Desember, Bengawan Solo di Bojonegoro siaga merah
A
A
A
Sindonews.com - Curah hujan yang cukup tinggi pada bulan Desember ini membuat sejumlah daerah di Jawa Timur, tergenang banjir. Saat ini, Bengawan Solo di Bojonegoro dalam beberapa hari sudah siaga merah, dengan ketinggian air mencapai 15,44 Mdpl.
Menurut Kabid Oprasi dan Pemeliharaan Dinas PU Pengairan Pemprov Jawa Timur Soenoko, semua daerah yang masuk aliran Bengawan Solo harus waspada, yakni di Tuban, Lamongan, dan Gresik.
"Kondisinya memang naik turun pada 14,97 mdpl itu masuk dalam siaga kuning," kata Soenoko, kepada wartawan, Selasa (17/12/2013).
Dia juga menjelaskan, hujan yang sudah turun selama dua bulan terakhir, namun dalam waktu seminggu beberapa daerah sudah tergenang dari luapan Bengawan Solo. Seperti daerah Pasuruan, dan Bojonegoro.
Untuk wilayah Pasuruan yang tergenang di sekitar jalur arteri, yakni di Kawasan Keraton hingga Rejoso. Sementara di tempat lain hanyalah banjir ringan.
"Kecuali banjir akibat luapan Kali Lamong. Kalau Kali Lamong ini bukan anak dari Bengawan Solo, melainkan bagian dari pengelolaan wilayah sungai," kata Soenoko.
Luapan Kali Lamong ini menggenangi wilayah Benjeng, Moroudi (Gresik), kemudian sebagian di wilayah Surabaya, tepat di kawasan Pakal-Benowo.
Untuk itu, Dinas PU Pengairan telah melakukan kontigensi bencana, berupa menyiapkan 780 Bronjong Kawat, 12 ribu karung plastik. Dan memberi peringatan agar tidak membuka 180 pintu air (doorlat) di tanggul-tanggul Bojonegoro.
"Itu masih dibantu perlengkapan di UPT ada 4.000 karung plastik, bronjong kawat 70 dan batu kali 54 meter kubik. Masih ada bantuan juga PT Jasa Tirta dan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo," tambah Plt Kepala UPT Pengelolaan Sumber Daya Air dan Wilayah Sungai (PS AWS) Bengawan Solo di Bojonegoro Pudjo Buntoro.
Termasuk juga menyiapkan sejumlah pompa untuk mengurangi genangan air. Untuk Bojonegoro saat ini sudah ada tiga pompa yang berada di Karangpacar, Banjarrejo, dan Ledok.
Menurut Kabid Oprasi dan Pemeliharaan Dinas PU Pengairan Pemprov Jawa Timur Soenoko, semua daerah yang masuk aliran Bengawan Solo harus waspada, yakni di Tuban, Lamongan, dan Gresik.
"Kondisinya memang naik turun pada 14,97 mdpl itu masuk dalam siaga kuning," kata Soenoko, kepada wartawan, Selasa (17/12/2013).
Dia juga menjelaskan, hujan yang sudah turun selama dua bulan terakhir, namun dalam waktu seminggu beberapa daerah sudah tergenang dari luapan Bengawan Solo. Seperti daerah Pasuruan, dan Bojonegoro.
Untuk wilayah Pasuruan yang tergenang di sekitar jalur arteri, yakni di Kawasan Keraton hingga Rejoso. Sementara di tempat lain hanyalah banjir ringan.
"Kecuali banjir akibat luapan Kali Lamong. Kalau Kali Lamong ini bukan anak dari Bengawan Solo, melainkan bagian dari pengelolaan wilayah sungai," kata Soenoko.
Luapan Kali Lamong ini menggenangi wilayah Benjeng, Moroudi (Gresik), kemudian sebagian di wilayah Surabaya, tepat di kawasan Pakal-Benowo.
Untuk itu, Dinas PU Pengairan telah melakukan kontigensi bencana, berupa menyiapkan 780 Bronjong Kawat, 12 ribu karung plastik. Dan memberi peringatan agar tidak membuka 180 pintu air (doorlat) di tanggul-tanggul Bojonegoro.
"Itu masih dibantu perlengkapan di UPT ada 4.000 karung plastik, bronjong kawat 70 dan batu kali 54 meter kubik. Masih ada bantuan juga PT Jasa Tirta dan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo," tambah Plt Kepala UPT Pengelolaan Sumber Daya Air dan Wilayah Sungai (PS AWS) Bengawan Solo di Bojonegoro Pudjo Buntoro.
Termasuk juga menyiapkan sejumlah pompa untuk mengurangi genangan air. Untuk Bojonegoro saat ini sudah ada tiga pompa yang berada di Karangpacar, Banjarrejo, dan Ledok.
(san)