Ratusan bidan & perawat RSUD ujian kompetensi
Ratusan bidan & perawat RSUD ujian kompetensi
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 250 bidan dan perawat RSUD Lamaddukkelleng mengikuti uji kompetensi. Ujian kompetensi ini untuk meningkatkan kemampuan bidan dan perawat, dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
Direktur RSUD Lamaddukkelleng Baso Rahmanuddin mengatakan, uji kompetensi bidan dan perawat yang ada di rumah sakit harus lebih baik dari bidan dan perawat yang ada di Puskesmas, karena rumah sakit merupakan rujukan bagi penderita yang gawat.
"Jumlah perawat dan bidan di RSUD Lamaddukkelleng baik tenaga bidan, perawat, maupun tenaga lain, seperti dokter sebanyak 550. Khusus perawat dan bidan yang sudah PNS dan non pns sekitar 300. Ini seimbang dengan jumlah pasien yang dari tahun ke tahun juga mengalami peningkatan," katanya, kepada wartawan, Rabu (12/12/2013).
Dia mengatakan, uji kompetensi tersebut dilaksanakan selama dua hari, dengan menjalani tes tertulis dan tes wawancara. Jika tidak lulus ujian kompetensi, maka akan dianjurkan ke Puskesmas.
Ditambahkan dia, para perawat dan bidan yang ada di RSUD harus lebih baik dari mereka yang ada di Puskesmas. Untuk itu, uji kompetensi ini menjadi sangat penting bagi mereka.
"Peserta yang ikut ujian kompetensi bidan dan perawat yang non PNS, baik mereka yang baru bekerja, maupun mereka yang sudah lama mengabdi di RSUD Lamaddukkelleng. Mereka yang mengikuti ujian tidak masuk sekaligus, di bagi menjadi tiga gelombang. Setiap gelombang terdiri dari 100 orang," jelasnya.
Direktur RSUD Lamaddukkelleng Baso Rahmanuddin mengatakan, uji kompetensi bidan dan perawat yang ada di rumah sakit harus lebih baik dari bidan dan perawat yang ada di Puskesmas, karena rumah sakit merupakan rujukan bagi penderita yang gawat.
"Jumlah perawat dan bidan di RSUD Lamaddukkelleng baik tenaga bidan, perawat, maupun tenaga lain, seperti dokter sebanyak 550. Khusus perawat dan bidan yang sudah PNS dan non pns sekitar 300. Ini seimbang dengan jumlah pasien yang dari tahun ke tahun juga mengalami peningkatan," katanya, kepada wartawan, Rabu (12/12/2013).
Dia mengatakan, uji kompetensi tersebut dilaksanakan selama dua hari, dengan menjalani tes tertulis dan tes wawancara. Jika tidak lulus ujian kompetensi, maka akan dianjurkan ke Puskesmas.
Ditambahkan dia, para perawat dan bidan yang ada di RSUD harus lebih baik dari mereka yang ada di Puskesmas. Untuk itu, uji kompetensi ini menjadi sangat penting bagi mereka.
"Peserta yang ikut ujian kompetensi bidan dan perawat yang non PNS, baik mereka yang baru bekerja, maupun mereka yang sudah lama mengabdi di RSUD Lamaddukkelleng. Mereka yang mengikuti ujian tidak masuk sekaligus, di bagi menjadi tiga gelombang. Setiap gelombang terdiri dari 100 orang," jelasnya.
(san)
Explore More