Bisnis esek-esek incar pelajar di Kota Serang
A
A
A
Sindonews.com - Dua remaja putri di Kota Serang menjadi korban perdagangan orang. Mereka diserahkan kepada para pria hidung belang dalam bisnis esek-esek. Kebutuhan ekonomi dijadikan alasan.
Icha (21), pelaku perdagangan orang asal Cimuncang, Kecamatan Serang Kota, Serang, Banten, merupakan mucikari yang kerap mencari gadis-gadis di bawah umur untuk diperdagangkan.
Bisnis Icha tergolong rapi. Hanya dengan berkomunikasi lewat telepon genggam, transaksi dilakukan. Remaja yang menjadi sasaran perdagangan Icha adalah para pelajar dari ekonomi menengah ke bawah.
"Saya ngasih tahunya hanya via telepon, ajak ketemuan di sebuah hotel, lalu bayar ke saya dan dibagi ke cewe yang ngelayanin," ujar Icha, di ruang tahanan ditemui Sindonews, Selasa (8/4/2014).
Icha juga mengakui dirinya hanya dapat bagian Rp200-250 ribu dari bisnis gelapnya tersebut. Uang itu, katanya digunakan untuk keperluan sehari-hari, karena dari pekerjaan sebagai pelayan di sebuah restoran kurang memadai kehidupannya.
"Kerja di restoran cuma dapet Rp1 juta mas, kurang banget buat hidup sehari-hari. Saya juga enggak tahu kenapa ikut saja kemauan Abeng, temen yang ngajak saya masuk ke dunia kaya gini," ungkapnya.
Polisi menduga, bisnis yang dijalankan Icha telah berlangsung cukup lama. Soalnya, hasil pemeriksaan menyatakan bahwa Icha diduga kuat memiliki jaringan prostitusi gadis di bawah umur.
Sebelumnya diberitakan, dua pelajar SMA di Kota Serang, Banten, dijual kegadisannya ke pria hidung belang hanya karena para korban membutuhkan uang untuk melunasi biaya sekolah, mereka menjelang Ujian Nasional (UN).
Baca juga:
2 pelajar di Serang jual kegadisan untuk bayar UN
Icha (21), pelaku perdagangan orang asal Cimuncang, Kecamatan Serang Kota, Serang, Banten, merupakan mucikari yang kerap mencari gadis-gadis di bawah umur untuk diperdagangkan.
Bisnis Icha tergolong rapi. Hanya dengan berkomunikasi lewat telepon genggam, transaksi dilakukan. Remaja yang menjadi sasaran perdagangan Icha adalah para pelajar dari ekonomi menengah ke bawah.
"Saya ngasih tahunya hanya via telepon, ajak ketemuan di sebuah hotel, lalu bayar ke saya dan dibagi ke cewe yang ngelayanin," ujar Icha, di ruang tahanan ditemui Sindonews, Selasa (8/4/2014).
Icha juga mengakui dirinya hanya dapat bagian Rp200-250 ribu dari bisnis gelapnya tersebut. Uang itu, katanya digunakan untuk keperluan sehari-hari, karena dari pekerjaan sebagai pelayan di sebuah restoran kurang memadai kehidupannya.
"Kerja di restoran cuma dapet Rp1 juta mas, kurang banget buat hidup sehari-hari. Saya juga enggak tahu kenapa ikut saja kemauan Abeng, temen yang ngajak saya masuk ke dunia kaya gini," ungkapnya.
Polisi menduga, bisnis yang dijalankan Icha telah berlangsung cukup lama. Soalnya, hasil pemeriksaan menyatakan bahwa Icha diduga kuat memiliki jaringan prostitusi gadis di bawah umur.
Sebelumnya diberitakan, dua pelajar SMA di Kota Serang, Banten, dijual kegadisannya ke pria hidung belang hanya karena para korban membutuhkan uang untuk melunasi biaya sekolah, mereka menjelang Ujian Nasional (UN).
Baca juga:
2 pelajar di Serang jual kegadisan untuk bayar UN
(san)