Anak Kabid Pemberitaan TVRI Kaltim tewas dikeroyok
A
A
A
Sindonews.com - Andika Pratama Putra (15), tewas setelah dikeroyok sejumlah orang di cafe Oishii, Jalan Pramuka, Samarinda, Kalimantan Timur pada Kamis 13 Februari 2014 malam sekira pukul 22.00 Wita.
Meski sempat dibawa warga ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong. Andika merupakan putra dari Kepala Bidang Pemberitaan TVRI Kaltim, Fuad Syarif.
Polisi masih menyelidiki kasus ini dan masih mengumpulkan informasi terkait pengeroyokan tersebut. Saat melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), polisi mengamankan sejumlah barang bukti seperti kayu yang rusak akibat sabetan senjata tajam, minuman keras, sepeda motor dan sejumlah barang bukti lainnya.
Dari informasi yang didapat, polisi sudah meminta keterangan pemilih cafe. Selanjutnya polisi akan memeriksa saksi mata lain yakni pekerja cafe dan rekan-rekan korban.
“Sebelum ada pengeroyokan, sempat terjadi keributan. Akibat keributan itu, korban dikeroyok,” kata seorang penyidik kepolisian di TKP, Jumat (14/2/2014).
Usai dikeroyok, korban yang merupakan siswa SMK Negeri 1 Samarinda itu sempat berlari dan mengindar dari cafe. Dia singgah di sebuah warung makan tak jauh dari lokasi kejadian. Di warung makan itu dia meminta minum.
“Saya tanya kenapa, dia jawab habis dikeroyok. Dia lalu minta minum dan tak lama pingsan. Warga membawanya ke rumah sakit,” kata pemilik warung.
Sesampainya di rumah sakit, tubuh korban sudah terbujur kaku. Dia tewas sebelum endapat perawatan di rumah sakit.
“Jenazah sudah dibawa ke Makassar, Sulawesi Selatan oleh keluarganya. Sebab kampung mereka ada di sana,” tambah polisi tersebut.
Polisi masih terus menyelidiki kasus ini, termasuk mengejar pelaku pengeroyokan. Akibat keributan tersebut, cafe Oishii menjadi berantakan. Sejumlah tiang dan pagar rusak terkena sabetan senjata tajam. Banyak pecahan kaca yang berhamburan.
Meski sempat dibawa warga ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong. Andika merupakan putra dari Kepala Bidang Pemberitaan TVRI Kaltim, Fuad Syarif.
Polisi masih menyelidiki kasus ini dan masih mengumpulkan informasi terkait pengeroyokan tersebut. Saat melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), polisi mengamankan sejumlah barang bukti seperti kayu yang rusak akibat sabetan senjata tajam, minuman keras, sepeda motor dan sejumlah barang bukti lainnya.
Dari informasi yang didapat, polisi sudah meminta keterangan pemilih cafe. Selanjutnya polisi akan memeriksa saksi mata lain yakni pekerja cafe dan rekan-rekan korban.
“Sebelum ada pengeroyokan, sempat terjadi keributan. Akibat keributan itu, korban dikeroyok,” kata seorang penyidik kepolisian di TKP, Jumat (14/2/2014).
Usai dikeroyok, korban yang merupakan siswa SMK Negeri 1 Samarinda itu sempat berlari dan mengindar dari cafe. Dia singgah di sebuah warung makan tak jauh dari lokasi kejadian. Di warung makan itu dia meminta minum.
“Saya tanya kenapa, dia jawab habis dikeroyok. Dia lalu minta minum dan tak lama pingsan. Warga membawanya ke rumah sakit,” kata pemilik warung.
Sesampainya di rumah sakit, tubuh korban sudah terbujur kaku. Dia tewas sebelum endapat perawatan di rumah sakit.
“Jenazah sudah dibawa ke Makassar, Sulawesi Selatan oleh keluarganya. Sebab kampung mereka ada di sana,” tambah polisi tersebut.
Polisi masih terus menyelidiki kasus ini, termasuk mengejar pelaku pengeroyokan. Akibat keributan tersebut, cafe Oishii menjadi berantakan. Sejumlah tiang dan pagar rusak terkena sabetan senjata tajam. Banyak pecahan kaca yang berhamburan.
(rsa)