Golkar tarik dukungan terhadap Bupati Purwakarta
Minggu, 30 Maret 2014 - 20:51 WIB

Golkar tarik dukungan terhadap Bupati Purwakarta
A
A
A
Sindonews.com - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar menarik dukungan terhadap kadernya yang juga Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.
Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah Jawa I meliputi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten Ade Komarudin mengatakan, sudah banyak pengaduan dari masyarakat dan kader Golkar mengenai sikap Bupati yang kerap mengancam kader Golkar.
"Golkar menarik dukungan buat Bupati Purwakarta dan akan segera memberhentikannya, tinggal nunggu keputusan dari DPP," ujarnya dalam kampanye terbuka di Lapangan Warung Kandang, Pelered, Minggu (30/3/2014).
Anggota DPR RI ini menegaskan, selama ini yang bersangkutan cenderung berpihak pada partai tertentu dan terkesan menggembosi suara partai Golkar.
Hal itu terlihat dari sikap Bupati yang menginstruksikan pencopotan atribut kampanye di rumah koordinator desa dan melarang kader partainya untuk menggelar rapat.
"Ada beberapa kepala desa datang ke rumah ngadu soal bupati yang mengancam dan mengintimidasi kepada para caleg dan kader Golkar. Ini sudah sistematis," jelasnya.
Caleg dari Partai Golkar untuk Dapil Jabar Tujuh ini mengaku sangat menyayangkan sikap Bupati tersebut.
Menurut dia, simpatisan Golkar di Purwakarta merupakan kader ideologis sehingga tidak mudah berubah pendiriannya.
"Golkar saat ini dizalimi oleh kadernya sendiri (bupati). Saya minta kepada seluruh kader dan simpatisan untuk menjaga TPS-TPS, hingga surat pemberitahuan pencoblosan harus diawasi," timpalnya.
Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah Jawa I meliputi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten Ade Komarudin mengatakan, sudah banyak pengaduan dari masyarakat dan kader Golkar mengenai sikap Bupati yang kerap mengancam kader Golkar.
"Golkar menarik dukungan buat Bupati Purwakarta dan akan segera memberhentikannya, tinggal nunggu keputusan dari DPP," ujarnya dalam kampanye terbuka di Lapangan Warung Kandang, Pelered, Minggu (30/3/2014).
Anggota DPR RI ini menegaskan, selama ini yang bersangkutan cenderung berpihak pada partai tertentu dan terkesan menggembosi suara partai Golkar.
Hal itu terlihat dari sikap Bupati yang menginstruksikan pencopotan atribut kampanye di rumah koordinator desa dan melarang kader partainya untuk menggelar rapat.
"Ada beberapa kepala desa datang ke rumah ngadu soal bupati yang mengancam dan mengintimidasi kepada para caleg dan kader Golkar. Ini sudah sistematis," jelasnya.
Caleg dari Partai Golkar untuk Dapil Jabar Tujuh ini mengaku sangat menyayangkan sikap Bupati tersebut.
Menurut dia, simpatisan Golkar di Purwakarta merupakan kader ideologis sehingga tidak mudah berubah pendiriannya.
"Golkar saat ini dizalimi oleh kadernya sendiri (bupati). Saya minta kepada seluruh kader dan simpatisan untuk menjaga TPS-TPS, hingga surat pemberitahuan pencoblosan harus diawasi," timpalnya.
(sms)