Banjir Purworejo, 2.433 warga mengungsi
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 2.433 korban banjir di Purworejo, Jawa Tengah, mengungsi dari rumah tinggal mereka. Sementara 1.083 warga, masih menunggu dievakuasi dari lokasi banjir.
Para warga yang menunggu dievakuasi karena banjir besar yang terjadi hingga Minggu 23 Desember 2013 malam, tersebar di lima desa Kecamatan Butuh, yakni Desa Rowodadi, Trimulyo, Bendungan, Kedungmulyo, Ngambangan.
"Diungsikan ke tiga titik. Yakni ke Ponpes Tamansari, Balai Desa Kedungmulyo dan Balai Desa Ngambangan. Tinggi banjir di sisi selatan jalan utama yang menghubungkan Purworejo - Kebumen di Kecamatan Grabag mencapai 1 meter," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho.
Ditambahkan dia, sedikitnya 150 warga di Dukuh Bulusari, Desa Madurejo, Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen, terisolir lantaran akses jalan terputus. Banjir merendam jalan cukup tinggi, dan hanya bisa dilalui dengan perahu karet.
Daerah terparah terkena dampak banjir ini ada di Kecamatan Adimulyo, Kecamatan Puring, dan Kecamatan Bonorowo dengan 210 pengungsi.
"Di Banjarnegara, Jawa Tengah, terjadi longsor di 43 titik. Tersebar di 25 desa, dari 12 kecamatan. Satu orang tewas, 18 rumah rusak berat, 9 rusak sedang, 52 rusak ringan. 62 rumah terancam longsor dan jumlah pengungsi 10 KK," tambahnya.
Sementara itu, Humas Basarnas Kantor SAR Semarang Aris Triyono mengatakan, hingga pukul 20.00 WIB, petugas gabungan masih melakukan evakuasi terhadap sekira 20 warga di Desa Bendungan, Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo.
"Sebelumnya mereka tetap bertahan di desanya, tapi karena ketinggian air terus meningkat, mereka minta dievakuasi Tim SAR," terangnya.
Semua pengungsi itu adalah laki-laki dewasa. Mereka dievakuasi ke Posko Pengungsian, di Desa Sumber Agung, Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo.
"Total pengungsi di posko pengungsian SD Sumber Agung berjumlah sekira 70 orang. Pantauan lapangan, ketinggian air bervariasi. Sempat turun, tapi sore naik lagi, cenderung terus bertambah mencapai tiga meter. Ini karena hujan turun lagi. Jika keadaan terus memburuk, kami akan tambah personel," tambahnya.
Para warga yang menunggu dievakuasi karena banjir besar yang terjadi hingga Minggu 23 Desember 2013 malam, tersebar di lima desa Kecamatan Butuh, yakni Desa Rowodadi, Trimulyo, Bendungan, Kedungmulyo, Ngambangan.
"Diungsikan ke tiga titik. Yakni ke Ponpes Tamansari, Balai Desa Kedungmulyo dan Balai Desa Ngambangan. Tinggi banjir di sisi selatan jalan utama yang menghubungkan Purworejo - Kebumen di Kecamatan Grabag mencapai 1 meter," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho.
Ditambahkan dia, sedikitnya 150 warga di Dukuh Bulusari, Desa Madurejo, Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen, terisolir lantaran akses jalan terputus. Banjir merendam jalan cukup tinggi, dan hanya bisa dilalui dengan perahu karet.
Daerah terparah terkena dampak banjir ini ada di Kecamatan Adimulyo, Kecamatan Puring, dan Kecamatan Bonorowo dengan 210 pengungsi.
"Di Banjarnegara, Jawa Tengah, terjadi longsor di 43 titik. Tersebar di 25 desa, dari 12 kecamatan. Satu orang tewas, 18 rumah rusak berat, 9 rusak sedang, 52 rusak ringan. 62 rumah terancam longsor dan jumlah pengungsi 10 KK," tambahnya.
Sementara itu, Humas Basarnas Kantor SAR Semarang Aris Triyono mengatakan, hingga pukul 20.00 WIB, petugas gabungan masih melakukan evakuasi terhadap sekira 20 warga di Desa Bendungan, Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo.
"Sebelumnya mereka tetap bertahan di desanya, tapi karena ketinggian air terus meningkat, mereka minta dievakuasi Tim SAR," terangnya.
Semua pengungsi itu adalah laki-laki dewasa. Mereka dievakuasi ke Posko Pengungsian, di Desa Sumber Agung, Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo.
"Total pengungsi di posko pengungsian SD Sumber Agung berjumlah sekira 70 orang. Pantauan lapangan, ketinggian air bervariasi. Sempat turun, tapi sore naik lagi, cenderung terus bertambah mencapai tiga meter. Ini karena hujan turun lagi. Jika keadaan terus memburuk, kami akan tambah personel," tambahnya.
(san)