Lokasi UN dipindah jika Merapi terus menggeliat
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak empat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, berada di kawasan rawan bencana Gunung Merapi. Jika Gunung Merapi terus menggeliat, lokasi Ujian Nasional (UN) SMP dan sederajat akan dipindahkan.
Ketua Panitia UN Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten Wahono mengatakan, keempat sekolah itu adalah SMP 1 Kemalang, SMP 2 Kemalang, SMP 1 Manisrenggo, dan SMP 2 Manisrenggo. Wahono mengatakan, untuk sementara ini ujian tetap akan berlangsung di sekolah-sekolah itu.
Namun, jika kondisi Gunung Merapi terus menggeliat, pihaknya bakal melakukan evaluasi dan akan memindahkan lokasi ujian ke tempat lain yang lebih aman dari ancaman Gunung Merapi. Tetapi, sampai saat ini ia belum menentukan lokasi rujukan yang nantinya dapat digunakan untuk proses UN.
"Kita akan koordinasikan dahulu dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, nantinya seperti apa langkah yang akan kita ambil, " ucap Wahono, Sabtu (3/5/2014).
Sementara itu di Kabupaten Boyolali, panitia pelaksana Ujian Nasional, telah menyiapkan lokasi ujian darurat jika nantinya Merapi terus menggeliat. Lokasi itu berada di Bungalow Tersenyum Kecamatan Selo dan Kantor Kecamatan Cepogo.
Kepala Dinas Pendidikan Pemudan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Boyolali, Abdul Rahman, mengatakan penggunaan lokasi darurat itu hanya dilakukan saat Merapi mengeluarkan letusan dahsyat. Nantinya, siswa sekolah yang ada di kawasan rawan bencana bakal dikumpulkan dan dikarantina di lokasi itu agar tetap bisa mengikuti UN, meski Merapi meletus.
"Secara keseluruhan ada sekitar 14.513 siswa yang bakal mengikuti ujian nasional, dua calon peserta ujian kemarin meninggal dunia," tegasnya.
Ketua Panitia UN Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten Wahono mengatakan, keempat sekolah itu adalah SMP 1 Kemalang, SMP 2 Kemalang, SMP 1 Manisrenggo, dan SMP 2 Manisrenggo. Wahono mengatakan, untuk sementara ini ujian tetap akan berlangsung di sekolah-sekolah itu.
Namun, jika kondisi Gunung Merapi terus menggeliat, pihaknya bakal melakukan evaluasi dan akan memindahkan lokasi ujian ke tempat lain yang lebih aman dari ancaman Gunung Merapi. Tetapi, sampai saat ini ia belum menentukan lokasi rujukan yang nantinya dapat digunakan untuk proses UN.
"Kita akan koordinasikan dahulu dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, nantinya seperti apa langkah yang akan kita ambil, " ucap Wahono, Sabtu (3/5/2014).
Sementara itu di Kabupaten Boyolali, panitia pelaksana Ujian Nasional, telah menyiapkan lokasi ujian darurat jika nantinya Merapi terus menggeliat. Lokasi itu berada di Bungalow Tersenyum Kecamatan Selo dan Kantor Kecamatan Cepogo.
Kepala Dinas Pendidikan Pemudan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Boyolali, Abdul Rahman, mengatakan penggunaan lokasi darurat itu hanya dilakukan saat Merapi mengeluarkan letusan dahsyat. Nantinya, siswa sekolah yang ada di kawasan rawan bencana bakal dikumpulkan dan dikarantina di lokasi itu agar tetap bisa mengikuti UN, meski Merapi meletus.
"Secara keseluruhan ada sekitar 14.513 siswa yang bakal mengikuti ujian nasional, dua calon peserta ujian kemarin meninggal dunia," tegasnya.
(zik)