Keluarga Tita minta pelaku pembunuhan dihukum mati

Senin, 28 April 2014 - 06:12 WIB
Keluarga Tita minta pelaku pembunuhan dihukum mati
Keluarga Tita minta pelaku pembunuhan dihukum mati
A A A
Sindonews.com - Hingga kini siapa pelaku pembunuhan terhadap Tita Pramanik (27) di Cimaung belum ditangkap. Pihak keluarga mendesak agar polisi segera mencari para pelaku itu dan menghukum seberat-beratnya.

Suami korban Agus Rahmat Hidayat (28) mengaku terpukul dengan kejadian itu. Dia tak menduga agar orang tega membunuh istrinya dengan cara sadis.

"Apa yang dilakukan pelaku tentunya harus diberikan ganjarannya. Keluarga berharap jika pelaku sudah ditemukan dapat diberikan hukuman setimpal dan seberat-beratnya termasuk hukuman mati," ujar Agus di Desa Karasak, Ciparay, kemarin.

Agus memastikan, istrinya tidak memiliki permasalahan baik dengan keluarga, masyarakat sekitar, maupun tempat kerja.

"Istri saya tidak pernah memiliki permasalahan dengan siapapun. Kemungkinan besar ini murni kasus pembunuhan dan perampokan," katanya.

Agus mengaku berkomunikasi dengan istrinya Senin (21/4) lalu sekitar pukul 15.30 WIB melalui SMS. Saat itu Tita mengaku sedang bertemu dengan klien.

Namun ketika malam hari, istrinya tidak bisa dihubungi, handphone dalam kondisi tidak aktif. "Saya juga mencoba berkali-kali menelepon tapi tidak bisa. Dan kagetnya, ketika Sabtu (26/4) kemarin ada pemberitaan bila ditemukan jenazah tanpa identitas menggunakan cincin yang persis dimiliki istri saya," ungkapnya.

Menurut Agus, dompet, jam tangan, gunting kuku, kunci rumah kontrakan, sebuah modem, dan kartu identitas (KTP) milik istrinya ditemukan di Rancamanyar. Hanya uang Rp600 ribu yang hilang.

"Begitu menerima informasi itu kemudian saya segera mengecek ke RS untuk memastikannya dan memang benar,"ucapnya.

Agus menambahkan, usai proses identifikasi dan autopsi di RS Sartika Asih Bandung jenazah istrinya kemudian dibawa untuk dimakamkan keluarga di Kampung Karasak, Desa Ciheulang, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, sekitar pukul 23.00 karena kondisinya sudah membusuk.

"Saya juga telah melaporkan kejadian ini untuk diusut ke Polsek Bojong Loa Kaler, Polsek Bojong Loa Kidul, dan Polsek Baleendah untuk segera ditindaklanjuti," terangnya.

Sementara itu, rekan kerja korban Susilawati (49) mengatakan, korban merupakan sosok yang disiplin dan memiliki etos kerja yang baik. Dirinya juga menilai bila korban yang merupakan putri kedua dari tiga bersaudara itu tidak memiliki persoalan dengan siapapun.

"Korban juga sering curhat dengan saya dan sejauh ini tidak ada permasalahan yang diungkapkan. Entah itu persoalan dengan keluarga, suami, kerjaan maupun lainnya," ungkapnya.

Dia menambahkan, dirinya beserta beberapa rekan kaget mendengar kabar bila Tita menjadi korban pembunuhan. Menurut sepengetahuannya, selain korban bekerja di RS Immanuel juga sebagai bagian Marketing di sebuah pusat perbelanjaan di kawasan Soekarno-Hatta.

"Saya terakahir bertemu dengan korban pada hari Minggu (20/4) lalu setelah itu tidak ada kabar lagi dan nyaris tidak berkomunikasi," ungkapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Sabtu (26/4) sekitar pukul 07.00 WIB warga di Kecamatan Cimaung digegerkan dengan penemuan mayat perempuan tanpa identitas telah membusuk dengan kondisi yang mengenaskan.

Pasalnya, kedua tangannya masih terikat seutas tali dan lehernya dijerat sebuah kain. Setelah dilarikan ke Rumah Sakit Sartika Asih Kota Bandung untuk proses identifikasi pada malam harinya mayat tersebut diketahui bernama Tita Pramanik salah satu staf di Klinik RS Imanuel Bandung bagian gizi.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7048 seconds (0.1#10.140)