Padi petani di Pakenjeng rusak diterjang banjir
A
A
A
Sindonwews.com – Puluhan hektare (Ha) sawah milik petani di lima desa rusak akibat benjir bandang Sungai Cikandang. Lima desa itu, Desa Tanjungmulya, Tanjungjaya, Jagabaya, Karangsari, dan Cijayana. Di Desa Tanjungmulya, areal sawah yang mengalami kerusakan tercatat seluas 40 ha.
Salah seorang petani bernama Undang (47) warga Kampung Porehek, Desa Tanjungmulya, mengaku tanaman padinya baru berumur dua minggu rusak.
“Padi yang saya tanam, sekira 70 persennya mengalami kerusakan akibat terjangan banjir dan terendam lumpur. Yang mau panen rusak semua, sementara yang baru ditanam sebagian masih utuh,” kata Undang saat ditemui, Rabu (16/4/2014).
Jika dalam sekali panen, padi yang dia tanam dapat menghasilkan sembilan kwintal (Kw) gabah. Terjangan banjir, menyebabkan ia merugi hingga Rp2 juta.
Sementara itu, Kepala Desa Tanjungmulya Yusep Kirman mengatakan, taksiran kerugian atas tanaman padi yang rusak di desanya mencapai puluhan juta rupiah.
“Pendataan masih dilakukan. Ditaksir kerugiannya mencapai puluhan jutaan rupiah,” kata Yusep.
Ia menyebutkan, kerugian materi ini belum termasuk di sektor peternakan dan perikanan. Dari laporan yang ia terima, bencana itu menyebabkan ratusan hewan ternak seperti berbagai jenis unggas, kerbau, dan kambing hanyut ke sungai.
“Rata-rata ternak hanyut adalah hewan yang lokasinya berada di samping Sungai Cikandang. Apakah sedang digembalakan pemiliknya atau kandangnya memang terletak di pinggir sungai. Banyak juga laporan yang datang itu dari pemilik kolam ikan. Ikan-ikan yang mereka budidayakan di kolam juga raib dibawa terjangan arus sungai. Sebagian besar jenis ikan yang dibudidaya ini adalah ikan mas, nilem, dan nila,” ungkapnya.
Meski begitu, Yusep mengaku belum mengetahui nilai kerugian atas hilangnya hewan milik warga ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Bagian Informatika Setda Kabupaten Garut Basuki Eko mengatakan, terjangan banjir merendam puluhan ha sawah di Desa Karangsari, Kecamatan Pakenjeng.
“Di desa ini, banjir merendam areal persawahan Blok Cigebang, Koang, dan Palangsiang. Total luas yang terendam 30 hektare. Sebagian besar padi yang rusak berusia 1,5 bulan,” imbuhnya
Baca juga:
Jembatan tak diperbaiki, Kandes Tanjungmulya ancam demo
Salah seorang petani bernama Undang (47) warga Kampung Porehek, Desa Tanjungmulya, mengaku tanaman padinya baru berumur dua minggu rusak.
“Padi yang saya tanam, sekira 70 persennya mengalami kerusakan akibat terjangan banjir dan terendam lumpur. Yang mau panen rusak semua, sementara yang baru ditanam sebagian masih utuh,” kata Undang saat ditemui, Rabu (16/4/2014).
Jika dalam sekali panen, padi yang dia tanam dapat menghasilkan sembilan kwintal (Kw) gabah. Terjangan banjir, menyebabkan ia merugi hingga Rp2 juta.
Sementara itu, Kepala Desa Tanjungmulya Yusep Kirman mengatakan, taksiran kerugian atas tanaman padi yang rusak di desanya mencapai puluhan juta rupiah.
“Pendataan masih dilakukan. Ditaksir kerugiannya mencapai puluhan jutaan rupiah,” kata Yusep.
Ia menyebutkan, kerugian materi ini belum termasuk di sektor peternakan dan perikanan. Dari laporan yang ia terima, bencana itu menyebabkan ratusan hewan ternak seperti berbagai jenis unggas, kerbau, dan kambing hanyut ke sungai.
“Rata-rata ternak hanyut adalah hewan yang lokasinya berada di samping Sungai Cikandang. Apakah sedang digembalakan pemiliknya atau kandangnya memang terletak di pinggir sungai. Banyak juga laporan yang datang itu dari pemilik kolam ikan. Ikan-ikan yang mereka budidayakan di kolam juga raib dibawa terjangan arus sungai. Sebagian besar jenis ikan yang dibudidaya ini adalah ikan mas, nilem, dan nila,” ungkapnya.
Meski begitu, Yusep mengaku belum mengetahui nilai kerugian atas hilangnya hewan milik warga ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Bagian Informatika Setda Kabupaten Garut Basuki Eko mengatakan, terjangan banjir merendam puluhan ha sawah di Desa Karangsari, Kecamatan Pakenjeng.
“Di desa ini, banjir merendam areal persawahan Blok Cigebang, Koang, dan Palangsiang. Total luas yang terendam 30 hektare. Sebagian besar padi yang rusak berusia 1,5 bulan,” imbuhnya
Baca juga:
Jembatan tak diperbaiki, Kandes Tanjungmulya ancam demo
(lns)