Stasiun Tawang terendam, kereta berhenti di Poncol
A
A
A
Sindonews.com – Stasiun Tawang Semarang terendam banjir hingga ketinggian mencapai 80 sentimeter akibat hujan yang mengguyur beberapa hari ini.
Banjir bagian depan dan tempat pembelian tiket, namun tidak merendam rel Kereta Api.
Kepala Humas PT KAI Saops IV Semarang Eko Budiyanto mengakui, banjir sempat masuk ke bagian administrasi, namun tidak sampai merendam rel KA. “Sekarang sudah surut, namun untuk akses jalan menuju Tawang masih terendam banjir cukup tinggi,” katanya, kemarin.
Dengan kondisi tersebut PT KA, kemudian mengambil tindakan dengan mengalihkan pemberhentian KA yang biasanya berhenti di Stasiun Tawang dialihkan darurat ke Stasiun Poncol.
Namun demikian, bukan berarti Stasiun Tawang tidak melayani pemberangkatan. Stasiun Tawang tetap beroperasi seperti biasanya. ” Seperti banjir sebelumnya, kita juga mengalihkan darurat pemberhentian ke stasuin Poncol,” imbuhnya.
Eko menyatakan meskipun Stasiun Tawang terendam banjir, namun tidak menggangu perjalanan KA. Terlebih semua rel di Stasin Tawang juga telah ditinggikan. Sekarang ini kata dia, semua jalur KA di Daop IV aman terhadap banjir.
Namun demikian pihak Daop IV tetap melakukan persiapan untuk mengatisipasi terjadinya bencana dengan membentuk 18 tim siaga bencana serta mempersiapkan alat dan material.
”Kalau rel tidak ada masalah karena semua sudah ditinggikan. Tidak hanya di Tawang tapi di semua jalur,” katanya.
Sementara itu di lain tempat, banjir juga menerjang kawasan pasar tradisional Ya'ik (johar). Ketinggian di air ditempat tersebut mencapai lebih dari 50 sentimeter. Pedagang yang berada di pasar Ya’ik pun tidak memasarkan barang dagangannya.
Siswanto (47) salah seorang pedagang mengaku, terpaksa tidak berjualan karena lapaknya terendam banjir. “Dari pagi sudah tidak bisa apa-apa. Kalaupun buka malah kita akan makin rugi,” katanya.
Menurutnya, banjir kali ini merupakan yang terbesar. Sebelumnya juga sempat terjadi banjir namun, tidak sampai 50 sentimeter. “Kemarin-kemarin juga banjir tapi kali ini yang paling besar. Kemarin kami masih bisa jualan, tapi sekarang sama sekali tidak bisa,” katanya.
Banjir bagian depan dan tempat pembelian tiket, namun tidak merendam rel Kereta Api.
Kepala Humas PT KAI Saops IV Semarang Eko Budiyanto mengakui, banjir sempat masuk ke bagian administrasi, namun tidak sampai merendam rel KA. “Sekarang sudah surut, namun untuk akses jalan menuju Tawang masih terendam banjir cukup tinggi,” katanya, kemarin.
Dengan kondisi tersebut PT KA, kemudian mengambil tindakan dengan mengalihkan pemberhentian KA yang biasanya berhenti di Stasiun Tawang dialihkan darurat ke Stasiun Poncol.
Namun demikian, bukan berarti Stasiun Tawang tidak melayani pemberangkatan. Stasiun Tawang tetap beroperasi seperti biasanya. ” Seperti banjir sebelumnya, kita juga mengalihkan darurat pemberhentian ke stasuin Poncol,” imbuhnya.
Eko menyatakan meskipun Stasiun Tawang terendam banjir, namun tidak menggangu perjalanan KA. Terlebih semua rel di Stasin Tawang juga telah ditinggikan. Sekarang ini kata dia, semua jalur KA di Daop IV aman terhadap banjir.
Namun demikian pihak Daop IV tetap melakukan persiapan untuk mengatisipasi terjadinya bencana dengan membentuk 18 tim siaga bencana serta mempersiapkan alat dan material.
”Kalau rel tidak ada masalah karena semua sudah ditinggikan. Tidak hanya di Tawang tapi di semua jalur,” katanya.
Sementara itu di lain tempat, banjir juga menerjang kawasan pasar tradisional Ya'ik (johar). Ketinggian di air ditempat tersebut mencapai lebih dari 50 sentimeter. Pedagang yang berada di pasar Ya’ik pun tidak memasarkan barang dagangannya.
Siswanto (47) salah seorang pedagang mengaku, terpaksa tidak berjualan karena lapaknya terendam banjir. “Dari pagi sudah tidak bisa apa-apa. Kalaupun buka malah kita akan makin rugi,” katanya.
Menurutnya, banjir kali ini merupakan yang terbesar. Sebelumnya juga sempat terjadi banjir namun, tidak sampai 50 sentimeter. “Kemarin-kemarin juga banjir tapi kali ini yang paling besar. Kemarin kami masih bisa jualan, tapi sekarang sama sekali tidak bisa,” katanya.
(lns)