Kerugian akibat bencana di Semarang Rp6 Miliar
A
A
A
Sindonews.com – Bencana banjir dan longsor yang terjadi di Kota Semarang akhir-akhir ini menimbulkan kerugian yang tak sedikit. Tercatat, hingga Februari tahun ini kerugian yang ditimbulkan akibat bencana alam di Kota Semarang itu mencapai Rp6 miliar.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Iwan Budi Setiawan mengatakan, jumlah kerugian tersebut baru dilaporkan dan kemungkinan masih bisa bertambah.
“Hingga hari ini (kemarin) kerugian yang tercatat sudah Rp6 miliar, jumlah itu saya yakin akan bertambah mengingat cuaca masih belum bersahabat,” ungkapnya dalam dialog interaktif Prime Topic Sindo Radio di Hotel Horison Kota Semarang, Senin (10/2/2014).
Selama januari lanjut Iwan, sebanyak 80 titik daerah di Kota Semarang mengalami musibah longsor. Dari jumlah itu, pihaknya memberikan bantuan sekitar Rp700 juta kepada warga yang tempat tinggalnya terkena longsoran.
“Bulan Februari ini sampai hari ini baru 40 kejadian longsor, kita sedang alokasikan dana darurat bagi korban-korban itu,” imbuhnya.
Iwan menyayangkan masih ada warga yang menempati lahan-lahan rawan bencana terutama yang tinggal di lereng-lereng bukit yang rawan longsor.
Menurutnya, masyarakat seharusnya sadar dan tidak menempati kawasan-kawasan itu.
“Selama ini kami hanya bisa mengimbau kepada mereka agar tidak menempati kawasan-kawasan rawan bencana seperti longsor, seharusnya memang tempat-tempat yang selama ini longsor itu tidak ditempati. Kami hanya bisa mengimbau, tidak berwenang untuk melarang karena kewenangan itu ada di dinas lain,” pungkasnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Iwan Budi Setiawan mengatakan, jumlah kerugian tersebut baru dilaporkan dan kemungkinan masih bisa bertambah.
“Hingga hari ini (kemarin) kerugian yang tercatat sudah Rp6 miliar, jumlah itu saya yakin akan bertambah mengingat cuaca masih belum bersahabat,” ungkapnya dalam dialog interaktif Prime Topic Sindo Radio di Hotel Horison Kota Semarang, Senin (10/2/2014).
Selama januari lanjut Iwan, sebanyak 80 titik daerah di Kota Semarang mengalami musibah longsor. Dari jumlah itu, pihaknya memberikan bantuan sekitar Rp700 juta kepada warga yang tempat tinggalnya terkena longsoran.
“Bulan Februari ini sampai hari ini baru 40 kejadian longsor, kita sedang alokasikan dana darurat bagi korban-korban itu,” imbuhnya.
Iwan menyayangkan masih ada warga yang menempati lahan-lahan rawan bencana terutama yang tinggal di lereng-lereng bukit yang rawan longsor.
Menurutnya, masyarakat seharusnya sadar dan tidak menempati kawasan-kawasan itu.
“Selama ini kami hanya bisa mengimbau kepada mereka agar tidak menempati kawasan-kawasan rawan bencana seperti longsor, seharusnya memang tempat-tempat yang selama ini longsor itu tidak ditempati. Kami hanya bisa mengimbau, tidak berwenang untuk melarang karena kewenangan itu ada di dinas lain,” pungkasnya.
(lns)