Kendal kembali terendam banjir, jalur Pantura lumpuh
A
A
A
Sindonews.com - Banjir di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, meluas. Bahkan kembali merendam jalur Pantura di sejumlah titik. Akibatnya, arus lalulintas tersendat dan mengalami kemacetan panjang. Kondisi ini diperparah dengan kerusakan jalan yang terjadi di sepanjang 30 kilometer jalur Pantura-Kendal.
Berdasarkan informasi yang terhipun, ada sekira 12 kecamatan di jalur Pantura yang terendam banjir hingga satu meter. Fasilitas perkantoran juga lumpuh karena terendam banjir. Begitu juga jalur Pantura yang kembali terendam.
Sedikitnya ada lima titik jalur Pantura yang terendam, sehingga arus lalulintas tersendat dan mengalami kemacetan. Kondisi ini diperparah dengan jalan yang rusak yang tertutup genangan air, sehingga pengendara harus ekstra hati-hati. Banjir yang terparah merendam Pantura, berada di pusat Kota Kendal.
Air yang menggenang Pantura mencapai ketinggian 50 centimeter dan jalan berlubang. Polisi terpaksa memasang rambu peringatan di tengah jalan. untuk menghindari kendaraan terperosok.
Sejumlah kendaraan roda dua yang menerjang banjir banyak yang mogok dan terpaksa dituntun. Banjir di Kabupaten Kendal, ini sudah yang kesepuluh kalinya.
Banjir juga merendam ribuan rumah di 12 kecamatan. Selain itu juga merendam perkantoran di pusat kota. Selain komplek kantor Bupati Kendal, gedung DPRD Kabupaten Kendal juga terendam hingga air masuk kedalam ruangan.
Menurut staf Sekwan DPRD Kendal, banjir di gedung wakil rakyat ini sudah yang keenam kalinya. Biasanya air hanya menggenangi halaman gedung DPRD, namun sudah enam kali selama dua pekan masuk hingga ketinggian 30 centimeter.
Banjir diduga diakibatkan oleh meluapnya sungai besar di Kendal, terutama di Pantura meluap, yakni Sungai Bodri, Sungai Blorong, Sungai Bluka, dan Sungai Kutho.
Hingga kini, ribuan rumah di Kabupaten Kendal terendam banjir dengan ketinggian berpariasi. Belum ada laporan warga yang mengungsi dan korban jiwa akibat banjir besar ini, BPBD Kendal masih melakukan pendataan wilayah yang terendam banjir tinggi untuk melakukan evakuasi warganya.
Berdasarkan informasi yang terhipun, ada sekira 12 kecamatan di jalur Pantura yang terendam banjir hingga satu meter. Fasilitas perkantoran juga lumpuh karena terendam banjir. Begitu juga jalur Pantura yang kembali terendam.
Sedikitnya ada lima titik jalur Pantura yang terendam, sehingga arus lalulintas tersendat dan mengalami kemacetan. Kondisi ini diperparah dengan jalan yang rusak yang tertutup genangan air, sehingga pengendara harus ekstra hati-hati. Banjir yang terparah merendam Pantura, berada di pusat Kota Kendal.
Air yang menggenang Pantura mencapai ketinggian 50 centimeter dan jalan berlubang. Polisi terpaksa memasang rambu peringatan di tengah jalan. untuk menghindari kendaraan terperosok.
Sejumlah kendaraan roda dua yang menerjang banjir banyak yang mogok dan terpaksa dituntun. Banjir di Kabupaten Kendal, ini sudah yang kesepuluh kalinya.
Banjir juga merendam ribuan rumah di 12 kecamatan. Selain itu juga merendam perkantoran di pusat kota. Selain komplek kantor Bupati Kendal, gedung DPRD Kabupaten Kendal juga terendam hingga air masuk kedalam ruangan.
Menurut staf Sekwan DPRD Kendal, banjir di gedung wakil rakyat ini sudah yang keenam kalinya. Biasanya air hanya menggenangi halaman gedung DPRD, namun sudah enam kali selama dua pekan masuk hingga ketinggian 30 centimeter.
Banjir diduga diakibatkan oleh meluapnya sungai besar di Kendal, terutama di Pantura meluap, yakni Sungai Bodri, Sungai Blorong, Sungai Bluka, dan Sungai Kutho.
Hingga kini, ribuan rumah di Kabupaten Kendal terendam banjir dengan ketinggian berpariasi. Belum ada laporan warga yang mengungsi dan korban jiwa akibat banjir besar ini, BPBD Kendal masih melakukan pendataan wilayah yang terendam banjir tinggi untuk melakukan evakuasi warganya.
(san)