Pemkab Kukar biayai siswanya kuliah ke Inggris
A
A
A
Sindonews.com - Pemkab Kutai Kertanegara akan membiayai lima siswa setiap tahunnya ke University of Cambridge, Inggris. Tujuannya agar makin banyak putra daerah yang mampu kelola Kukar.
Bupati Kutai Kertanegara (Kukar) Rita Widyasari mengatakan, pihaknya memilih Cambridge karena berstatus kampus nomor satu di dunia dan mengalahkan Harvard yang menduduki posisi kedua.
MoU yang akan ditandatangani Mei nanti ini akan berkomitmen mengirimkan 13.000 siswa dan 800 guru ke kampus tertua di London. "Kami targetkan setiap tahunnya ada lima siswa berprestasi terbaik ke Cambridge," kata Rita pada konferensi pers MoU Pemkab Kutai Kertanegara dengan University of Cambridge di Jakarta, Minggu 20 April 2014.
Rita menambahkan, untuk kerja sama dengan Cambridge ini, pemkab mengeluarkan dana hingga Rp25 miliar. Harapan besarnya, ujar Rita, ialah agar Kukar dapat diisi orang-orang hebat yang mampu mengelola sumber daya alam dan manusia di Kukar.
Dia mengatakan, 83 persen APBD Kukar masih tergantung oleh minyak dan gas. Menurut dia, jika kekayaan ala mini habis maka tamatlah riwayat Kukar. Oleh karena itu, Kukar membutuhkan SDM pengolah migas untuk mengurangi pekerja ekspatriat disana.
Namun Kukar juga akan mengkuliahkan tenaga dokter dan juga tenaga pendidik ke Cambridge. Selain mengkuliahkan warganya ke Cambridge, terang Rita, kerja sama dengan Cambridge ini juga mencakup pengadaan material ajar, tes kemampuan bahasa Inggris untuk siswa SMP dan SMA.
Cambridge sendiri akan membuat modul dan material ajar Bahasa Inggris secara spesifik buat materi pengajaran di Kukar. Poin lainnya adalah. peningkatan kualitas guru dan pengadaan material buku dan jurnal semua subjek.
“Prinsip kerja sama ini ialah untuk percepatan peningkatan pendidikan di Kukar sehingga bisa jadi rujukan pendidikan di Indonesia Timur,” terangnya.
Rita mengakui, dia berambisi Kukar menjadi kabupaten terunggul dibidang pendidikan. Saat ini dia tengah mengupayakan agar Universitas Kutai Kertanegara (Kukar) menjadi kampus negeri.
Hingga kini penjajakan dengan Kemendikbud masih berjalan namun dia mengakui masih banyak kendala terutama dari kelengkapan sarana prasarana. Namun Cambridge bersedia membantu untuk memberikan berbagai koleksi jurnal ilmiahnya ke universitas ini.
Tidak berhenti di sini, pihaknya juga menyekolahkan para siswa yang juara diberbagai bidang ke Singapura dan Malaysia sejak 2011 lalu. Untuk target jangka panjang, ujar Rita, beberapa program lain sedang disiapkan.
Misalnya pelatihan dan pemagangan guru-guru di pedalaman untuk menimba ilmu di Amerika Serikat. Termasuk mengadakan Kukar Schoolarship dengan prioritas ke perempuan dan siswa-siswi dari kalangan ekonomi lemah serta yang mengalami keterbatasan fisik.
“Saya lihat tidak ada menteri dari Kaltim. Apakah kita kurang pintar atau lemah bersaing? Dengan program ini kami ingin melihat orang hebat muncul dari Kaltim khususnya di Kutai,” harapnya.
Bupati Kutai Kertanegara (Kukar) Rita Widyasari mengatakan, pihaknya memilih Cambridge karena berstatus kampus nomor satu di dunia dan mengalahkan Harvard yang menduduki posisi kedua.
MoU yang akan ditandatangani Mei nanti ini akan berkomitmen mengirimkan 13.000 siswa dan 800 guru ke kampus tertua di London. "Kami targetkan setiap tahunnya ada lima siswa berprestasi terbaik ke Cambridge," kata Rita pada konferensi pers MoU Pemkab Kutai Kertanegara dengan University of Cambridge di Jakarta, Minggu 20 April 2014.
Rita menambahkan, untuk kerja sama dengan Cambridge ini, pemkab mengeluarkan dana hingga Rp25 miliar. Harapan besarnya, ujar Rita, ialah agar Kukar dapat diisi orang-orang hebat yang mampu mengelola sumber daya alam dan manusia di Kukar.
Dia mengatakan, 83 persen APBD Kukar masih tergantung oleh minyak dan gas. Menurut dia, jika kekayaan ala mini habis maka tamatlah riwayat Kukar. Oleh karena itu, Kukar membutuhkan SDM pengolah migas untuk mengurangi pekerja ekspatriat disana.
Namun Kukar juga akan mengkuliahkan tenaga dokter dan juga tenaga pendidik ke Cambridge. Selain mengkuliahkan warganya ke Cambridge, terang Rita, kerja sama dengan Cambridge ini juga mencakup pengadaan material ajar, tes kemampuan bahasa Inggris untuk siswa SMP dan SMA.
Cambridge sendiri akan membuat modul dan material ajar Bahasa Inggris secara spesifik buat materi pengajaran di Kukar. Poin lainnya adalah. peningkatan kualitas guru dan pengadaan material buku dan jurnal semua subjek.
“Prinsip kerja sama ini ialah untuk percepatan peningkatan pendidikan di Kukar sehingga bisa jadi rujukan pendidikan di Indonesia Timur,” terangnya.
Rita mengakui, dia berambisi Kukar menjadi kabupaten terunggul dibidang pendidikan. Saat ini dia tengah mengupayakan agar Universitas Kutai Kertanegara (Kukar) menjadi kampus negeri.
Hingga kini penjajakan dengan Kemendikbud masih berjalan namun dia mengakui masih banyak kendala terutama dari kelengkapan sarana prasarana. Namun Cambridge bersedia membantu untuk memberikan berbagai koleksi jurnal ilmiahnya ke universitas ini.
Tidak berhenti di sini, pihaknya juga menyekolahkan para siswa yang juara diberbagai bidang ke Singapura dan Malaysia sejak 2011 lalu. Untuk target jangka panjang, ujar Rita, beberapa program lain sedang disiapkan.
Misalnya pelatihan dan pemagangan guru-guru di pedalaman untuk menimba ilmu di Amerika Serikat. Termasuk mengadakan Kukar Schoolarship dengan prioritas ke perempuan dan siswa-siswi dari kalangan ekonomi lemah serta yang mengalami keterbatasan fisik.
“Saya lihat tidak ada menteri dari Kaltim. Apakah kita kurang pintar atau lemah bersaing? Dengan program ini kami ingin melihat orang hebat muncul dari Kaltim khususnya di Kutai,” harapnya.
(maf)