Banjir, Kota Samarinda lumpuh

Selasa, 17 Desember 2013 - 01:44 WIB
Banjir, Kota Samarinda lumpuh
Banjir, Kota Samarinda lumpuh
A A A
Sindonews.com - Banjir mulai melanda Kota Samarinda. Akibatnya aktivitas Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) ini lumpuh. Setiap hujan turun, banjir menggenangi beberapa titik penting di Samarinda.

Selain menggenangi rumah, banjir juga menggenangi ruas jalan utama. Akibatnya, aktivitas warga untuk bepergian menjadi terhambat. Tidak sedikit warga yang tak bisa berangkat kerja maupun sekolah. Jika nekat menerobos banjir, kendaraan bisa mogok.

“Saya sudah ke mana-mana cari jalan alternatif, tapi tidak ketemu. Semuanya terendam banjir. Kalau banjirnya sedang, bisa saja sepeda motor saya lewat. Kalau sekarang rata-rata sudah setengah meter,” kata seorang warga Samarinda, Herman, yang sibuk memperbaiki sepeda motornya karena mogok menerjang banjir, Senin (16/12/2013).

Herman berniat pulang kerja. Karyawan perpustakaan di sebuah sekolah swasta itu tak bisa mencapai rumahnya karena terhadang banjir. Dia pun nekat menerobos banjir, akibatnya sepeda motornya mogok.

“Sepertinya harus di bawa ke bengkel lagi. Padahal motor saya sudah dua kali masuk bengkel dalam sebulan ini karena menerobos banjir,” katanya.

Derita Herman juga dialami warga Samarinda lainnya. Tidak sedikit pula siswa yang harus jalan kaki beberapa kilometer karena tak ada angkot. Dengan menenteng sepatu, siswa yang pulang sekolah ini nekad menerobos banjir.

Banjir memang menjadi momok bagi warga Kota Samarinda. Apalagi di musim penghujan saat ini. Dari pantauan, sejumlah ruas jalan utama terendam antara 30-50 centimeter. Kemacetan pun terjadi di mana-mana.

Seperti di Jalan KH Wahid Hasyim 2, banyak kendaraan yang tak berani melintas. Hanya truk besar dan mobil offroad yang berani melintas. Di Simpang Empat Sempaja juga tergenang cukup parah. Kawasan langganan banjir ini terpaksa di tutup. Arus lalu lintas dialihkan ke jalur lain.

Banjir juga menggenang Jalan Pangeran Suryanata. Kendaraan dari arah Tenggarong kesulitan melewati genangan banjir. Akibatnya, ribuan mobil kesulitan bergerak. Beruntung sejumlah warga secara swadaya membantu mengatur lalu lintas.

“Banyak warga yang tidak turun kerja. Karena memang tak ada jalan lain. Ini sering sekali terjadi, apalagi saat musim hujan,” kata Indah, seorang pegawai perbankan yang memilih tidak turun kerja.

Dalam sebulan, dia sudah beberapa kali tak masuk kerja. Meski bisa menjadi alasan, namun jika keseringan izin karena banjir, tentu bukan sesuatu yang lumrah.

Musim hujan belum berakhir. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Samarinda memperkirakan musim hujan akan terus terjadi, dan mencapai puncaknya pada Bulan Februari 2014. Jika tak ada penanganan jangka pendek, Samarinda akan makin sering lumpuh.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5253 seconds (0.1#10.140)