Manado krisis air bersih

Selasa, 21 Januari 2014 - 05:34 WIB
Manado krisis air bersih
Manado krisis air bersih
A A A
Sindonews.com - Pasca banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Kota Manado dan sejumlah wilayah di Sulawesi Utara, beberapa waktu lalu, para warga kini mengeluhkan tidak adanya air bersih di wilayah mereka.

Menurut Koordinator Lapangan Tim Disaster Emergency and Relief Management-Aksi Cepat Tanggap (DERM ACT) Muhammad Rifai, tak hanya listrik yang padam, PDAM Kota Manado pun tak berfungsi saat ini.

Warga pun kini hanya mengandalkan kebutuhan air bersih dari sebuah sumur kecil, meski harus rela mengantre karena banyaknya warga yang hendak mengkonsumsi air dari sumur tersebut.

"Bahkan beberapa warga terpaksa harus mencuci pakaian dengan air sungai yang keruh kecoklatan karena memang tidak ada pilihan lain," kata dia dalam siaran pers-nya, Senin (20/1/2014).

Sementara itu, Muardi Rahmola, Sekretaris BPBD Kota Manado, menyatakan saat ini kantor dan instalasi PDAM Kota Manado tergenang lebih dari satu meter, hingga saat ini masih dalam perbaikan. Pemkot sudah mendatangkan tangki air bantuan dari PDAM Kota Bitung, namun hanya satu armada.

"Melihat jangkauan dampak bencana yang sangat luas, bantuan tersebut sangat minim tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan korban banjir," kata dia.

Untuk itu, kata dia, ACT berusaha melengkapi dengan pihak-pihak terkait untuk secepat mungkin merespon bencana ini. Sesuai kebutuhan yang sangat mendesak di lapangan, dua tanki air dengan kapasitas 2000 liter ditempatkan di pengungsian.

Satu tangki ditempatkan di gereja Kanaan Jalan Arie Lasut 194, Ternate Tanjung, Kecamatan Singkil, Kota Manado dan satu tangki lainnya di Posko Pengungsian Masjid Nurul Huda Jalan Beringin 1 Ternate Baru Kecamatan Singkil Kota Manado.

"Puji Tuhan, ini sangat membantu Patorang," ujar Pendeta Jatwiko Loke yang diamini oleh jemaatnya yang hadir saat acara serah terima.

Sampai saat ini, kerugian banjir Manado diperkirakan mencapai Rp 1,8 triliun. Sekitar 3.611 rumah rusak ringan, 1.966 rumah rusak sedang, 4.789 rumah rusak berat, 38 masjid rusak, 28 gereja, dan empat klenteng juga rusak. Adapun jumlah korban meninggal mencapai 19 orang.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1706 seconds (0.1#10.140)