Cuaca buruk, puluhan petani merugi ratusan juta

Rabu, 05 Februari 2014 - 13:53 WIB
Cuaca buruk, puluhan...
Cuaca buruk, puluhan petani merugi ratusan juta
A A A
Sindonews.com - Puluhan petani sayur dan buah di sejumlah daerah di Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang gagal panen. Tanaman sayur seperti onclang (daun bawang), sawi, cabai, kol, dan tomat rusak karena diguyur hujan selama satu minggu terakhir ini. Akibatnya mereka merugi hingga ratusan juta rupiah.

As'ari, 48, warga Losari, Kecamatan Sumowono mengatakan, musim penghujan adalah masa sulit bagi petani sayur mayur. Sebab sebagian besar jenis tanaman sayur mayur tidak tahan dengan intensitas hujan yang tinggi sehingga banyak tanaman yang rusak dan mati karena terserang penyakit.

"Selama musim penghujan ini, saya sudah tiga kali menanam. Pertama menanam terong, banyak yang mati. Kedua tanam cabai, mati semua. Terakhir tanam onclang, juga mati semua. Total kerugiannya mencapai puluhan juta," katanya, Rabu (5/2/2014).

Dia menjelaskan, pada musim penghujan banyak hama yang menyerang tanaman sayur mayur. Seperti tanaman cabai, jenis penyakitnya macam-macam dan sulit ditangani.

"Jika cabai sudah terkena pathek, buahnya cepat membusuk dan sulit diobati. Terus jika terkena penyakit bulai, daunnya langsung menguning dan pohonnya tidak lama lagi akan mati," ujarnya.

Menurut dia, para petani sudah mencoba berbagai cara dan membeli obat-obatan untuk menangani berbagai jenis hama yang menyerang tanaman cabai, onclang, tomat, dan sayur mayur lainnya.

Namun semua upaya yang dilakukan tidak membuahkan hasil. "Akhirnya, mereka hanya bisa pasrah menanggung kerugian yang cukup besar. Total kerugian puluhan petani di sini (Losari) mencapai ratusan juta," ucapnya.

Senada, petani cabai di Desa Candigaron, Kecamatan Sumowono, Widi (72), menuturkan, curah hujan pada musim penghujan tahun ini sangat tinggi.
Bahkan selama satu pekan terakhir ini, cuaca di Desa Candigaron sangat buruk. Kondisi ini berdampak negatif pada pertanian.

"Sejak awal Januari lalu, cuaca sangat buruk untuk pertanian. Hampir setiap hari turun hujan. Tingginya curah hujan membuat tanaman cabai mudah terkena penyakit dan mati. Akibatnya, petani rugi dan kesulitan mendapatkan modal untuk menanam lagi," ujarnya.

Dia berharap, ada bantuan dari pemerintah untuk petani yang merugi. Karena sebagian besar petani, tidak memiliki akses untuk mencari pinjaman uang untuk modal cocok tanam.

"Kalau bisa pemerintah memberikan bantuan lunak kepada petani agar kami bisa bercocok tanam lagi," ucapnya.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0764 seconds (0.1#10.140)