Pecah kemacetan Margonda, 9 trayek angkot dialihkan
A
A
A
Sindonews.com - Untuk memecah kemacetan di Jalan Margonda, Depok, Dinas Perhubungan Kota Depok berencana mengalihkan sembilan trayek angkutan kota yang biasa melintas di jalan tersebut.
Sambil menunggu rencana pengalihan jalur tersebut, Dinas Perhubungan Kota Depok tengah menyiapkan jalur penghubung antara wilayah timur dan barat melalui jalur sejajar rel.
Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Depok Nasrun ZA mengatakan, rencananya, dalam waktu tiga bulan ke depan penghubung kedua kawasan itu akan terealisasi sehingga pengalihan sembilan trayek bisa diterapkan.
"Prinsipnya kalau aksebilitas kawasan barat dan timur sudah selesai baru bisa diterapkan," katanya di Depok, Rabu (2/4/2014).
Kesembilan trayek yang akan dialihkan adalah D01 (Terminal Depok–Depok I) sebanyak 158 unit, D03 (Terminal Depok–Parung) 547 unit, D04 (Terminal Depok–Kukusan) 170 unit dan D07 (Terminal Depok – Rw Denok) 46 unit.
Kemudian, D07 A (Terminal Depok–Citayam) 74 unit, D15 (Terminal Depok–Sp Limo) 26 unit, angkot 105 ( Terminal Depok–Lebak Bulus) 245 unit, angkot 110 (Terminal Depok–Cinere–Ciputat) 46 unit dan S 16 (Terminal Depok–Kodim–Pd Labu) 63 unit.
"Permasalahan yang dihadapi saat ini banyaknya jumlah armada dari arah barat yang berjumlah 1.375 unit. Kita berharap jika aksebilitas sudah ada maka sembilan trayek itu bisa dialihkan jalurnya melalui jalur sejajar rel," harapnya.
Penggunaan jalan sejajar rel merupakan alternatif mengatasi beban kendaraan yang menuju Terminal Margonda Kota Depok. Luas terminal yang mencapai. 2,5 hektare saat ini tidak lagi mampu menampung volume angkutan umum yang ada.
Banyaknya kendaraan angkutan umum tidak masuk terminal diakibatkan beban terminal yang sangat padat mengakibatkan turunnya pendapatan retribusi terminal.
"Dampak terhadap banyaknya angkutan umum yang tidak masuk terminal adalah penumpang cenderung memilih tidak masuk terminal atau menggunakan areal lainnya seperti ruas Jalan Arif Rahman Hakim tepatnya di fly over atau depan Plaza Ramayana," ungkapnya.
Selain itu, Kasat Lantas Polresta Depok Kompol Kristanto Yoga menambahkan, pihaknya mendukung upaya re-routing tersebut. Karena jika angkot dari wilayah barat sudah melalui jalur sejajar rel maka beban di Jalan Margonda yang menuju terminal berkurang.
"Terutama pada weekend dan jam sibuk. Tentunya kita berharap bisa diterapkan segera, tapi itu ada pada dinas terkait," tukasnya.
Sambil menunggu rencana pengalihan jalur tersebut, Dinas Perhubungan Kota Depok tengah menyiapkan jalur penghubung antara wilayah timur dan barat melalui jalur sejajar rel.
Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Depok Nasrun ZA mengatakan, rencananya, dalam waktu tiga bulan ke depan penghubung kedua kawasan itu akan terealisasi sehingga pengalihan sembilan trayek bisa diterapkan.
"Prinsipnya kalau aksebilitas kawasan barat dan timur sudah selesai baru bisa diterapkan," katanya di Depok, Rabu (2/4/2014).
Kesembilan trayek yang akan dialihkan adalah D01 (Terminal Depok–Depok I) sebanyak 158 unit, D03 (Terminal Depok–Parung) 547 unit, D04 (Terminal Depok–Kukusan) 170 unit dan D07 (Terminal Depok – Rw Denok) 46 unit.
Kemudian, D07 A (Terminal Depok–Citayam) 74 unit, D15 (Terminal Depok–Sp Limo) 26 unit, angkot 105 ( Terminal Depok–Lebak Bulus) 245 unit, angkot 110 (Terminal Depok–Cinere–Ciputat) 46 unit dan S 16 (Terminal Depok–Kodim–Pd Labu) 63 unit.
"Permasalahan yang dihadapi saat ini banyaknya jumlah armada dari arah barat yang berjumlah 1.375 unit. Kita berharap jika aksebilitas sudah ada maka sembilan trayek itu bisa dialihkan jalurnya melalui jalur sejajar rel," harapnya.
Penggunaan jalan sejajar rel merupakan alternatif mengatasi beban kendaraan yang menuju Terminal Margonda Kota Depok. Luas terminal yang mencapai. 2,5 hektare saat ini tidak lagi mampu menampung volume angkutan umum yang ada.
Banyaknya kendaraan angkutan umum tidak masuk terminal diakibatkan beban terminal yang sangat padat mengakibatkan turunnya pendapatan retribusi terminal.
"Dampak terhadap banyaknya angkutan umum yang tidak masuk terminal adalah penumpang cenderung memilih tidak masuk terminal atau menggunakan areal lainnya seperti ruas Jalan Arif Rahman Hakim tepatnya di fly over atau depan Plaza Ramayana," ungkapnya.
Selain itu, Kasat Lantas Polresta Depok Kompol Kristanto Yoga menambahkan, pihaknya mendukung upaya re-routing tersebut. Karena jika angkot dari wilayah barat sudah melalui jalur sejajar rel maka beban di Jalan Margonda yang menuju terminal berkurang.
"Terutama pada weekend dan jam sibuk. Tentunya kita berharap bisa diterapkan segera, tapi itu ada pada dinas terkait," tukasnya.
(mhd)