Rumah pelaku pembunuhan sadis dihancurkan massa
A
A
A
Sindonews.com - Pembunuhan sadis yang dialami dua bocah di Kelurahan Winent Satu, Kecamatan Aertembaga, Kota Bitung, Sulawesi Utara, menimbulkan dendam kesumat bagi keluarga korban. Mereka masih tidak terima dengan tindakan sadis pelaku dalam menghabisi nyawa keponakannya itu dengan cara digorok.
Kemarin, Selasa 14 Januari 2014, keluarga korban mendatangi rumah pelaku di kawasan Winent Satu. Warga yang telah terbakar emosi itu langsung melempari batu rumah pelaku hingga semua kaca yang di rumah itu hancur berantakan.
Tidak puas melempari rumah dengan batu, massa meringsek masuk ke dalam rumah dan menghancurkan semua barang-barang yang ada di dalam ruang depan hingga berserakan. Beruntung saat penyerangan terjadi, keluarga pelaku sudah tidak ada di dalam rumah hingga jatuhnya korban jiwa bisa dihindari.
Seluruh penghuni rumah yang masih keluarga pelaku langsung dievakuasi ke tempat aman. Sementara itu di sekitar tempat kejadian, warga tidak bisa tidur dan waspada di rumah masing-masing.
Hingga kini, aparat kepolisian masih mendalami motif sebenarnya dari penyerangan. Namun mereka membenarkan massa penyerang berasal dari keluarga korban. Untuk mencegah penyerangan kembali, puluhan petugas bersenjata disiagakan.
"Saat ini situasi sudah aman dan kondusif. Hanya kekecewaan dari anggota keluarga. Mereka masih tidak terima dengan meninggalnya salah satu keluarganya. Secara umum terkendali dan tidak ada masalah," ujar Kapolres Bitung AKBP Hari Sarwono, kepada wartawan, Rabu (15/1/2014).
Lerbih lanjut, dia mengimbau, kepada pihak keluarga agar tidak terpancing dengan isu-isu terkait dengan kasus ini dan diminta untuk mempercayakannya kepada proses hukum di kepolisian. "Kita saling menjaga, negara kita kan negara hukum," terangnya.
Hingga berita ini diturunkan, sebanyak 75 personel kepolisian masih disiagakan. Rencananya, mereka akan terus berada di lokasi penyerangan hingga beberapa hari kedepan. Dalam melakukan pengamanan, personel polisi dibantu anggota TNI bersenjata.
Seperti diberitakan, pembunuhan sadis menimpa dua orang bocah di Kelurahan Winent Satu, Kecamatan Aertembaga, Kota Bitung, Sulawesi Utara, Meysi Pangumbahas (6), dan Niki Mengko (9). Kedua bocah malang itu tewas dengan kondisi mengenaskan, tubuhnya penuh luka bacok di kepala dan leher yang nyaris putus.
Setelah dilakukan penyelidikan diketahui pembunuh sadis itu adalah Abdul Rivai (19), seorang pemuda yang juga paman salah seorang korban. Kepada petugas, dia mengaku melakukan pembunuhan sadis tersebut, karena menaruh dendam dengan Ibunda Niki yang pernah menuduhnya mencuri tabung gas.
Baca juga: 2 bocah diculik & dibunuh secara sadis
Kemarin, Selasa 14 Januari 2014, keluarga korban mendatangi rumah pelaku di kawasan Winent Satu. Warga yang telah terbakar emosi itu langsung melempari batu rumah pelaku hingga semua kaca yang di rumah itu hancur berantakan.
Tidak puas melempari rumah dengan batu, massa meringsek masuk ke dalam rumah dan menghancurkan semua barang-barang yang ada di dalam ruang depan hingga berserakan. Beruntung saat penyerangan terjadi, keluarga pelaku sudah tidak ada di dalam rumah hingga jatuhnya korban jiwa bisa dihindari.
Seluruh penghuni rumah yang masih keluarga pelaku langsung dievakuasi ke tempat aman. Sementara itu di sekitar tempat kejadian, warga tidak bisa tidur dan waspada di rumah masing-masing.
Hingga kini, aparat kepolisian masih mendalami motif sebenarnya dari penyerangan. Namun mereka membenarkan massa penyerang berasal dari keluarga korban. Untuk mencegah penyerangan kembali, puluhan petugas bersenjata disiagakan.
"Saat ini situasi sudah aman dan kondusif. Hanya kekecewaan dari anggota keluarga. Mereka masih tidak terima dengan meninggalnya salah satu keluarganya. Secara umum terkendali dan tidak ada masalah," ujar Kapolres Bitung AKBP Hari Sarwono, kepada wartawan, Rabu (15/1/2014).
Lerbih lanjut, dia mengimbau, kepada pihak keluarga agar tidak terpancing dengan isu-isu terkait dengan kasus ini dan diminta untuk mempercayakannya kepada proses hukum di kepolisian. "Kita saling menjaga, negara kita kan negara hukum," terangnya.
Hingga berita ini diturunkan, sebanyak 75 personel kepolisian masih disiagakan. Rencananya, mereka akan terus berada di lokasi penyerangan hingga beberapa hari kedepan. Dalam melakukan pengamanan, personel polisi dibantu anggota TNI bersenjata.
Seperti diberitakan, pembunuhan sadis menimpa dua orang bocah di Kelurahan Winent Satu, Kecamatan Aertembaga, Kota Bitung, Sulawesi Utara, Meysi Pangumbahas (6), dan Niki Mengko (9). Kedua bocah malang itu tewas dengan kondisi mengenaskan, tubuhnya penuh luka bacok di kepala dan leher yang nyaris putus.
Setelah dilakukan penyelidikan diketahui pembunuh sadis itu adalah Abdul Rivai (19), seorang pemuda yang juga paman salah seorang korban. Kepada petugas, dia mengaku melakukan pembunuhan sadis tersebut, karena menaruh dendam dengan Ibunda Niki yang pernah menuduhnya mencuri tabung gas.
Baca juga: 2 bocah diculik & dibunuh secara sadis
(san)