Dihukum guru, siswi SMP jatuh dari lantai 2
A
A
A
Sindonews.com - Seorang siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) terjatuh dari lantai dua gedung sekolah HKBP Pardamean, di Jalan Taduan, Kecamatan Medan Tembung. Siswi tersebut dihukum gurunya membersihkan kaca jendela kelas, karena telat masuk sekolah.
Tifani Simanjuntak (12), siswi tersebut kini harus dirawat secara intensif di Rumah Sakit Pirngadi Medan. Siswi kelas satu tersebut mengalami cidera di bagian kaki, tangan, dan kepala. Akibat terjatuh dari lantai dua sekolahnya.
Kejadian bermula saat Tifani dan beberapa temannya terlambat datang ke sekolah. Guru piket kemudian memberi hukuman kepada siswa siswi yang terlambat agar membersihkan kaca jendela kelas yang berada di lantai dua.
Sewaktu membersihkan kaca jendela, Tifani terjatuh dari jendela, hingga tersungkur ke lantai dasar halaman sekolah. Teman-teman Tifani yang melihat kejadian tersebut langsung membawa korban ke rumah sakit.
Pihak sekolah yang hendak dikonfirmasi mengenai peristiwa tersebut, tidak bersedia memberikan keterangan kepada awak media.
Ayah korban mengaku sangat kecewa dengan pihak sekolah yang memberikan hukuman tersebut. Seharusnya pihak sekolah tidak memberikan hukuman yang berisiko terhadap muridnya.
Hingga kini, Tifani masih dirawat secara intensif di RS Pirngadi Medan. Pihak keluarga berharap agar pihak sekolah bertanggung jawab dengan kejadian yang menimpa anak mereka.
Tifani Simanjuntak (12), siswi tersebut kini harus dirawat secara intensif di Rumah Sakit Pirngadi Medan. Siswi kelas satu tersebut mengalami cidera di bagian kaki, tangan, dan kepala. Akibat terjatuh dari lantai dua sekolahnya.
Kejadian bermula saat Tifani dan beberapa temannya terlambat datang ke sekolah. Guru piket kemudian memberi hukuman kepada siswa siswi yang terlambat agar membersihkan kaca jendela kelas yang berada di lantai dua.
Sewaktu membersihkan kaca jendela, Tifani terjatuh dari jendela, hingga tersungkur ke lantai dasar halaman sekolah. Teman-teman Tifani yang melihat kejadian tersebut langsung membawa korban ke rumah sakit.
Pihak sekolah yang hendak dikonfirmasi mengenai peristiwa tersebut, tidak bersedia memberikan keterangan kepada awak media.
Ayah korban mengaku sangat kecewa dengan pihak sekolah yang memberikan hukuman tersebut. Seharusnya pihak sekolah tidak memberikan hukuman yang berisiko terhadap muridnya.
Hingga kini, Tifani masih dirawat secara intensif di RS Pirngadi Medan. Pihak keluarga berharap agar pihak sekolah bertanggung jawab dengan kejadian yang menimpa anak mereka.
(san)