Perut bocah penderita gizi buruk & kanker berisi cairan
A
A
A
Sindonews.com - Membesarnya perut Nengsih, bocah berusia 12 tahun, di Kampung Sirnajaya RT02/06, Desa Sirnajaya, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, diduga berasal dari banyaknya cairan.
Petugas Medis Puskesmas Gadog, Kecamatan Pasirwangi, Yudi Permana mengatakan, kemungkinan tersebut didasarkan atas diagnosa dokter yang menangani Nengsih saat berusia tujuh tahun.
“Keluarganya menuturkan jika Nengsih pernah berobat ke RSUD dr Slamet Garut saat usia tujuh tahun. Ketika itu, dokter menyatakan Nengsih menderita penyakit komplikasi, salah satunya kanker hati,” kata Yudi, Kamis (20/2/2014).
Setelah melakukan observasi visual, Yudi pun menilai jika membesarnya perut bocah ini berasal dari penyakit yang menggerogoti organ hatinya. Secara kasat mata, cairan itu berasal dari penyakit tersebut.
“Kalau benar di perutnya itu adalah cairan, maka harus dikeluarkan. Namun pastinya ini harus diperiksa kembali di rumah sakit. Pemeriksaan medis yang mendalam, dapat menjelaskan detail apa penyebabnya,” terangnya.
Nengsih sendiri sebenarnya menderita gizi buruk sejak dia dilahirkan. Saat bayi, anak ketiga dari pasangan Herman (55) dan Entin (45) ini memiliki ukuran tubuh yang sangat kecil.
Anak perempuan berambut pendek ini kemudian dinyatakan mengindap kanker tujuh tahun kemudian. Kanker membuat perutnya semakin membesar dan membuat Nengsih tidak bisa tidur terlentang sejak dua bulan yang lalu.
Baca juga:
Miskin, anak-anak di Garut menderita gizi buruk
Petugas Medis Puskesmas Gadog, Kecamatan Pasirwangi, Yudi Permana mengatakan, kemungkinan tersebut didasarkan atas diagnosa dokter yang menangani Nengsih saat berusia tujuh tahun.
“Keluarganya menuturkan jika Nengsih pernah berobat ke RSUD dr Slamet Garut saat usia tujuh tahun. Ketika itu, dokter menyatakan Nengsih menderita penyakit komplikasi, salah satunya kanker hati,” kata Yudi, Kamis (20/2/2014).
Setelah melakukan observasi visual, Yudi pun menilai jika membesarnya perut bocah ini berasal dari penyakit yang menggerogoti organ hatinya. Secara kasat mata, cairan itu berasal dari penyakit tersebut.
“Kalau benar di perutnya itu adalah cairan, maka harus dikeluarkan. Namun pastinya ini harus diperiksa kembali di rumah sakit. Pemeriksaan medis yang mendalam, dapat menjelaskan detail apa penyebabnya,” terangnya.
Nengsih sendiri sebenarnya menderita gizi buruk sejak dia dilahirkan. Saat bayi, anak ketiga dari pasangan Herman (55) dan Entin (45) ini memiliki ukuran tubuh yang sangat kecil.
Anak perempuan berambut pendek ini kemudian dinyatakan mengindap kanker tujuh tahun kemudian. Kanker membuat perutnya semakin membesar dan membuat Nengsih tidak bisa tidur terlentang sejak dua bulan yang lalu.
Baca juga:
Miskin, anak-anak di Garut menderita gizi buruk
(san)