ditemukan di Kawasan Industri Surya Cipta, Karawang, terungkap sudah. Perempuan itu bernama Yani Tri Mulyani (30) buruh PT Kido Jaya, warga Ciamis.
Dia tewas akibat dibunuh oleh kekasihnya, dengan motif sakit hati. Polisipun telah mengamankan pelaku berikut sejumlah barang bukti.
Kapolres Karawang AKBP Tubagus Ade Hidayat melalui Kapolsek Ciampel, AKP Zamrul, mengatakan, titik terang terkait misteri mayat perempuan setengah telanjang di parit belakang pabrik di Kawasan Industri Surya Cipta Karawang, Rabu 23 April 2014 lalu, berawal dari keterangan sejumlah saksi, termasuk adik kandung korban, Siti Irmayanti.
Dari keterangan sejumlah saksi itu, dua hari kemudian polisi bisa mengidentifikasi korban, selanjutnya melakukan perburuan terhadap seseorang yang dicurigai sebagai pelaku pembunuhan Yani.
"Dari keterangan adik korban, kami kemudian melakukan penyelidikan dan kembali melakukan pengumpulan data. Hingga kemudian kami mendapatkan seorang saksi bernama Eka Febrianawati, tetangga korban mengontrak di kawasan Kosambi Karawang. Dari saksi tersebut titik terang kasus ini mulai terungkap," ujar Zamrul.
Dalam keterangannya, saksi menyebutkan kalau dirinya malam sebelum korban ditemukan tewas, Selasa 22 April 2014, sekitar pukul 19.00 WIB, melihat kekasih korban, Wagino (37) datang ke kontrakan korban.
Saat itu, berdasarkan keterangan saksi, Wagino menggunakan sepeda motor Vario CBS T 32392 KS. Berbekal keterangan tersebut, polisi kemudian melakukan pencarian terhadap Wagino.
"Awalnya, kami sempat kesulitan mendapatkan Wagino. Yang bersangkutan, usai melakukan aksinya, sempat melarikan diri ke rumah orang tuanya di Ciamis. Namun seminggu kemudian yang bersangkutan kembali datang ke Ciampel Karawang untuk menengok anak istrinya. Saat itulah kami menangkap pelaku," lanjut Zamrul.
Motif yang dilakukan pelaku, terang Zamrul adalah dendam akibat sakit hati lantaran korban yang merupakan selingkuhannya juga berselingkuh dengan pria lain.
"Pelaku melakukan pembunuhan dengan tangan kosong. Korban dibenturkan ke tembok sekitar parit. Setelah itu, korban dibenamkan ke dalam parit dan kepalanya diinjak, hingga kemudian tewas," jelasnya.
Dari hasil autopsi, kata Zamrul, tidak ditemukan adanya bekas perkosaan. Petugas hanya menemukan luka di bagian dahi kiri dan kanan, luka di bagian kelopak mata kiri dan kanan, dan kerusakan di bagian otak.
"Dari pengakuan pelaku, dia sudah menjalin hubungan perselingkuhan dengan korban selama dua tahun. Petugas menangkap pelaku pada Senin 5 Mei 2014 sekitar pukul 19.30 WIB di rumahnya, Dusun II, Kampung Sukasari, Desa Mulyasejati, Kecamatan Ciampel, Karawang," kata Zamrul.
Di tempat yang sama, pelaku mengaku kesal dengan sikap korban yang kedapatan melakukan perselingkuhan dengan pria lain. Padahal, dirinya sudah banyak berkorban, termasuk materi.
"Awalnya korban sempat meminta uang kepada saya sebesar Rp1,5 juta. Saya pun memberinya. Kemudian sebelum terjadinya pembunuhan, korban kembali meminta uang kepada saya sebesar Rp2 juta. Tapi tidak saya kasih. Dia marah, hingga terjadi percekcokan dan peristiwa itu terjadi," tandasnya.
Dia tewas akibat dibunuh oleh kekasihnya, dengan motif sakit hati. Polisipun telah mengamankan pelaku berikut sejumlah barang bukti.
Kapolres Karawang AKBP Tubagus Ade Hidayat melalui Kapolsek Ciampel, AKP Zamrul, mengatakan, titik terang terkait misteri mayat perempuan setengah telanjang di parit belakang pabrik di Kawasan Industri Surya Cipta Karawang, Rabu 23 April 2014 lalu, berawal dari keterangan sejumlah saksi, termasuk adik kandung korban, Siti Irmayanti.
Dari keterangan sejumlah saksi itu, dua hari kemudian polisi bisa mengidentifikasi korban, selanjutnya melakukan perburuan terhadap seseorang yang dicurigai sebagai pelaku pembunuhan Yani.
"Dari keterangan adik korban, kami kemudian melakukan penyelidikan dan kembali melakukan pengumpulan data. Hingga kemudian kami mendapatkan seorang saksi bernama Eka Febrianawati, tetangga korban mengontrak di kawasan Kosambi Karawang. Dari saksi tersebut titik terang kasus ini mulai terungkap," ujar Zamrul.
Dalam keterangannya, saksi menyebutkan kalau dirinya malam sebelum korban ditemukan tewas, Selasa 22 April 2014, sekitar pukul 19.00 WIB, melihat kekasih korban, Wagino (37) datang ke kontrakan korban.
Saat itu, berdasarkan keterangan saksi, Wagino menggunakan sepeda motor Vario CBS T 32392 KS. Berbekal keterangan tersebut, polisi kemudian melakukan pencarian terhadap Wagino.
"Awalnya, kami sempat kesulitan mendapatkan Wagino. Yang bersangkutan, usai melakukan aksinya, sempat melarikan diri ke rumah orang tuanya di Ciamis. Namun seminggu kemudian yang bersangkutan kembali datang ke Ciampel Karawang untuk menengok anak istrinya. Saat itulah kami menangkap pelaku," lanjut Zamrul.
Motif yang dilakukan pelaku, terang Zamrul adalah dendam akibat sakit hati lantaran korban yang merupakan selingkuhannya juga berselingkuh dengan pria lain.
"Pelaku melakukan pembunuhan dengan tangan kosong. Korban dibenturkan ke tembok sekitar parit. Setelah itu, korban dibenamkan ke dalam parit dan kepalanya diinjak, hingga kemudian tewas," jelasnya.
Dari hasil autopsi, kata Zamrul, tidak ditemukan adanya bekas perkosaan. Petugas hanya menemukan luka di bagian dahi kiri dan kanan, luka di bagian kelopak mata kiri dan kanan, dan kerusakan di bagian otak.
"Dari pengakuan pelaku, dia sudah menjalin hubungan perselingkuhan dengan korban selama dua tahun. Petugas menangkap pelaku pada Senin 5 Mei 2014 sekitar pukul 19.30 WIB di rumahnya, Dusun II, Kampung Sukasari, Desa Mulyasejati, Kecamatan Ciampel, Karawang," kata Zamrul.
Di tempat yang sama, pelaku mengaku kesal dengan sikap korban yang kedapatan melakukan perselingkuhan dengan pria lain. Padahal, dirinya sudah banyak berkorban, termasuk materi.
"Awalnya korban sempat meminta uang kepada saya sebesar Rp1,5 juta. Saya pun memberinya. Kemudian sebelum terjadinya pembunuhan, korban kembali meminta uang kepada saya sebesar Rp2 juta. Tapi tidak saya kasih. Dia marah, hingga terjadi percekcokan dan peristiwa itu terjadi," tandasnya.
(sms)